"Ini tentangku dan segala hal yang berhubungan denganmu, jika aku tak tau maka Allah lebih tau bahwa pada akhirnya aku harus mengikhlaskanmu agar bisa mencintaimu lebih lama lagi"
*Husna Fikrotul Firdausi*
Ku usap pelan peluh yang mulai mengalir di sekitar wajahku. Matahari sungguh menunjukkan keganasanya hari ini. Membuat pusat perbelanjaan ditempat penerbangan ini benar-benar serasa di dalam oven dengan suhu panas penuh. Ditambah lagi dengan orang-orang yang berebut mendapatkan antrian lebih dulu hanya untuk sekedar membeli minum. Sesekali jilbab lebarku harus tertarik oleh orang-orang coba mendahului, membuatku mengelus dada. Untungnya ada orang yang berbaik padaku dengan memberikan sebotol minuman, entah siapa orang itu namun aku rasa dia kasihan melihatku yang lebih banyak mengalah dengan orang-orang yang tidak tahu aturan mengantri itu.
“Assalamu’alaikum, izin berkenalan Bu Danki. Saya Aida, istri dari Lettu Rangga” ucap seorang wanita cantik dengan rambut sebahu iku duduk di sampingku, dia mengenal aku mungkin karna jilbab doreng syar’i yang aku kenakan saat ini.
Pasti kalian bertanya-tanya dengan cara bicara wanita itu padaku, tidak hanya wanita itu tapi hampir semua orang yang sudah mengenal siapa aku pasti akan menggunakan panggilan dan cara bicara yang sama dengan wanita itu. Husna Fikrotul Firdausi, itulah namaku. Seorang wanita keturunan darah pesantren yang mendadak menjadi ibu Taruni karena menikah dengan seorang pria yang berprofesi sebagai seorang TNI AD, Alfa Nur Cahya Abiraga.
Menikah dengan seorang TNI adalah suatu anugerah sekaligus tantangan untukku, selain aku yang harus siap untuk tidak didampingi setiap saat, aku juga harus siap dengan segala konsekuensi yang ada. Memiliki suami seorang abdi Negara tentunya tak ditanyakan lagi apa yang menjadi taruhan atas profesinya itu. Jika bukan karena dia adalah seorang pria yang menjadi santri sejak MI hingga lulus MA, bisa dipastikan abi tidak akan pernah memberiku izin menikah dengan seorang TNI.
“Sudah?” tanyaku pada pria gagah yang baru saja menghampiriku.
“Sudah, ayo,” ajaknya sambil menggenggam tanganku erat.
Hari ini, akan menjadi pertama kalinya dalam satu tahun usia pernikahanku dengan Kang Alfa, aku tidak membuntutinya bertugas. Mengingat tugasnya kali ini disebuah pulau terpencil dan juga ada calon manusia di dalam perutku yang baru ku ketahui sekitar satu bulan yang lalu. Tentu keluarga dan kang Alfa sendiri tidak mengizinkan. Ya, itulah panggilan untuk suamiku. Sempat aku memanggilnya ‘Gus’ saat di pesantren dulu, namun semua berubah saat aku resmi menjadi istrinya, entah apa alasannya namun ia sangat menyukai ketika aku memanggilnya ‘Akang’, padahal ia lebih cocok jika dipanggil ‘Gus’. Santri kesayangan abiku hingga menjadi menantunya.Dilepaskan genggamannya dari tanganku saat sampai ditempat aku harus berhenti mengantarnya, entah ada rasa yang amat berat untuk aku mengizinkannya pergi. Nemun, aku sadar bahwa memang inilah tugasnya. Mungkin karena pertama kalinya aku harus benar-benar ditinggal tanpa aku yang membuntutinya, fikirku.
“Neng, Akang pergi dulu. Jaga diri baik-baik, jangan sampai sakit. Ingat, ada yaang harus kamu jaga sekarang selain dirimu sendiri yaitu calon jagoan kita. Dijaga pula hafalannya, istiqomah terus ibadahnya. Akang akan menghubungimu jika sedang longgar. Akang pamit, Assalamu’alaikum.”
“Akang juga hati-hati disana. Wa’alaikumsalam.”
Aku tidak bisa berkata apa-apalagi padanya. Ku tatap kepergiannya, namun beberapa langkah tiba-tiba ia berhenti dan berbalik menghampiriku lagi. Entah apa yang teringgal, namun mampu kulihat matanya sedikit memerah. Apakah suamiku menangis? Padahal aku sudah mati-matian menahan untuk tidak meneteskan airmata.
“Apa yang keting…” ucapnku terpotong karena dia yang tiba-tiba berjongkok di depanku.
“Sayang, calon jagoannya abi sama ummi. Abi pamit pergi dulu, jangan nakal sama ummi. Meski kamu belum terlihat, namun abi yakin kamu pasti mendengar ucapan abimu ini.”

KAMU SEDANG MEMBACA
MIRACLE
Short StoryCover by@ritawhy26 Ini bukan cerita novel tapi kumpulan dari berbagai kisah nyata inspiratif yang pernah Penulis temui. Cerita-cerita yang Penulis muat disini sudah mendapat izin dari tokoh-tokohnya, nama dan tempat disamarkan. Ada beberapa juga yan...