𝐇𝐀𝐋𝐔 || 𝐇𝐰𝐚𝐧𝐠 𝐇𝐲𝐮𝐧𝐣𝐢𝐧 𝐗 𝐘𝐨𝐮 [𝐄𝐍𝐃] ✔

08

_________________________________________

HATI-HATI TYPO BERTEBARAN DI MANA-MANA, MOHON BIJAK DALAM MEMBACA. DAN MOHON MAAF BILA GAYA PENULISAN YANG SAYA GUNAKAN SEDIKIT MEMBINGUNGKAN.
________________________________________

Setelah sampe depan rumah, gue perlahan turun dari motornya Hyunjin. Tapi gue sedikit kesusahan turun karena boneka jumbo ini masih melingkar di pinggang gue.

"Bisa?" Tanya Hyunjin.

Gue hanya bisa menggeleng.

"Yauda bentar, gue bantuin ngelepasin bonekanya."

Sembari menunggu Hyunjin negelepasin boneka yang melingkar di pinggang, gue berusaha untuk tetap tenang karna Hyunjin berada tepat di depan gue.

"Uda gue lepasin." Ujarnya.

"Eoo?? Uda?? Hahahah makasih."

Dan anehnya Hyunjin malah terus natap gue datar.

"Kenapa?" Tanya gue bingung.

"Lo g masuk?"

"Gu-gue? Nunggu lo."

"Ha?"

"Hahahahah ma-maksud gue-"

"Nungguin gue pergi dulu?"

"Ha? Hahahahah emmmm bener."

"Yauda, gue pergi dulu."

"Emmm."

Belum sempat Hyunjin pergi, gue terkejut karna tiba-tiba Eomma mergokin gue dan Hyunjin diluar.

"Ehhhh Hyunjin?"

"EO? Halo tante."

"Hahaha ia. Yaampun kamu uda lama banget g kesini jin. Ayo masuk dulu."

"Maaa!!! Hyunjin lagi buru-buru nih."

"Lahh benar?"

"Ha? Hahahha ga terlalu tante."

"Tuhh, Hyunjin aja bilang enggak terlalu."

"Ayo, kita ngeteh cantik dulu di dalem. Tante kangen banget sama kamu."

"Emm ok."

Di dalam rumah, gue berusaha untuk tetap tenang. Jujur, sebenarnya gue ga tahan lagi nyembunyiin kekesalan gue sama Eomma.

"Sayang, tolong buatin Hyunjin minum sana."

"Ga perlu repot-repot tante."

"Hahahah bukan tante kok yang repot, kan tante nyuruh yaera."

"Ha?"

"Cepatlah sayang buatin Hyunjin sana."

"Tapi, bukannya ada bibi ma."

"Udah kamu aja, bibi lagi repot."

"Pfttt."

Dan terpkasa gue berusaha pura-pura rajin di depan Hyunjin. Gue ga tau apa yang Hyunjin dan Eomma bicarain di sana. Yang jelas, gue takut banget kalau Eomma keceplosan bilang kalau gue terobsesi banget sama Hyunjin.

"Nih minumnya."

"Makasih."

"Oia jin, kamu sehat kan?"

"Emm sehat tante."

"Oia mama, papa kamu sehat?"

"Emm sehat juga tante."