"hai ganteng!"
"cih ganteng ganteng, bisu"
"eh ganteng, itu ada kecoa di kepala"
"ganteng! kemaren kan gue liat tembok mirip bet dah sama lu suer gue ga boong"
senyum nya, seakan hal yang tidak bisa aku lupakan, senyum aja jarang sekalinya senyum...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
••••
ini masih pukul 04.50 pagi tetapi gadis bernama lengkap Yerinna Dinandra Devalo sudah bersiap-siap dengan seragam sekolah nya.
bukan karena semangat, lebih tepatnya ia akan sedikit menghindari alvaro.
Semenjak kejadian 2 hari lalu yang membuat yerina kejang-kejang. Keesokan harinya, Alvaro berubah sangat total.
Ia memang jarang berbicara, jarang berkomunikasi bersama yerina.
Dan lebih parahnya lagi, kemarin Alvaro mem-posting foto bersama wanita.
Tetapi ia tidak akan bergalau hanya berpikir akan lebih baik jika ia mulai menjauhi Alvaro, takutnya ia mengganggu hubungan mereka. Ya walaupun sangat sakit.
Hari ini ia berangkat bersama adik-adiknya. Entah lah ia masih sangat kesal pada Belvan yang kemarin meninggalkan nya lagi. Kali ini tidak ada keberuntungan bagi Yerin.
Ia sangat ceroboh hingga lupa membawa handphone kesekolah, malah yang kebawa remot tv.
Ia berjalan dari sekolah hingga rumah nya yang lumayan jauh, pakai kendaraan saja 15 menit, apalagi jika jalan kaki, ia menghabiskan satu setengah jam untuk jalan ke rumah nya. Biadab sekali bukan sahabat nya itu?.
"revana!revano! Cepetan kenapa. Udah telat anjir" ucap yerina sambil melirik jam dinding yang berada di tangannya hehe.
"Terlambat pala lu kotak! Ini masih jam setengah 6 anjir, lu ngapain ke sekolah pagi-pagi hah?" Protes revano.
"Cepetan gak lo?" Ancam Yerin sembari memelototi revano.
