ENJOY AND DON'T FORGET TO VOMENT
"Sakit?" Jisung memandang ngilu ke arah wajah tampan Hyunjin yang kini tertutup memar dan darah, pemuda itu kini tengah diobati oleh perawat klinik.
"Gak berasa apa-apa kalo dibandingin sama mulut bangsatnya Ino tadi. Bisa-bisanya dia ngomong gitu soal lu di depan umum." Ekspresi Hyunjin masih tampak kesal.
Jisung menarik nafas panjang, kemudian meraih sebelah tangan Hyunjin dan menggenggamnya.
"Udah, istirahat disini dulu ya, saya keluar dulu." Sang perawat klinik tersenyum dan merapikan peralatan yang baru saja digunakan untuk mengobati Hyunjin, kemudian beranjak dari ruangan itu.
"Makasih ya." Jisung tersenyum ke arah sang perawat, kemudian kembali memandang Hyunjin yang sudah berbaring.
"Tapi... Kak Ino gak salah juga..." Jisung bergumam lirih.
"Hah?" Hyunjin menoleh secepat kilat ke arah Jisung. "Gak salah gimana?"
"Ya gak salah..." Kedua manik Jisung mulai berkaca-kaca. "Mungkin orang-orang emang nganggep gue semurahan itu, kita gak ada status tapi gue sering 'main' sama lu." Jisung mengusap kasar air matanya yang akhirnya menetes.
"What?!" Hyunjin bangkit dari ranjang, tidak mempedulikan tubuhnya yang masih nyeri, pemuda itu menarik Jisung ke dalam pelukannya.
"Gak Sung, gak ada yang pernah nganggep lu kaya gitu. Stop mikirin hal aneh-aneh. Dan..." Hyunjin menangkup kedua pipi Jisung. "Gue 'main' sama lu bukan karna gue doyan 'main' sama siapa aja... Gue cuma 'main' sama lu karna gue suka sama lu, Sung." Hyunjin menatap lekat kedua manik Jisung,
Jisung membulatkan kedua maniknya, terkejut dengan pengakuan Hyunjin. Namun kemudian pemuda manis itu menjauhkan kedua tangan Hyunjin dari wajahnya.
"Jin, gue tau lu bohongin gue, Ryujin bukan pacar lu tapi sepupu lu. Dan skarang... Gimana bisa gue percaya kalo lu bilang suka sama gue?" Air mata Jisung kembali menetes.
CKLEK!
Pintu klinik terbuka, Changbin dan Bang Chan muncul disana.
"Jin, are you okay?" Changbin berjalan mendekati Hyunjin.
"Kak Changbin, muka lu kenapa?" Jisung mengeryit saat menatap memar baru di pipi kiri Changbin.
Changbin hanya menyengir sambil menatap Bang Chan, sementara Bang Chan hanya merotasikan kedua maniknya malas.
"Itu konsekuensi karna dia udah bikin gue ribut sama Hyunjin." Ujar Bang Chan.
"Hah, kok gara-gara kak Changbin?" Hyunjin ikut bingung.
"Lu sembuh dulu, ntar baru gue jelasin." Balas Changbin sambil menepuk pundak Hyunjin.
"Eum... Btw, kak Chan tadi kenapa tiba-tiba dateng terus mukul Hyunjin?" Jisung bertanya.
"Yaiyalah! Brani-braninya si Hyunjin mukul pacar gue?!" Nada Bang Chan kembali terdengar kesal.
"HAH?!" Hyunjin dan Jisung saling pandang, sama-sama terkejut.
"Wait... Bu-bukannya kak Ino suka sama Jisung?" Hyunjin menggaruk kepalanya.
"Ngarang lu! Kalo ada orang yang disukain Ino, dia pasti milih yang lebih ganteng dan lebih bagus bodynya daripada gue... Bukan cowok manis sejenis Jisung atau Felix." Bang Chan melipat kedua tangannya di depan dada.
Hyunjin terdiam, rasanya ia baru saja terjun ke dalam sebuah drama komedi dan ia menjadi tokoh badutnya.
"Emang kenapa Jin kalo Ino suka sama Jisung? Lu cemburu?" Changbin yang sudah duduk di bangku klinik menatap Hyunjin dengan senyum nakal.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIEND WITH BENEFIT || hyunsung (coмpleтe ✓)
FanfictionJisung memejamkan kedua maniknya, mendadak mengingat ucapan Changbin, salah satu sahabatnya saat di studio tadi. "Sebenernya hubungan lu sama Hyunjin tuh apa sih? Kalian ngaku temen, tapi sikap Hyunjin ke lu bener-bener kaya cowok yang care ke pacar...