CHAPTER 08

19 3 0
                                    

Drrtt drttt

Bunyi ponsel berhasil mengalihkan fokus Irez yang sedang khusyuk menonton drakor kesukaannya di laptop.

Dengan ogah-ogahan, Irez meraih ponselnya yang tergeletak di atas nakas.

Chairmate🐇

Woyyy Rez tadi lo nyampe rumah jamber?

Mau maghrib

Lo pulang naik apa?

Dianterin pororo

WHATTT???
Cie cie yang bentar lagi bakal cinlok, dianterin pake apa Rez?

Ogah banget gue cinlok sama tuh pinguin
Karena dihati gue cuma ada Mr. Ilyas seorang
Bawa mobil dia

Dasar bucin

BOMAT

Read

Setelah bertukar pesan dengan Daisy, Irez kembali menyimpan ponselnya dan melanjutkan acara nontonnya.

Saat Irez sedang hanyut dalam drama, ketukan pintu membuat Irez mendengus kesal.

"Ck, ganggu banget sih." dumelnya.

"Masuk, pintunya nggak dikunci." teriak Irez.

Tak lama kemudian, pintu pun terbuka dan menampilkan sosok Kevin yang terlihat rapi.

"Dek temenin gue nyari martabak kuy." ajak Kevin sembari menghampiri Irez yang sedang tidur telungkup menghadap laptop.

"Ogah." tolak Irez.

"Mending lo nemenin gue, daripada nonton plastik ngedrama." ucap Kevin yang membuat Irez geram.

"Bacot lo Pin." geram Irez sembari mencubit lengan Kevin.

"Ayolah dek temenin abang, lo mau apa deh abang beliin." bujuk Kevin yang membuat Irez luluh.

"Oke gue temenin, asal beliin gue seblak sama kuota selama sebulan." tawar Irez sembari menatap Kevin.

"Bangkrut deh gue." gumam Kevin.

"Oke lah." pasrah Kevin yang membuat Irez tersenyum.

"Kuylah." ajak Irez sembari mempause filmnya dan mematikan laptop.

"Mereka berdua pun keluar dari kamar Irez berbarengan.

"Kalian mau kemana?" tanya Risma saat Kevin dan Irez melewati mama dan papanya diruang keluarga.

"Nyari jajan." balas Kevin.

"Pulangnya jangan malem-malem." pesan Daffa.

 My Future Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang