Orang Ketiga

201 8 3
                                    

Kembalinya Sonya kedalam kehidupan Lutfhi seakan - akan menjadi ujian terberat bagi Andari. Bagaimana tidak Sonya dan Lutfhi memang pernah menjalin hubungan.

Dua tahun sudah Andari menjalani hubungannya dengan Lutfhi seorang pemuda tampan yang dikenalnya saat pertama masuk kuliah. Saat pertama bertemu waktu pembagian kelompok dalam menghadapi ospek kampus, Andari sudah mencuri perhatian Lutfhi. Bagaimana tidak saat itu Andari terlihat lebih aktif dan mencolok dibandingkan Maba yang lain. Dengan keaktifannya itulah Lutfhi terpesona melihat Andari. Bukan hanya Lutfhi, bahkan kakak tingkat juga terpesona melihat Andari. Selain aktif , dia juga pintar dan sholeha lagi.

Namun semenjak datang Sonya di kehidupan percintaan mereka semua berubah seketika. 
Dari kejauhan Terdengar siara seseorang memanggil nama lutfhi.

"Lutfi.Lutfhi.". Terdengar suara seseorang memanggil nama lutfhi.

Lutfhi langsung menoleh kebelakang dan ternyata dia adalah sonya, teman akrabnya Lutfhi waktu Sma dulu.
"Eh, kamu Son. Kamu apa kabar?, kemana aja kamu selama ini. Aku kangen loh sama kehadiran kamu". 

Apa kangen?? Terbesit di dalam hatiku kenapa bisa lutfhi ngomong seperti itu. Apa dia nggak ingat apa, yang disampingnya ini aku. Tapi aku tidak menghiraukan semua itu. Mungkin karena Lutfhi sudah lama nggak bertemu dengan Sonya.
"Eh, cewek di samping kamu siapa,?. Tanya perempuan itu
" kenalkan saya Andari , temannya Lutfhi". Sambil mengulurkan tangan.
"Oh. Jadi kamu temannya Lutfhi. Syukur deh". 
"Syukur kenapa mbak?". Tanyaku pada perempuan itu.
"Ya syukur aja, soalnya Lutfhi itu milikku. Aku dan Lutfhi sudah menjalin hubungan semejak masuk Sma dulu. Eh sampai lupa kenalkan aku Sonya."

Aku hanya terdiam mendengar perkataan Sonya. Sedangkan Lutfi pun juga diam saja. Mungkin dia merasa bersalah dan kebohongannya terbongkar juga. Bagaimana tidak, saat lutfhi menyatakan perasaannya padaku dia bilang bahwa dia belum pernah pacaran dan tidak dekat dengan cewek manapun. Makanya aku terima Lutfhi.

Alangkah bodohnya aku. Mau saja dibohongi oleh Lutfhi. Setelah melihat Lutfhi dan Sonya saling bercengkrama dan tampak kehadiranku di tengah tengah mereka seakan akan merusak keadaan untuk mereka berdua. Maka aku memutuskan untuk langsung pulang kerumah.

"Sonya, mas Lutfhi aku izin duluan pulang ya,". Aku pamit dengan mereka.
"Eh iya Andari. Silahkan. Lagian ada banyak hal yang ingin aku sampaikan berdua dengan Lutfhi tentang kenangan Masa lalu waktu sma dulu - dulu."
"Hati - hati ya " kata Lutfhi.

Tanpa menjawab lagi. Aku bergegas untuk meninggalkan mereka berdua. Aku hampir tidak percaya masa dengan semudah itu, Lutfhi bisa berubah sikapnya kepadaku. Saat aku tiba di rumah chat Lutfhi pun masuk.

"Andari, kamu jangan cemburu ya. Ini nggak seperti yang kamu pikirkan" jelas Lutfhi.

Chat dari lutfhi tidak aku balas. Emang dasar cowok tu nggak ada peka terhadap perasaan cewek. Tapi aku nggak boleh terus di bodohi oleh Lutfhi. Aku harus minta penjelasan yang sebenarnya. Setelah 3 jam chat Lutfi tidak aku balas, aku pun membalas chat dari Lutfhi. 

"Aku butuh penjelasan dari kamu, jadi besok kita ketemu di tempat biasa". 

Sial, pesan chat itu ternyata tidak sampai dengan Lutfhi. Saat ini ternyata lutfhi sedang ke toilet dan handphone nya di titipkan ke Sonya. Dan Sonya pun membalas chat yang aku kirim.

"Apa ketemu? Kamu gila ya. Untuk apa ketemuan dan buat apa penjelasan. Kan udh jelas kita  itu teman nggak lebih".

Aku makin aneh ketika mendengar balasan chat dari Lutfhi.Lutfhi yang dulu beda dengan sekarang. Padahal baru beberapa jam saja ketemu dengan Sonya dia udah berubah dengan cepat begitu. Sakit hati rasanya berada dalam keadaan seperti ini. 

Tiba - tiba. Ada chat masuk di handphone ku.

"Tiiinnnnggg". 

Kubuka chat itu dan pas aku lihat pesan ternyata nomornya pun tidak di ketahui. Tapi ketika aku lihat foto profil wa orang itu ternyata foto Lutfhi dan Sonya.
Dan aku rasa itu nomor wa nya Sonya. 

" kamu ini sebenarnya siapanya Lutfhi??" Isi pesan Sonya.
"Teman kok. Cuman teman" jawabku.
"Alah nggak usah ngeles deh. Jujur aja".
"Kamu tanya aja ke Lutfhi biar jelas" kataku.
"Kalau kamu pacarnya Lutfhi jujur aja nggak usah ditutupi. Toh bntar lagi kamu bakal jadi mantannya Lutfhi kok."

Apa sih Sonya. Tampaknya nambah memperburuk suasana saja. Dan pastinya aku semakin kepikiran dengan semua ini.

Tiba - tiba pesan pun masuk kembali. Ternyata itu voice note dari Sonya.
"Andari itu bukan siapa - siapa aku. Ya memang dia adalah pacarku saat ini, itu karena aku nggak mau lah diejek dengan teman temanku masa cowok seganteng ini jomblo. Mau di letakkan kemana muka ku, ".

"Deg. Deg. Deg"

Detak jantungku semakin berdegup kencang. Mendengar percakapan itu. Aku nggak tau harus apa. Marah? Sedih?. Jujur semuanya campur aduk.
Dan aku nggak nyangka ternyata tujuan Lutfhi mendekati aku seperti itu.

"Bodoh. Bodohnya aku, mau saja aku di bohongi oleh cowok itu".

Pesan pun masuk kembali.
" udah jelaskan , kamu dimata Lutfhi itu cuman tempat pelarian. Jadi kamu jauh - jauh deh dari Lutfhi. Dan ingat aku nggak bakalan diam." Begitu ancaman sonya padaku.

Malam harinya, aku beranikan untuk minta penjelasan kepada Lutfhi maksud semua ini. Dan besok aku nekat minta ketemu dan minta kepastian akan semua ini. Tepat jam 10.00 aku sudah menunggu Lutfhi di tempat yang sering kami kunjungi.sekitar 5 menit aku menunggu, Lutfhi akhirnya datang.

"Akhirnya datang juga kamu".
"Kamu kenapa son?, ". Tanya Lutfhi.
"Aku minta penjelasan sama kami Sonya itu siapa kamu?"
"Kmarin kan sudah aku bilang. Sonya itu teman akrabku waktu sma dulu".
" lalu ini apa? Maksudnya apa??" Sambil mendengarkan voice note yang dikirim oleh Sonya. 

Lutfhi hanya terdiam. Sedangkanku sudah terbakar emosi yang tidak karuan lagi. Tiba - tiba Sonya datang. Aku tidak tau kenapa dia sampai bisa datang kesini. Apa mungkin Lutfhi lah yang mengajaknya.

"Jawab aj, nggak usah di tutup tutupi" sonya menghasut Lutfhi.
"Kenapa kamu disini?" Tanyaku pada Sonya.
"Suka - suka dong. Emang ini milik bapak kau apa?. Lagian aku disini di ajak oleh Lutfhi kok.".
"Sudah - sudah. Jngn ribut lagi. Aku akan jelaskan semua ini. Sebenarnya Aku dan Sonya belum Putus. Kami cumn Ldr aja. Dan mengenai voice note itu semuanya benar.".
"Apa? Dasar cowok nggak benar kamu." Kataku sambil emosi.

Karena sudah terlanjur emosi, aku pun dengan spontan langsung menampar wajah Lutfhi. Aku tidak menyangka semua ini adalah sandiwara. Lantas untuk apa aku jalani hubungan selama ini. Kenangan romantis kami berdua selama 2 tahun ini. Sulit aku lupakan. Dan aku masih nggak nyangka ini terjadi. Tapi aku yakin bahwa ini bukanlah akhir dari segalanya. Aku yakin bisa untuk melupakan semua kenangan itu walaupun sangat berat bagiku. Akan kujalani semua ini dan mengambil hikmah dari semua ini.

Menghapus Jejak Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang