23. musuh

334 65 6
                                    

chapter ini banyak bahasa kasar nya, mohon jangan ditiru ya hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

chapter ini banyak bahasa kasar nya, mohon jangan ditiru ya hehe.

••••

"yerinaaaa ada Alvaro nih di bawah" ucap bunda iren dari luar kamar nya yerina.

"Iya Bun"

Yerina langsung mengambil tas nya lalu memakai sepatu nya dan langsung turun kebawah dan mendapati Alvaro yang kini tengah menatap nya.

Yerina tersenyum namun tidak di balas oleh alvaro, Alvaro terus menatap yerina, yang membuat yerina salah tingkah.

"K-kenapa?" Tanya yerina.

"Engga, kamu cantik kalau rambut nya di gituin" ucap Alvaro, yerina tersenyum tidak salaj kalau ia tadi mengikat rambut nya menjadi satu yang biasa di sebut pony tail.

Rambut nya yang ia cat lagi dengan warna hitam terlihat mengkilap.

"Yaudah yuk berangkat" ucap yerina.

"Yu, bun-"

"KAK YER GUE NEBENG DONG" teriakan revana membuat yerina terlonjak kaget.

"Si Revano mana?" Tanya yerina.

"Jemput gebetan nya dia" ucap revana sambil memanyunkan bibirnya.

"Si Sean?" Tanya yerina.

"Audah" ucap revana cuek.

"Emang Alvaro bawa mobil?" Tanya bunda iren.

"Hehe saya bawa motor Bun" ucap Alvaro sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Hishh, yaudah aku berangkat bareng bunda aja ya?" Tanya revana yang di angguki oleh sang bunda.

Yerina dan Alvaro berpamitan kepada bunda iren dan langsung menancapkan gas menuju sekolah nya.

••••

"Udah sebulan aku ga sekolah, gimana keadaan nya?" Tanya Alvaro yang kini tengah berjalan dengan yerina menuju kelas mereka.

"Ya gitu aja sih, ga ada beda nya" ucap yerina sambil tersenyum lebar.

Bahkan yerina selalu tersenyum sekarang, karena doi nya udah balik.

"Pelajaran nya gimana ya?" Tanya Alvaro.

"Ah pelajaran mah, kamu kan pinter pasti bisa kok ngejar nya" jawab yerina.

CANDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang