Caring

251 55 5
                                    

"Ayo semuanya ke lapangan basket!" Seru Seungmin, si ketua kelas.

Tanpa perlu mengulang perintah yang sama, semua anak kelas berhamburan keluar. Chaeyeon semangat 45 karena basket dan dirinya sangat bersahabat. Beda Chaeyeon, beda pula dengan Chaewon yang melanglahkan kaki-kakinya yang lemas tak ada semangat.

"Yeon, ke km dulu yuk! Mendadak mules nih," pinta Chaewon yang sudah menarik-narik lengan kaos Chaeyeon di sampingnya.

Chaeyeon menggeleng, menolak. Katanya, "Absen awal cuy, ntar ketinggalan."

Ya, sebenarnya Chaewon juga absen awal tapi ya gimana lagi, dia mules dan malea di saat yang sama.

Chaewon melipir ke kamar mandi memisahkan diri dari rombongan anak kelasnya.

Sampai di kamar mandi, Chaewon langsung nongkrong di kloset sambil baca wattpad. Tapi setelah menunggu lama, rasa mulasnya tadi tak kunjung terjawab.

Chaewon buru-buru chat Chaeyeon karena sekarang keadaannya gawat darurat.















"Chaewon?" Pak Kai sudah tiga kali memanggil nama Chaewon namun tidak ada sahutan.

"Chaewon tidak masuk?" Semuanya menggeleng karena tadi pagi Chaewon masih duduk di bangkunya.

"Pak, biar saya maju duluan ya, Chaewon bisa nyusul nanti."

Di sana Felix menangkap sinyal dari Chaeyeon dan langsung menghampirinya.

"Lix, samperin Chaewon di kamar mandi cewek deket perpus buruan!" Seru Chaeyeon yang sudah menyerahkan HP-nya pada Felix.







Chaewonnn

|YEON
|BAWA PEMBALUT GA?




















Meanwhile,












"Yah pake tembus lagi," monolog Chaewon.

Chaewon kebingungan, dia hanya bawa seragam dan rok di tasnya. Pastinya Pak Kai akan memberinya hadiah push up 30 kali karena tidak berseragam olahraga.


















"CHAEWON KAMU DI BILIK MANA?" Teriak Felix dari wastafel luar bilik.

"Paling pinggir deket pintu, Lix."

"Aku tutup mata nih, kamu buka pintunya deh aku bawa pembalut."

Chaewon mengintip sedikit dari balik pintu dan benar, Felix ada di sana dengan kantong plastik hitam ditangannya.
"Aaaa Felix tengkyuu i luv yuu."

"Tembus ga, Won?"

"Hmm dikit."

"Tunggu bentar!" Sedetik setelahnya Felix lari ke lokernya. Celana olahraganya ia ganti celana seragam.











Hari ini Felix tidak akan mau melihat kembarannya kesulitan. Membayangkan bagaimana tersiksanya Chaewon mendapati perpaduan hari pertama datang bulan, olahraga, hukuman, dan omelan Pak Kai. Kalau Felix bisa menggantikannya, kenapa tidak.









Jika Felix sepeduli itu, apa boleh buat?

Unspoken WordsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang