𝐇𝐀𝐋𝐔 || 𝐇𝐰𝐚𝐧𝐠 𝐇𝐲𝐮𝐧𝐣𝐢𝐧 𝐗 𝐘𝐨𝐮 [𝐄𝐍𝐃] ✔

15

_________________________________________

HATI-HATI TYPO BERTEBARAN DI MANA-MANA, MOHON BIJAK DALAM MEMBACA. DAN MOHON MAAF BILA GAYA PENULISAN YANG SAYA GUNAKAN SEDIKIT MEMBINGUNGKAN.
_________________________________________

Gue ngeliat, saat ini Minho kayaknya lagi sibuk banget nyiapin beberapa cemilan dan minuman untuk gue.

"Minho-ya, kamu ga usa repot-repot."

"Idih, siapa yang repot. Aku lagi buatin kamu minuman kok."

"Hahahahha, sama aja tau."

"Nih, diminum."

"Emmm makasih."

"Kamu jangan nangis lagi." Ujar Minho sembari ngelus rambut gue perlahan.

Gue terkejut, waktu Minho tiba-tiba ngomong begitu ke gue.

"Emm?"

"Entah kenapa aku ngerasa sakit waktu ngeliat kamu nangis tadi. Jadi tolong, jangan seenaknya ngeluarin air mata berharga kamu demi dia."

"Minho-ya."

"Mata kamu nampak jelas, kalau kamu masih cintai sama dia. Dan kayaknya cowok itu juga sama."

"Apaan sih. Kamu jangan sok tau deh."

"Dia Hyunjin kan? Cowok yang kamu suka dari kecil sampe sekarang."

"Aku-"

"Kamu itu pantas dicintai ra. Bagi aku, cowok itu adalah orang paling beruntung yang bisa dicintai sama kamu. Aku tau, kamu ga akan pernah bisa aku dapetin."

"Apa aku harus berhenti setelah sekian lama kayak gini? Tapi kalau berhenti, aku jadi ngerasa perjuanganku selama ini jadi sia-sia."

"Nah itu kamu tau. Intinya, ikuti aja apa kata hati kamu."

"Tapi dia bilang, kalau aku harus tetap bertahan. Harus ga sih, aku mengikuti apa kata dia lagi?"

"Emmm, ikuti terus apa yang hati kamu bilang. Dan kalau tiba-tiba tersadar selama ini perjuangan kamu sia-sia, kamu bisa ngelepasin dia. Karna aku bakalan datang untuk kamu ra."

"Ya!!! Kamu bodoh banget kalau ngelakuin itu."

"Ga boleh yah?"

"Emmm, aku ga mau nyakitin orang lagi. Jadi jangan pernah nungguin aku yah. Karna aku tau, saat ini aku uda kehilangan akal."

Perlahan, Minho pun nangkup wajah gue dengan kedua tangannya. Dan gue cuma bisa natap mata Minho, yang terlihat mulai sendu karena mungkin omongan gue tadi.

"Yauda. Tapi kita bisa jadi sahabat kan?"

"Emmm." Sambung gue sembari tersenyum lebar ke Minho.