3

4.3K 372 49
                                    

Happy Reading^^


Sebulan Kemudian

"Jin.. bangun!!"

Nama yang dipanggil mengerjap-ngerjapkan matanya mendapati Jungkook yang sedang berdiri menatap kearah nya dengan tatapan tajam

"Kau tidak ingin bangun? Ini sudah pagi. Sana buat sarapan" titahnya kemudian pergi ke luar kamar.

Seokjin menghembuskan nafasnya pelan, Kemudian tanpa berlama-lama lagi Seokjin pun beranjak dari tempat tidur, dan segera keluar dari kamar nya menuju dapur

Seokjin pun berjalan gontai ke arah dapur, dilihat nya Jungkook yang sedang berbaring santai diruang tv, sekali-kali tedengar erangan kesal dari Jungkook saat tangan nya sibuk memencet remote tv karena tak menemukan siaran yang menarik.

Jungkook kemudian mengalihkan atensinya ke arah dapur, ia melihat Seokjin yang sedang memasak disana. Ia pun melangkah menghampiri Seokjin dan kini sudah berdiri tepat disamping Seokjin

Jungkook mendengus "Apa ini yang akan kau berikan untuk sarapan ku?"

Seokjin menatap Jungkook takut, mengangguk kepalanya pelan "kita tidak punya bahan lebih kook, hanya itu bahan yang ada di kulkas"

Prang

Jungkook membalikkan penggorengan itu dengan keras, sehingga membuat semua isinya tumpah, karena panik Seokjin jadi tidak sengaja memegang ujung penggorengan itu yang membuat tangan nya panas menyisakan sedikit luka bakar di jari-jari nya.

"Kau tidak sadar? Selama seminggu ini kau hanya memberiku kacang rebus, telur gulung dan bubur ini. Bahkan ini tidak pantas disebut bubur ini hanya nasi dengan air saja!!" Teriak Jungkook

Seokjin meniup-niup jarinya yang terkena luka bakar "Maafkan aku Jung, setidaknya bersabarlah untuk hari ini, aku tidak akan mengulangi nya besok" Ucap Seokjin menahan sakit di tangan nya.

Jungkook mengusap wajahnya kasar "Sudahlah!! Aku sudah tak nafsu makan kau saja sendiri yang makan nasi bebek itu" Ucapnya.

Jungkook meninggalkan dapur dengan amarah nya yang meluap Seokjin seketika mengeryit ketakutan saat Jungkook menendang tempat sampah yang berada di sudut dapur, sedetik kemudian air mata nya keluar melihat kearah sampah-sampah yang sudah tercecer kemana-mana.

.
.
.

Kini Seokjin tengah berada di ruang ganti tempat ia bekerja, Seokjin memakai seragam nya dengan terburu-buru. Pasalnya karena ia harus membersihkan sampah-sampah yang berserakan dirumah nya tadi, ia sudah cukup telat datang ke cafe.

"Jin" Panggilan Yoongi mengalihkan perhatian nya, dilihat nya Yoongi yang sudah jalan menghampirinya dengan raut wajah nya yang penuh kecemasan.

"Kau tidak apa-apa?, Seperti biasa jika kau telat pasti si brengsek itu berbuat sesuatu padamu"

"Aku tidak apa-apa Hyung, aku tadi membersihkan dapur, entah kenapa tempat sampah di sana jatuh hingga isinya tercecer kemana-mana"

"Benarkah?" Ucap Yoongi menaikkan satu alis nya kemudian atensi nya teralihkan pada jari tangan Seokjin yang melepuh, Yoongi meraih tangan Seokjin mengangkat nya hingga kedepan wajah Seokjin "Lalu ini kenapa?"

Seokjin membuang wajahnya tak ingin menatap Yoongi yang sedang menatap sengit kearah nya. "It-tu tadi pagi aku tidak sengaja menumpahkan penggorengan ku saat membuat sarapan"

Bleeding Love (Kookjin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang