Metanoia - 00-04L

(7). essayez de faire la paix

"Lama tidak bertemu, Darrius,"

Sapaan dari Lord Dracula itu terdengar ramah namun mencekat.

"Senang akhirnya bisa berjumpa denganmu lagi, setelah perang penghabisan darah 12 tahun lalu, Reagan," Sapa sang Lord Vampire, ayah dari 7 anak tidak berotak itu.

Canda ya Allah, ampun, jangan gigit aku.

"Perkenalkan, ini anak anak saya,

Imoilla, Daichi, silahkan berkenalan dengan mereka,"

Dari ke-7 anak itu, hanya Radea yang sudah menetralkan jantungnya.

"Kita udah kenal—"

"Salam kenal! Aku Imoi, ini kakak aku, Daichi!" Ujar Imoi, dengan tatapan "Pura pura gakenal, atau gue bunuh lo"

"Eh, salam kenal juga moi. Aku Radea, ini saudara saudara aku semua. Biasa, mereka jarang ketemu tamu dari dunia luar, makanya shock gitu," Ujar Radea kikuk.

"Fidel, Nadin, Echa, Sharon, ngomong sesuatu," Bisik Radea.

"Salam kenal moi! Aku Nadin, nanti kita main bareng-bareng ya!" Sahut Nadin.

Nyatanya, ekskul akting di vampire academy cukup berguna untuk kehidupan nyata Nadin.

"Salam kenal, gue Nave," Sahut Nave.

"Anak-anak, kalian ke ruang keluarga dulu. Ada yang harus kami berdua bicarakan," Ujar sang Lord Dracula.

"Oke Pa," Ujar Daichi dan Imoi.

Setelah sampai di ruang keluarga, mereka mulai merasakan hawa canggung yang menyiksa.

"Eum.. Gue.."

Fidel kehilangan kata katanya.

"Gue ga kaget," Ujar Daichi, membuka pembicaraan.

"Arlios, Nave, kalo kalian inget, gue pernah ngasih kalian kantong darah. Kalian perlu belajar nyembunyiin identitas, ketauan banget vampirenya," ujarnya enteng.

"Anu...

Setau gue kalian pacaran,—"

"Sst! Jangan kenceng kenceng!" Belum sempat Echa menyelesaikan ucapannya, Imoi sudah menutup mulutnya.

"Ya..."

"Okay, i know," Ujar Echa lagi.

"Kita bikin perjanjian, mau gak?" Tanya Fidel.

"Perjanjian?"

"Kita ga akan ngomong ke anak di sekolah, kalo kalian dracula. Gantinya, kalian gak bakal bilang ke siapapun kalo kita itu vampire," Lanjutnya.

"Interesting," Ujar Daichi.

"Itu doang? Ga ada imbalan lebih?" Tanya Imoi.

"Lo mau apa?" Tanya Radea.