11

4.1K 317 32
                                    

Happy Reading^^

Bagi orang-orang waktu cepat sekali berlalu.

Namun bagi Jungkook tidak!

Justru ia merasa waktu berjalan sangat lambat sekali.

Ia masih menunggu Seokjin nya bangun dari tidur panjang nya.
Walaupun begitu, Jungkook harus tetap menjalani hidup bukan?

Dua bulan sudah berlalu. Jungkook harus mengurus bayinya seorang diri. Pertama kalinya dalam cukup lama ia harus jauh dari Seokjin nya.

Tidak terbiasa !

Tak mungkin terbiasa!

Saat ini, Jungkook tengah berada di ruang inap Seokjin, dengan sang gadis kecil di dalam gendongan nya, ia menatap Seokjin yang masih betah menutup matanya.

Jungkook sengaja belum memberikan nama untuk anak perempuan mereka. Karna Jungkook ingin menunggu Seokjin bangun dan bisa berdiskusi bersama untuk membuat nama panggilan bagi putri kecil mereka.

"Jin.. kapan kau bangun? Apa kau tidak merindukan kami? Lihatlah, anak kita sudah besar.. apa kau tidak lelah tidur lama seperti ini?, Setidaknya bangunlah untuk sebentar"

"Sayang.. Eomma mu masih tidur nyenyak, mungkin ia bermimpi menyiapkan nama yang bagus untuk mu" Ucap Jungkook berbicara pada anaknya.

Setiap hari nya seperti ini.
Jungkook hanya berbicara sendiri diruangan itu. Bertanya dan menjawab sendiri. Terkadang ia tertawa hanya karena pertanyaan yang diucapkannya begitu konyol. Terus seperti itu, walaupun Jungkook tahu Seokjin nya tidak akan merespon, hanya mesin laknat yang terhubung pada Seokjin lah yang terdengar sebagai respon semua ucapan nya.

Kini ia tahu rasanya jadi Seokjin yang selalu diacuhkan saat berbicara. Ia membuat janji pada dirinya sendiri, saat di kehidupan yang mendatang ia tak akan berhenti berbicara pada Seokjin nya.

Oleh karena itu. Bangunlah !!

"Kau tau Jin? Aku kesusahan mengurus nya, terkadang aku lupa untuk memandikan nya sampai tiga hari. Untung saja ada Yoongi yang membantu. Ia sering mengirimiku pesan untuk memastikan anak kita sudah mandi atau belum"

"Yoongi memanggilnya Jiji, bukankah itu aneh? Kekeke.. Tenang saja, itu hanya panggilan sementara dari Yoongi"

"Aku juga sering bertemu Namjoon Hyung untuk konsul, dan dia bilang aku sudah membaik sekarang. Bukankah itu bagus? Kau pasti senang kan sayang?."

Jungkook menghela nafasnya panjang. Sebenarnya setiap kali ia datang ia selalu menahan air matanya, ia tak mau anak nya melihat nya menangis, walaupun Jungkook tau bayi itu belum mengerti dengan kesedihannya saat ini.

"Hari ini aku tidak bisa lama disini.. Yoongi bilang dia yang akan menjaga mu hari ini. Kau tidak akan sendiri sayang, mungkin sebentar lagi dia sampai"

Jungkook bangkit dari duduk nya, mengelus wajah Seokjin pelan, dan kemudian mengusap kepalanya lembut. "Kami pergi dulu" Ucap nya kemudian mencium lembut puncak kepala Seokjin.

.
.
.

Saat ini Jungkook tengah kerepotan di dapur nya, pasalnya sang anak sedari tadi tak henti-hentinya menangis karena meminta sang Appa untuk membuatkan nya susu.

Selama Seokjin tak ada, rumah itu bak kapal pecah. Apalagi bagian dapur, sudah tak berbentuk layak nya dapur.
Mungkin bagian yang terlihat rapi hanya kamar nya dan kamar Seokjin saja.

Bleeding Love (Kookjin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang