12

7.3K 369 32
                                    

Happy Reading^^

"Aku janji kalau suatu hari nanti aku sudah merasa tidak sanggup, aku akan menyerah"

.
.
.

"Aku sudah tak sanggup Hyung"

Seokjin menghembuskan nafasnya pelan, mata nya beralih menatap ke arah Jieun yang tengah terlelap dipangkuan nya.

"Aku akan membawa Jieun juga"

Yoongi mengangguk paham
"Tentu saja, jiji adalah anak mu. Tapi, bukankah kalian terlalu terburu-buru mengambil keputusan?"

"Mau bagaimana lagi. Ini permintaan Jungkook sendiri, aku sudah tak sanggup menahan nya untuk tetap tinggal disini. Aku menyerah saja"

"Padahal aku bisa membantu"

"Kau tau sendiri Jungkook itu seperti apa. Dengan bantuan mu yang sudah merekomendasikan ku untuk bekerja di perusahaan Chanyeol juga aku sudah sangat berterima kasih dia menyetujui nya"

"Lalu Jungkook bagaimana?"

"Kami sudah mengumpulkan modal yang cukup untuk membuka usaha otomotif. Karna itu memang keahlian Jungkook bukan? Dia juga bisa menyewa beberapa karyawan nanti nya."

"Ternyata Jungkook sudah dewasa"

"Tentu saja dia sudah dewasa, Jieun ada berkat kedewasaan nya itu" Ucap Seokjin yang membuat Yoongi terkekeh

Seokjin datang ke kafe untuk berpamitan pada Yoongi karna besok ia dan Jungkook harus pindah ke rumah baru mereka.

Berkat Yoongi, Seokjin kini sudah bekerja disebuah perusahaan kepunyaan sepupu nya yaitu Park Chanyeol.

Perusahaan nya cukup jauh dari kontrakan mereka, hal itu membuat Seokjin harus pergi pagi dan pulang saat hari sudah gelap. Jungkook mana tega melihat istrinya kelelahan setiap hari, ditambah lagi ia harus mengurus Jieun sampai dirumah.

Masih dengan cara balapan, Jungkook mengumpulkan uang hasil taruhan itu untuk membuka usaha otomotif, agar ia bisa sepenuhnya membiayai kebutuhan keluarga kecil nya.

Oleh karena itu, setelah dirasa modalnya cukup, Jungkook mengajak Seokjin untuk pindah ke apartemen sederhana disudut kota.
Selain tempat nya yang lebih layak untuk mereka tinggali, Jungkook sengaja mencari apartemen yang jaraknya tidak terlalu jauh dengan tempat Seokjin bekerja.

Awalnya Seokjin menolak, ia sudah terlalu betah dengan lingkungan tempat tinggalnya saat ini. Tak jarang Seokjin dan Jungkook bertengkar hanya karena membahas kepindahan mereka. Sampai akhir nya Seokjin menyerah dan menuruti kemauan Jungkook dengan syarat 'tak boleh balapan lagi!'

"Aku pasti akan merindukan jiji" Ucap Yoongi mencium pipi Jieun yang masih terlelap dipangkuan Seokjin.

"Aku akan sering berkunjung"

"Tentu saja! Aku juga akan sering berkunjung nantinya"

"Baiklah Hyung, aku harus pulang sekarang, aku harus mampir ke mini market untuk membeli susu Jieun"

Yoongi mengangguk. "Kabari aku setelah kau selesai pindahan"

"Ne" Jawab Seokjin seraya tersenyum.

Bleeding Love (Kookjin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang