(3). presque attrapé

296 37 80
                                    

-

"Ron, senyum senyum aja, ngapain?" Tanya Nadin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ron, senyum senyum aja, ngapain?" Tanya Nadin.

"Kak Din... Jangan nyebar ke Papa. Aku lagi chattan sama pure blood," Mohon Sharon sambil menangis.

"Lo sinting?! Ah, gue udah feeling sekolah di tempat pure blood emang hal yang gak bener!" Bentak Nadin.

"Din? Kenapa?" Tanya Radea.

"Jangan ada yang baper sama siapapun manusia pure blood! Kasta kita itu nggak se level sama mereka!" Gerutu Nadin.

"Gue juga udah mikir, ini negatif nya dengan sekolah di pure blood, yaudah lah ya, jalanin aja, asal jangan ada yang saling CCEPUUU,"

Nave membesarkan suaranya ketika mengatakan "Cepu" sambil melirik Fidel.

"Gausah nyindir!"

"Tapi aku nggak suka sama dia kakk! Cuma chattan doang, hadeuh," Keluh Sharon.

"Yayaya, terserah,"

-•-

"Daichi, kemarin ada anak baru ya?" Tanya Imoi, pacar-sekaligus adik tiri Daichi.

"Iya, cuma mereka keliatan aneh,"

"Aneh gimana?"

"Ng.. Nggapapa, kamu tidur aja dulu sayang. Mama sama Papa pulangnya telat kok,"

"Chi..."

"Udah, nggapapa. Tidur aja gih,"

Mempunyai rasa lebih pada adiknya- Imoi saja sudah membuatnya tak bisa tidur. Dan beban pikirannya pun bertambah ketika 7 anak itu datang ke SMA Danabrata. Ia hanya mempunyai feeling-

"Udah Chi, lupain aja,"

-•-

"KAKAK KAKAK JELEKKK, BANGUNN! SEKOLAAHH!" Teriak Sharon yang sudah siap dari pagi buta.

"Semangat banget," Nadin masih menaruh rasa curiga pada Sharon.

"Udah lah Din, lo juga sama Yasa juga..." Belum sempat Echa menyelesaikan kata katanya, Nadin sudah melemparkan tengkorak yang sedang ia bersihkan.

"Gila lo! Itu tengkorak Marilyn Monroe!" Teriak Radea.

"Hah? GOSH !" Dengan cepat, Nadin mengambil tengkorak yang sudah ia lempar.

"Kalian mau sekolah di dunia pure blood, tapi kalo kalian kayak gini depan mereka, ngibrit duluan kali mereka," Ujar sang Papa sambil menyesap kopi rasa darah segar itu.

Metanoia - 00-04LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang