"Akan ku jaga mulai saat ini. Aku takkan membiarkanmu memihak pada iblis itu"
__________
"Kak, ayah belum pulang?"
"Belum"
Aku dan Kak Darel di ruang tengah. Ditemani suara TV dengan siaran sinetron azab. Jangan lupakan juga cemilan pedas yang sedang ku kunyah.
Kak Darel sibuk dengan ponselnya. Suasananya jadi hening, hanya suara TV dari anak yang tersambar petir di sinetron azab.
"O iya dek, Minggu depan kamu dirumah bunda dulu ya"
Ukhuukk ukhuukk
Aku tersedak cemilan kecil itu. Mana rasanya pedas lagi. Terasa menohok sampai hidung.
"Emang kakak mau kemana?"
"Jadi gini, kakak ada kegiatan gitu sama anak kampus. Akan ada acara camping selama seminggu"
"Owlh. Kak, tapi kan Chessy belum kenal sama keluarganya bunda yang sekarang"
Sekedar informasi, Om Satria itu suami bunda yang baru. Bunda sudah menikah dengan om Satria dan memiliki dua anak. Satu anak dari om Satria dengan istrinya dulu, sebelum dengan bunda. Dan satu anak lagi asli dari hubungan bunda dan om Satria.
"Ya makanya kenalan"
"Males ahh, mending nginep aja dirumah Nini"
"Ga malu kalo nginep sampe seminggu dirumah Nini?"
"Ya malu sih"
"Nahkan"
"Yaudah dah serah" ucapanku pasrah.
Ting tong Ting tong
Suara bel rumah berbunyi nyaring, menandakan ada seseorang yang memencetnya.
Kak Darel kaget dan langsung berlari menuju pintu dan membukanya. Aku menganga melihat tingkah Kak Darel.
"Haii masuk Cha"
"Eh iya makasih Rel"
Karna aku penasaran, aku pun datang dan melihat siapa yang datang malam-malam begini.
"Siapa kak?" tanyaku.
Terlihat seperti wanita dengan perawakan sedang dan cantik serta kulitnya yang bening. Memakai rok pendek hitam dan atasan kaos berwarna pink. Tak lupa balutan cardigan yang terpanjang indah ditubuh wanita itu.
"Ini Icha, panggil aja Cha. Dia calon pacar kakak" ucap Kak Darel yang membisikkan kalimat terakhirnya.
"Lahh kak Dita di kemana in?"
"Husstt jangan bahas Dita"
Kami saling berbisik. Entah aku tak paham, intinya Kak Darel bisik-bisik aku juga ikutan.
"Kalian ngomongin apa sih?" nah suara Kak Cha terdengar.
"Ehh nggak-nggak Cha, eumm mau minum apa?"
"Terserah aja sih Rel"
"Yaudah aku ambilin jus jeruk aja ya. Kamu disini aja sama Chessy, sambil kenalan-kenalan gitu"
Kak Darel berlalu ke dapur untuk mengambil minuman. Aku disini bersama Kak Cha duduk berdua diruang tamu. Karna kami belum saling kenal, jadi kami masih diam-diaman. Kak Cha malah sibuk dengan ponselnya. Aku mencoba memikirkan kata apa yang sesuai aku katakan untuk mengajak Kak Cha sedikit berbincang dengan ku.
"Kakak pacarnya Kak Darel?" aku membuka pembicaraan terlebih dulu.
"Bukan, gue kakak tingkatnya Darel"
KAMU SEDANG MEMBACA
Akan Ku Panggil Cinta
RomanceMaaf kak, aku terlalu bodoh untuk memahami segala tentang kakak. Aku terlalu memburu dia yang bahkan tak layak untukku. Ini secuil kisah dariku untuk kakak yang ingin sekali ku panggil cinta. Aku rindu.......