Chaewon mengganti seragamnya dengan kaos longgar dan celana selutut. Setelah mendengar pintu kamar Felix terbuka, dengan cepat ia membuka pintu kamarnya juga.
"Felix potongin rambutku dong, udah panjang nih gerah ehehe," FYI, Chaewon sudah membawa gunting di tangannya.
"Ck, sini!"
Keduanya langsung menuju gazebo depan rumah. Chaewon sudah terbiasa meminta Felix memotong rambutnya dari kecil tepatnya sejak mereka bertemu untuk pertama kalinya.
Sekarang Felix melepas ikat rambut Chaewon dan menyisirnya. Tak lama Felix malah mengomel.
"Won rambut kamu tuh mulai rusak, ujungnya bercabang."
"Ya namanya anak pramuka, biasalah."
"Keluar aja kenapa sih. Pilih ekskul lain kek klub bahasa gitu atau kelompok karya ilmiah."
Chaewon bergidik, "Idih ga mau ya! Alergi tau."
Felix pasrah, terserah apa kata kembarannya ini. Dia bukannya kalah telak, tapi malas meladeni kepala batunya Chaewon.
"Nih udah selesai," kata Felix mengembalikan gunting biru Chaewon.
Chaewon sudah mengambil kaca tak jauh dari tempatnya duduk. Chaewon tersenyum bangga melihat hasil potongan Felix.
"Huhuhu Felix!! cakep banget aku tuh."
"Iya emang cakep deh iya. Kita kan mirip berarti aku juga cakep. Kita kembar, inget!"
Tanpa Felix tahu, Chaewon justru diam-diam memikirkan ini,
'Kamu itu siapaku sih, Lix?'
'Kita itu apa ya, Lix?'
'Apa kamu bener-bener anggep aku saudara kamu?'
'Aku pikir kamu itu pahlawannya Kim Chaewon, malaikat dari Tuhan, kamu ... '
KAMU SEDANG MEMBACA
Unspoken Words
Fanfictionft. chaewon, felix maybe what i want to say to you is... book 1 : unspoken words book 2 : gone with the wind