Minghao menguap. Dirinya berada di lantai rumahnya. Dia lagi menggelindingkan badannya ke kanan dan ke kiri mendinginkan badannya.
Asli, panas hari ini benar-benar luar biasa. Ac sama kipas angin sudah dia hidupkan untuk mendinginkan badannya. Tapi tetep aja dia ngerasa panas.
"Akh!! Panas banget anjir." makinya. Dia dirumah sendiri. Ortunya lagi kerumah sodara yang lagi sakit.
Akhirnya dia duduk. Menghela napas panjang banget. Tangannya meraih remot ac kemudian menaruhnya pada suhu terendah. Lalu dia berdiri dan berjalan ke kamar ortunya untuk mengambil kipas angin.
----
Minghao yang udah gak betah sama panasnya cuaca langsung aja menuju ke kamar mandi untuk berendam. Bukan berendam dalam bathtub, tapi berendam di bak plastik yang baru aja dibelinya pas orang jual bak sama timba lewat.
Buru-buru dia mengisi air bak itu setelah membilasnya beberapa kali agar bersih. Dia segera menanggalkan pakaian atasnya. Sehingga terlihatlah abs perutnya yang tecetak jelas.
Byur
Minghao berjongkok dan merasakan sensasi dinginnya air. "Alhamdulillah. Segerr." gumamnya. Tenang, bak itu ia taruh di taman depan. Karena tertutup pagar dan tembok tinggi jadi ia tidak perlu merasa malu.
Sedangkan satpam yang melihat kelakuan tuan mudanya hanya menggelengkan kepala. Cukup lama minghao berendam sampai kedatangan orang tua mereka yang menjelang pukul 3.
Sang mama hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan absurd anaknya. "Dek dari kapan berendemnya?" tanya sang mama.
"Dari jam 12 ma, abis solat kok." jawab nya.
"Yaudah ayo masuk nanti masuk angin lama-lama berendam."
Minghao mengangguk dan berusaha berdiri. Tapi gak bisa. Badannya tersangkut di bak itu karena terlalu lama berendam. Sedangkan kakinya terasa kaku untuk digerakkan.
"Ayo dek."
"Badan minghao gak bisa digerakin ma. Terus gimana dong minghao keluarnya?" tanyanya.
Papanya yang daritadi melihat akhirnya turun tangan. Dia berusaha menarik badan minghao yang berakhir sia-sia.
Karena sudah tidak bisa ditarik, akhirnya bak itu oleh papanya digelundungkan. Sehingga airnya tumpah keluar.
Buru-buru papanya menarik bawah bak itu keatas. Jangan salah. Gitu-gitu bapaknya seorang hot daddy. Jadinya ya mudah aja.
Mamanya yang ngeliat menahan tawa. 'Astagfirullah. Anak gue jadinya kek gini kebanyakan begaul sama anaknya pak rete ini.'
----
KAMU SEDANG MEMBACA
LISA X 97'S LINE [T A M A T]
Fiksi PenggemarKisah Lisa dan 97's line di bulan ramadhan ini. #1 - 97line (30 Juli 2020) Start: 2 Mei 2020 Finished: 1 November 2020