HIRAETH
Wonwoo tengah mengambil bukunya di loker ketika manik rubahnya melihat sesuatu yang berkilau mengintip dari balik kotak kecil yang terjepit diantara tutup tempat sampah. Ia menajamkan pandangan sebelum dengan cepat mengambil kotak itu.
Rahangnya mengeras ketika melihat isi kotak itu adalah sebuah kalung, lebih tepatnya kalungnya yang diambil dengan paksa oleh Mingyu tadi pagi. Tangannya yang memegang kalung itu terkepal kuat hingga buku-buku jarinya memutih. Dengan langkah lebar ia menghampiri Mingyu yang tengah membaca dengan tenang di kursinya.
Dengan kasar pria Jeon itu menarik kerah pakaian Mingyu hingga pria itu berdiri dengan mata yang menatap Wonwoo bingung.
Bugh
Satu bogem mentah Wonwoo hadiahkan di pipi Mingyu hingga pria Kim itu tersungkur di lantai. Beberapa siswi yang tak sengaja melihat kejadian itu memekik terkejut, sementara Seungkwan berusaha menahan Wonwoo yang sepertinya akan kembali memukul Mingyu.
"Kenapa kau memukul ku?" Tanya Mingyu marah sesaat setelah ia kembali berdiri. Punggung tangannya mengusap sudut bibirnya yang terluka.
Wonwoo tertawa kemudian menghempas tangan Seungkwan yang melingkari tangannya. Ia mengangkat kalungnya yang ia temui di tempat sampah tadi, "Kau bilang akan menyimpannya sampai jam pelajaran berakhir? Tapi mengapa aku menemukannya di tempat sampah?"
Mingyu nampak terkejut dengan penuturan Wonwoo. Ia dengan cepat merogoh laci mejanya untuk mencari kalung Wonwoo yang tadi ia simpan di dalam sana. Namun hasilnya nihil, hanya ada beberapa bukunya di dalam laci itu.
"Aku berani bersumpah bukan aku yang membuangnya, Jeon."
Wonwoo kembali tertawa sembari melangkah untuk mendekati Mingyu. Manik rubahnya menatap tajam, sementara giginya bergemelatuk. Tangannya kembali mencengkram kerah pakaian Mingyu, ia berniat memberi satu lagi pukulan di wajah pria Kim. Tapi pergerakannya di hentikan oleh Jaehyun yang entah sejak kapan sudah berdiri diantara Mingyu dan Wonwoo.
"Tenangkan dirimu. Banyak yang melihat, kau ingin terkena masalah?"
Wonwoo menghempas tangan Jaehyun yang mencengkram tangannya. Ia kemudian mengedarkan pandangan dan benar saja banyak yang melihatnya. Bahkan tak hanya mata manusia, kamera dari beberapa ponsel pun sudah merekam aksinya tadi.
"Obati luka mu, aku tidak ingin bibi terus bertanya apa yang terjadi pada anak manja nya," ucap Jaehyun pada Mingyu sesaat setelah Wonwoo pergi begitu saja melewati kerumunan manusia di depan pintu kelas.
HIRAETH
Pagi itu suara kicau burung menjadi melodi penghantar tidur Wonwoo. Pria Jeon itu menumpukan kepalanya diatas lipatan tangan, ia membiarkan sisi kiri tubuhnya terkena sinar mentari yang menyeruak melalui jendela kaca.
Kemarin adalah hari yang melelahkan. Ia kembali tidur di basecamp milik Jaehyun dan harus rela berbagi dengan teman-teman Jaehyun yang lainnya, kemudian video dirinya yang memukul Mingyu tersebar begitu cepat dan menjadi trending topik di grup chat setiap angkatan kecuali angkatan akhir; sebab mereka lebih memilih membagikan deretan file soal untuk persiapan ujian. Setidaknya itulah yang dikatakan Seungkwan, Wonwoo tidak mengetahuinya secara pasti sebab ia pun tak punya ponsel. Pernah sekali Seungkwan bertanya mengapa dirinya bisa tidak memiliki ponsel padahal ayahnya adalah Jeon Yunho, kala itu Wonwoo menjawab jika ponsel bisa merusak otak cerdas nya. Jadi setelahnya Seungkwan tak lagi bertanya.
"Ayah ku bekerja di perusahaan ayahnya sebagai manajer. Ada rumor yang beredar bahwa ibunya pergi dengan selingkuhannya, itulah sebabnya Jeon Yunho menikah lagi,"
KAMU SEDANG MEMBACA
HIRAETH ; MEANIE
FanfictionHIRAETH ; berarti perasaan rindu terhadap rumah yang tidak bisa dikunjungi. Jeon Wonwoo merasakan hal itu, ketika hatinya merindu tapi bahkan dirinya pun tak tahu harus pulang kemana. Rumahnya dahulu, tak dapat lagi ia kunjungi, semuanya telah berub...