06

2.4K 373 80
                                    

Bagus banget lagunya, nggak ngerti lagi huhu 😭😭
Yang belum dengarin, wajib dengarin dulu 😭
.
.
.
.
HIRAETH

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat, hari olimpiade sains sudah di depan mata. Kurang dari 24 jam lagi olimpiade yang diadakan untuk merayakan hari pendidikan itu akan di mulai. Olimpiade yang diikuti hampir 100 sekolah menengah itu diadakan di lapangan indoor universitas Seoul.

Meski tinggal menghitung jam menuju waktu dimulainya olimpiade, hal itu tak lantas membuat Wonwoo belajar dengan keras. Ia hanya akan membaca seperlunya dan tidur jika sudah merasa lelah. Hal yang diam-diam Wonwoo syukuri adalah sebuah fakta bahwa selama masa persiapan untuk olimpiade ia menghabiskan banyak waktunya di sekolah, lebih tepatnya perpustakaan. Biasanya Mingyu dan Chaeyeon akan belajar bersama dan terkadang berdiskusi, sementara Wonwoo akan tidur atau membaca novelnya. Benar-benar menyenangkan memiliki otak cerdas meski hanya diasah sedikit.

Tapi hari ini berbeda dari biasanya. Biasanya ia akan pulang pada pukul sepuluh sampai sebelas malam, hari ini Wonwoo sampai di rumah tepat pukul empat sore.

Hal pertama yang ia lihat saat memasuki kawasan rumah besar itu adalah pemandangan ayahnya yang sedang bermain bola dengan Lee Chan. Perasaan aneh menjalar di relung hatinya setiap kali melihat kedekatan sang ayah dengan adik tirinya itu. Wonwoo tahu Lee Chan anak yang baik, tapi entah mengapa belakangan ini rasa iri itu selalu hadir dalam diri Wonwoo. Padahal setiap Chan mendapat hadiah dari sang ayah, Wonwoo tak pernah merasa iri seperti ini. Dia hanya merasa iri ketika melihat ayahnya yang lebih perhatian dan pengertian pada Chan, bukankah seharusnya yang berada di posisi itu adalah dirinya?

Jangan salahkan Wonwoo jika dia terkesan kekanakan. Di usianya yang baru menginjak tiga tahun dirinya sudah diperlakukan dengan tidak baik oleh ayah kandungnya sendiri, ia diusir, ia dibuang kemudian di lupakan. Sekarang dirinya memang berada bersama sang ayah, tapi Wonwoo masih merasa dirinya telah terlupakan. Tidak ada lagi tempat untuknya di hati dan pikiran seorang Jeon Yunho, yang ada dalam hati dan pikiran pria itu hanya anak tirinya, Lee Chan yang bahkan tidak diketahui siapa ayah biologisnya.

Lee Chan memang dibesarkan oleh Yunho sejak ia dilahirkan ke dunia. Meski bukan anak kandung, tapi Lee Chan memiliki waktu bersama sang ayah lebih lama dibandingkan dengan Wonwoo yang hanya memiliki waktu yang indah bersama ayahnya sampai usia tiga tahun.

Pria bermanik rubah itu tertawa sumbang kala melihat sebuah pot bunga pecah akibat bola yang ditendang Chan. Wonwoo masih ingat itu adalah bunga pertama yang ia tanam bersama sang ibu bertahun-tahun yang lalu.

Tanpa menghiraukan sang ayah yang malah sibuk menghibur Chan yang merasa bersalah, Wonwoo mendekat pada bunga itu. Mengambilnya dengan perlahan bersama dengan beberapa tanah yang masih menempel pada akarnya. Setelahnya Wonwoo membawa bunga itu ke pos jaga pak Choi dan menitipkan nya disana sebelum nantinya ia akan mencari tempat yang lebih aman untuk bunganya.

Wonwoo menghabiskan waktu sekitar 30 menit untuk membersihkan diri dan mencuci pakaiannya. Selama ini yang Yunho tahu pakaian Wonwoo juga di cuci oleh para maid, tapi nyatanya tidak begitu. Wonwoo mencuci semua pakaiannya sendiri di sebuah sumur tua di belakang kediaman para pekerja. Entah sejak kapan, ia tidak pernah di ijinkan memakai air di rumah itu. Yang Wonwoo tahu adalah setiap kali dirinya akan mandi, air kran tidak akan menyala bahkan air di dalam bak mandi pun kosong entah kemana.

Kini Wonwoo akan menjemur pakaiannya yang akan ia gunakan esok hari di rooftop. Dapat ia lihat sang ibu tiri tengah menelpon dengan asyik di dekat pagar pembatas. Wonwoo menghiraukannya dan sepertinya wanita itu pun tak sadar akan kedatangan Wonwoo.

HIRAETH ; MEANIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang