Banyakin komen nya kak biar aku tambah semangat lanjutinya:v
Happy reading kakak:D
__________________
Aku mulai mengangkat kepalaku dan memarahi manusia yang melemparku dengan bola basket itu. Sungguh aku emosi sekali dan malunya setengah mati.
"Ya maaf ga sengaja"
Seketika aku diam. Bagaimana tidak pelakunya seorang Kenan Raefal laki-laki yang aku gemari. Rasanya ingin menghilang, tapi apalah daya berhadapan dengan Kenan bibir ku tak lantang bernada tinggi. Dasar aku, perempuan lemah! Berhadapan dengan laki-laki tampan mental sudah down.
"Enggak apa apa kok Ken, ehee maaf ya tadi aku bentak kamu" jawabku.
Apa paan ini.
Dasar bodoh! Seharusnya aku marah justru hanya tersenyum semu.
Marahlah!!!
Aahhh tidak bisa. Aku cinta Kenan!!"Lahh tadi marah marah, kok sekarang jadi gini?" tanya Kenan heran.
"Enggak apa apa kok Kenan, karna yang ngelempar kamu jadi aku ga marah kok"
"Aneh tau ga lo" ucapnya pelan namun aku mendengarnya.
Badanku terasa kaku usai mendengarkan ucapan Kenan, entah mengapa kata kata itu mampu mencatukku.
Mengapa dia berkata seperti itu?
Mungkin dia belum mengenal aku, baginya aku masih asing. Ayo Chessy kamu pasti bisa dapetin Kenan!Setelah itu Kenan pergi begitu saja tanpa menghiraukan aku yang masih betah mematung.
Jam olahraga usai. Bukan olahraga untuk anak cewe, karena sedari tadi kami para kaum hawa kelas 11 IPS 2 tidak olahraga sama sekali.
Aku langsung menuju ke WC untuk berganti pakaian. Tak ketinggalan Nini yang dari tadi di sampingku. Hendak ku ingin masuk ke arah WC wanita, aku melihat Kenan yang tengah bercermin di kaca ujung ruangan WC pria. Aku menghentikan langkahku. Nini memilih untuk duluan.
Dia mengusap rambut basahnya dengan tangan. Lalu menariknya ke belakang. Ah sungguh luar biasa ditambah dengan wajahnya yang bercucuran keringat. Aku menatapnya antusias hingga tak kusadari ia sudah selesai dengan kegiatan bercerminya. Aku cukup kaget waktu itu.
Dia berjalan mendekatiku yang tengah berdiri di pelataran WC. Sepertinya dia sadar jika sedari tadi aku memperhatikannya. Ku harap Kenan tak marah.
Aku terdiam setelah Kenan berdiri di depanku dengan tatapan datar. Aku tak bisa bergerak bahkan nafas pun sesak sekali. Rasanya antara enak dan susah, enaknya karna di tatap Kenan yang berparas tampan, susahnya karena aku tak bisa mengontrol laju pacu jantungku. Andai ada balap kecepatan jantung mungkin saat itu aku menang.
"Cantik tapi bodoh!" ucap Kenan kemudian berlalu.
Degg
Apa barusan yang Kenan katakan? Apakah dia sedang memuji atau malah____sudahlah lupakan.
Aku dan Nini selesai berganti pakaian.
Hal yang aku lakukan sebelum keluar dari WC tak lain dan tak bukan adalah 'bercermin'
Aku dan Nini berdiri di cermin WC. Cerminnya cukup besar hingga sangat muat untuk kami berdua.
Ngomong ngomong disini sepi sekali, hanya ada aku dan Nini yang berada di WC.
"Chess, kamu beneran suka kah sama Kenan?" tanya Nini padaku sembari mengikat rambut lurusnya.
"Iya pake banget yang di kuadratin"
"Kek nya dia itu tipe cowo yang main main deh"
"Main main kaya gimana?"
"Yaa firasat aku aja gitu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Akan Ku Panggil Cinta
RomanceMaaf kak, aku terlalu bodoh untuk memahami segala tentang kakak. Aku terlalu memburu dia yang bahkan tak layak untukku. Ini secuil kisah dariku untuk kakak yang ingin sekali ku panggil cinta. Aku rindu.......