6

4.1K 378 67
                                    

Happy Reading^^

Jungkook kini tengah berada di klinik Dr. Namjoon yang merupakan Senior Seokjin di kampus. Namjoon dan Seokjin cukup dekat saat itu, walaupun pertemanan itu hanya bertahan sampai 2 tahun, karena sesudahnya Namjoon sudah lebih dulu menyelesaikan gelar S1 nya.

"Apa yang membuat mu marah Jungkook-ssi?" Ucap Dr. Namjoon memulai pertanyaan nya

"Aku juga tidak tau pasti, aku sering marah ketika aku merasa tersinggung ataupun tidak mendapatkan apa yang aku mau, aku merasa hal-hal yang baru terjadi sangat mengganggu" Ucap Jungkook

"Hal yang baru terjadi? Apa itu"

"Kurasa aku tak perlu menceritakan nya" Ucap Jungkook

"Aku harus tau cerita itu Jungkook-ssi, agar aku tau titik puncak kemarahan mu wajar atau tidak" Ucap Dr. Namjoon

Namun Jungkook bungkam, ia tidak mau terlalu menceritakan hal yang menurutnya tidak perlu diceritakan

Dr. Namjoon mengerutkan dahi nya kemudian ia menghela nafasnya "Baiklah kalau begitu, aku akan bertanya secara kasar nya saja"

"Aku akan menjawabnya"

"Coba ceritakan padaku, apa emosi mu masih diluar kendali?" Tanya Dr. Namjoon

Jungkook mengangguk, "aku dalam keadaan sadar dan aku tau apa yang aku lakukan, tapi aku tidak bisa mengontrol nya."

"Saat kau merasakan ledakan mu, apa jantung mu berdegup tidak normal?"

"Ne.. bahkan terkadang aku merasakan tremor, dan kepala ku berdenyut sakit seolah ada yang  membebani" Ucap Jungkook

"Apa hal Itu sering terjadi saat dengan Seokjin?

Jungkook mengangguk

"Itu karna Seokjin adalah orang yang paling dekat dengan mu. Apa kau mencintainya?"

"Sangat" Jawab Jungkook

"Orang yang saling mencintai tidak akan pernah menyakiti pasangan nya" Ucap Dr. Namjoon

"Aku tau"

"Lalu?"

Jungkook bungkam. Membuat Dr. Namjoon kembali menghembuskan nafasnya "Baiklah Jungkook-ssi, kurasa hari ini cukup sampai disini saja. Aku akan berbicara sebentar dengan Seokjin, apa boleh?"

Jungkook mengangguk, kemudian ia keluar dari ruangan Namjoon dan menyuruh Seokjin untuk masuk

"Bagaimana Hyung?" Tanya Seokjin to the point saat sudah mendudukkan dirinya di hadapan Namjoon

"Tidak terlalu membantu, dia tidak mau menceritakan keluhan nya"

"Apa masih sama dengan sebelumnya?" Tanya Seokjin hati-hati

Namjoon mengangguk "Gangguan implusif intermitten, seharusnya kau tidak menghentikan konsultasi nya waktu itu Jin, Gejala nya sudah berlanjut selama bertahun-tahun. Tingkat ledakan nya bisa saja menurun seiring bertambahnya usia tapi jika disembuhkan lebih cepat lebih baik. Dan stress nya berkembang karena gangguan mood"

Seokjin khawatir mendengar pernyataan Dr. Namjoon "Apa boleh buat, saat itu Jungkook menolak. Aku tidak bisa memaksanya"

"Tidak apa-apa, kau sudah benar membawanya kembali kesini. Hanya kau yang bisa menjaga mood nya Jin, sekilas dari cerita nya, seperti nya ledakan nya kambuh lebih banyak menyangkut tentang mu"

"Kau benar Hyung" Ucap Seokjin

"Baiklah.. mulai sekarang aku akan membantu nya, Jungkook bisa menemui ku seminggu 2 kali, akan lebih baik jika ia pergi sendirian. Kau tidak perlu menemani nya. Mungkin dia akan lebih leluasa untuk menceritakan semua nya" Ucap Namjoon

Bleeding Love (Kookjin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang