12. belvan advice

358 70 20
                                    

••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••••


"Abang, ayok berangkat" ucap qila sambil menarik-narik tangan Alvaro.

"Gue mau bareng yerina" ucap Alvaro sambil berjalan ke arah motor nya yang terparkir rapih di garasi.

Qila mengerucutkan bibir nya melihat tingkah laku sang kakak "Terus gue sama siapa dong?" Tanya qila dengan suara yang bergetar.

Alvaro melihat ke arah qila "bentar, gue suruh algio jemput lu" ucap Alvaro sambil menelepon algio.

"Gue mau sama Jay aja" ucap qila.

"Jangan, lu tau sendiri dia gimana. Gak! Pokonya gak boleh!" Tegas Alvaro.

Qila lagi-lagi mengerucutkan bibir nya kesal "ck, iyaiya. Cepetan" ucap qila.

"Dia otw sini, gue cabut ya" ucap Alvaro sambil sedikit mengacak-acak rambut adik nya.

"Ehhhh rambut gue" ucap qila sambil memukul tangan sang Abang. Yang di pukul hanya tersenyum, lalu berlalu dari hadapan qila.

"Gue punya Abang kok bucin amat ya" ucap qila.

••••


Alvaro berhenti di depan rumah yerina, yang sudah terlihat bahwa yerina berdiri menunggu nya dengan memeluk helm biru langit yang ia berikan kemarin. Satu senyuman tercetak jelas di bibir nya Alvaro, tetapi tidak dapat terlihat oleh yerina karena ia memakai helm full face.

" Hai Alvaro" sapa yerina sangat ceria.

Alvaro hanya diam, tak lama kemudian yerina naik ke motor nya Alvaro. Tanpa berlama-lama lagi Alvaro menancapkan gas nya menuju sekolah.

Alvaro mengendarai motornya tidak cepat dan tidak lambat tapi ada aja, kucing lewat tengah jalan, jadi ia harus mengerem mendadak.

Greb

Yerina melingkarkan tangannya di pinggang Alvaro yang membuat Alvaro sangat-sangat terkejut. Yerina juga sangat-sangat-sangat-sangat terkejut, karena badan nya alvaro wangi banget. He he.

Kok gue deg-degan gini sih. Oh iya gue kan masih idup yakali gue ga deg-degan amit-amit - batin Alvaro.

"Maaf alvaro, gue gak sengaja" ucap yerina, padahal mah jantung nya lagi senam.

Alvaro hanya mengangguk meng-iyakan sedangkan yerina hanya senyum-senyum gak jelas.

Tak lama kemudian, Alvaro dan yerina sampai di sekolahan dan memarkir kan motor nya di parkiran. Yerina turun tanpa berbicara apa-apa ia berjalan meninggalkan Alvaro.

CANDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang