See you

286 55 20
                                    

"Ayo foto bareng dong!"

Kali ini kelas riuh penuh tawa saat semua penghuninya dinyatakan lulus. Sekarang semuanya sudah berkumpul di dekat papan tulis bersiap dengan pose masing-masing.

Felix sudah hampir berjongkok di samping Chaewon hingga Hyunjin menariknya ke belakang. "Heh jangan ngintilin Chaewon mulu dong, tuh Yiren kosong."

Felix mendengus walau akhirnya menuruti apa kata Hyunjin sementara Chaewon tertawa, atau pura-pura tertawa.

Yah akhirnya semua orang tahu tentang Felix dan Yiren. Akan aneh jika Chaewon tetap memilih Felix terus menerus di sampingnya. Kalau kata Taylor Swift, everything has changed.

"Buku tahunan sini kumpulin!" Ujar Chaeyeon usai foto bersama.

"Buat apa sih?" Tanya Chaewon yang tepat di sebelahnya.

Chaeyeon dengan tidak elitnya merampas buku tahunan teman sebangkunya itu. "Di tulisin di halaman paling belakang lah. Sini sini antri tanda tangannya Lee Chaeyeon." Chaewon menatapnya malas.

Kelas kembali kacau, semua berlalu lalang mencoba mencoret-coret buku tahunan satu sama lain. Masalahnya, banyak yang tidak membawa pulpen jadi ya satu untuk semua alias rebutan jadi ribut lagi.



















"Won, tulis di sini!" Pinta Felix menyodorkan buku tahunannya.

"Ck, harus ya?"

"Iya! biar kaya yang lain."



















-----------------------------------------------

Felix, you're peterpan and i'm tinkerbell. Someday peterpan will find his wendy and live happily togehter, while tinkerbell only watching them from far. -tinkerwon

-----------------------------------------------



















Felix menyernyit sesaat. Chaewon aneh, atau isi tulisan Chaewon yang aneh.

"Dih apaan nih," canda Felix.

Chaewon seketika menoleh, menatap Felix cukup lama.

Felix membalas tatapan anehnya, Tangan Felix sudah menepuk pelan pundak Chaewon, mengguncangnya secara dramatis. "He-hey what's wrong?"

"Ahaha nope." Chaewon tertawa. Alay juga ya adik kembarnya ini.

Rasanya mustahil bagi Chaewon mengatakan rahasianya selama ini. Bagaimana cara mengatakan bahwa ia telah lama jatuh hati pada seorang Lee Felix dan bagaimana pula caranya mengatakan selamat tinggal pada perasaannya, pada Felix, pada keluarga kecil yang memberinya banyak cinta lebih dari separuh hidupnya sekarang.






















"Felix,

















aku mau cerita banyak, banget malah. Jangan dipotong ya!























Aku ga tau gimana aku sekarang kalo dulu kamu ga nemuin aku di pantai sore itu. Kamu tau di laut yang luas itu ayah dan ibu hilang. Aku juga ga pernah ketemu kakakku lagi. Semuanya pergi. Aku sendiri.






















Aku jadi percaya pertolongan Tuhan, aku percaya malaikat itu ada, kamu. Kamu ada di sini Felix, makasih. Makasih udah bawa aku ke rumah. Kata mama kamu nangis ya pas aku pingsan semaleman, makasih loh aku terharu.






















Dari kecil kita berdua loh dari umur 5 apa 6 sih? Dari kamu tidur ngileran sampe kamu seganteng ini loh. Ga aneh kan kalo aku suka sama kamu in romantic way?























Aku pernah halu, gimana kalo kita gede trus mama sama papa ngebiarin aku nikah sama kamu biar kita sama-sama terus doalnya kan emang ga pernah pisah ya huhu. Ah ternyata kalian udah dijodohin dari kecil ya, lebih dulu dari aku. Maaf aku gatau. Harusnya juga aku ga sepercaya diri ini.























Oiya, kamu beneran naksir Yiren ya? Kamu ga pernah marah meski sekarang jadi cengcengan satu sekolah. Aku dukung kamu kok, Yiren emang sesempurna itu, tenang lagian rejeki jangan ditolaklah. Mama papa udah oke juga. Tau ga si Lix kalo aku anu ... apa ya? Aduh mau bilang cemburu kok ga elit. Jangan bilang mama papa, aku ga enak.























Satu lagi, soal kakakku ... "























Kalimat yang ada di benak Chaewon seketika buyar setelah jari kecil Felix menekan-nekan pipinya.

"Won, astaga malah kesurupan setan bengong," tuduh Felix.

"Ah iya, itu aku pergi dulu."

"Pisahan pramuka ya?" Chaewon mengangguk, berbohong.

Tangannya menggendong tas hijaunya dan melambai kecil pada Felix. "Bye!"

"See you, Won."



























Sayangnya tidak ada see you lagi setelah ini.































-dengan ini unspoken words dinyatakan end-

Unspoken WordsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang