【part 4】 🔞

9.5K 809 89
                                    

WARN! NC SCENE!
🔞🔞🔞

ENJOY AND DON'T FORGET TO VOMENT

"Anghh..." Jisung tidak bisa menahan desahannya saat penis Hyunjin menghantam keras sweetspotnya, mati-matian pemuda itu menggigit bibir agar suaranya tidak mengalahkan keran air yang tengah menyala.

"Ssshhh I'm close..." Hyunjin menahan kedua pinggul Jisung, menggempur pemuda manis itu tanpa ampun. Penisnya makin membesar di dalam sana, dan sebentar lagi cairannya akan menyembur deras.

"Nghhh Hyunjinhh..." Jisung meremas kuat tembok bak mandi saat holenya terasa hangat, Hyunjin menyemburkan seluruh spermanya di dalam sana.

Belum selesai sampai situ, Hyunjin menarik dada Jisung agar punggung pemuda itu bersandar di dadanya. Tangannya pun dengan lincah memberikan handjob pada penis Jisung yang masih menegang dengan lelehan precum di ujungnya. Tak butuh waktu lama, Jisung pun menyemburkan spermanya mengotori tangan Hyunjin dan lantai toilet itu.

Nafas keduanya terengah, Hyunjin memeluk dan menahan tubuh Jisung yang lemas agar pemuda itu tidak ambruk ke lantai.

"Kali ini lu kenapa bisa turn on?" Tanya Jisung begitu nafasnya sudah stabil.

Hyunjin yang sudah selesai membersihkan lelehan sperma mereka yang berceceran di lantai pun mendudukkan dirinya di atas kloset yang tertutup dan menarik Jisung agar duduk di atas pangkuannya.

"Lu pasti shock... Lu tau kak Daniel? CEO agensi sebelah?" Tanya Hyunjin.

"Konnect?"

"Yes." Hyunjin mengangguk.

"Kenapa sama kak Daniel?" Jisung tidak paham. Pemuda itu mendongak agar dapat menatap wajah Hyunjin.

"Nah... Tadi gue liat kak Daniel sama kak Jihyo, di studio musik lantai 2." Tangan Hyunjin bergerak membuka kancing kemeja Jisung.

"Gue gak tau ada hubungan apa di antara mereka, tapi pas kak Jihyo lagi duduk, tangan kak Daniel ngeraba-raba dadanya kak Jihyo kaya gini..." Hyunjin mempraktekkan apa yang dilihatnya tadi pada Jisung. Tangannya bergerak mengusap dan memilin nipple Jisung.

"Sshhh... S-serius?" Jisung mendesis pelan, berusaha menahan diri agar tidak mendesah lagi.

"Serius. Makanya gue kaget banget. Mana jari-jarinya kak Daniel mainin pentilnya kak Jihyo kaya gini, terus kepalanya juga dideketin ke dada kak Jihyo." Hyunjin kini membawa kepalanya ke dada Jisung, menjilat nipple pemuda itu dan menggigitnya pelan.

"Eunghh..." Jisung memejamkan kedua maniknya dan meremas rambut Hyunjin. "O-okay stop, gue paham." Jisung kini berusaha mendorong kepala Hyunjin menjauh dari dadanya.

Menurut Jisung, Hyunjin itu aneh. Pemuda ini mengaku straight, namun ia menggunakan Jisung yang jelas-jelas laki-laki tulen sebagai bahan pelepasan nafsunya.

"Hehe, lu gak turn on lagi kan?" Goda Hyunjin. Pemuda itu mengecup leher dan wajah Jisung.

"Gak. Udah ya, gue mau balik ke studio." Jisung bangkit dari pangkuan Hyunjin, namun pemuda itu kembali menariknya hingga terduduk di pangkuannya.

"Terakhir..." Hyunjin menahan tengkuk Jisung dan melumat bibir pemuda manis itu, membuat Jisung kewalahan dan akhirnya membuka kedua belah bibirnya.

*****

"Kak?"

Hening.

"Kak Changbin?"

"Eh... Iya, Lix?" Changbin tersadar dari lamunannya saat mendengar Felix memanggilnya.

"Kakak gak makan? Kenapa melamun?" Tanya Felix. Pemuda manis itu hampir menyelesaikan makanannya, namun Changbin yang mengajaknya makan malah belum menyentuh makanannya sama sekali.

"Oh... Enggak kok, ini gue makan." Changbin tersenyum kemudian mulai menyendokkan makanannya.

Jujur, Changbin sedang memikirkan keadaan Jisung. Jisung tadi kembali ke studio produser bersama Hyunjin, dan pemuda itu berkata bahwa Jisung habis terjatuh di toilet hingga sedikit kesusahan berjalan. Namun Changbin tidak cukup bodoh, ia tentu paham apa yang baru terjadi antara Hyunjin dan Jisung. Dan menurut Changbin, ini sudah keterlaluan. Changbin merasa kasihan pada Jisung jika hanya digunakan oleh Hyunjin sebagai pemuas nafsu tanpa ada hubungan yang mengikat keduanya.

"Lix, gue mau tanya..."

"Nanya apa kak?"

"Kita temen kan?" Tanya Changbin.

Felix mengeryit. "Iya kak, kenapa?"

"Kalo status kita cuma temen, dan gue skarang ngajak lu ke hotel buat having sex, lu mau gak?" Tanya Changbin.

Kedua manik Felix membulat, terkejut mendengar pertanyaan Changbin.

"Kak Changbin kok nanya gitu?!" Felix sedikit meninggikan suaranya, ia tampak tersinggung. Memangnya Changbin pikir ia jalang?

"Nah... Lu marah kan? Lu gak mau kan?"

"Ya gak lah. Gue gak open BO." Felix tampak kesal.

Changbin mengangguk paham. Sewajarnya seorang 'teman' memang begitu kan?

"Berarti emang Hyunjin sama Jisung itu salah." Changbin bergumam pelan.

"Hah, kakak bilang apa? Hyunjin sama Jisung kenapa?" Felix mendekatkan wajahnya ke arah Changbin.

Changbin menatap Felix, bingung hendak bercerita atau tidak. Sepertinya Felix bahkan tidak paham jika terjadi 'sesuatu' di antara Hyunjin dan Jisung.

"Gapapa Lix." Changbin tersenyum. "Abisin gih makanannya, abis ini kita balik ke gedung."

Felix pun mengangguk dan segera menyelesaikan makanannya.

Sebenarnya, Changbin bukanlah seorang pemuda yang suka ikut campur. Ia tidak suka terlibat dalam urusan orang lain. Namun selama hampir 4 tahun ia menjadi produser di JYP Company, baru pertama kalinya Changbin menemukan kasus seperti Hyunjin dan Jisung. Dan menurut Changbin, jiwa kemanusiaannya tidak bisa membiarkan Jisung dimanfaatkan begini oleh Hyunjin. Menurut Changbin, Jisung layak memberikan tubuhnya hanya untuk orang yang benar-benar mencintainya.

"Kak..." Felix memanggil Changbin saat keduanya sudah tiba di depan lift.

"Iya?"

"Eum... Kalo kakak tadi bahas soal 'secret relationship' antara Hyunjin sama Jisung, gue paham." Ujar Felix.

"Hah?" Changbin terkejut.

"Gue sama kak Ino sering bahas ini tanpa sepengetahuan Hyunjin. Dan... Gue sama kak Ino juga tau kok kalo Hyunjin sering ngajak Jisung 'gituan' padahal mereka cuma temen. Kasian Jisung ya kak." Ujar Felix.

See? Sekarang Changbin merasa ia harus berbuat sesuatu.

TBC

FRIEND WITH BENEFIT || hyunsung (coмpleтe ✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang