Jisung memejamkan kedua maniknya, mendadak mengingat ucapan Changbin, salah satu sahabatnya saat di studio tadi.
"Sebenernya hubungan lu sama Hyunjin tuh apa sih? Kalian ngaku temen, tapi sikap Hyunjin ke lu bener-bener kaya cowok yang care ke pacar...
Jisung pun meletakkan ponselnya dan kembali melanjutkan kegiatannya membersihkan apartemen.
*****
Waktu berjalan dengan cepat, Jisung baru saja selesai mandi saat seseorang menekan bel apartemennya.
CKLEK
"Hai Sung, udah siap?" Minho berdiri di depan pintu dalam balutan sweater biru.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kak Ino? Kok kesini?" Jisung berkedip polos.
"Eum... Changbin bilang lu gak ada barengan, dan kebetulan gue lagi lewat sini. So, gak keberatan kan brangkat bareng?" Minho tersenyum.
"Astaga, jadi ngrepotin. Masuk dulu kak, gue baru kelar mandi." Jisung mengeringkan rambutnya yang masih setengah basah dengan handuk yang tersampir di pundaknya.
Minho mengangguk, pemuda itu pun masuk dan menyamankan diri di sofa apartemen Jisung. Minho sebenarnya tidak terlalu dekat dengan Jisung, ia lebih akrab dengan Bang Chan dan Changbin karena ketiganya sudah bekerja bersama lebih lama di JYP Company.
Tak sampai 15 menit, Jisung sudah siap. Keduanya pun segera berangkat menuju kafe yang sudah Changbin kirimkan lokasinya. Sepanjang perjalanan, suasana hening. Minho sebenarnya tidak pandai mencari topik jika tidak sedang dengan orang yang dekat dengannya, dan Jisung pun sama. Akhirnya pemuda manis itu memilih untuk menggunakan headset sementara Minho fokus mengemudi.
*****
Kedua manik Jisung membulat saat ia dan Minho bertemu dengan Hyunjin di depan pintu kafe. Dan secara tiba-tiba, Minho merengkuh pundaknya.
