"Kapan nikah?"
"Temanmu anaknya sudah pada dua"
"Teman-teman mu anaknya sudah masuk sekolah dasar"
"Cepet nikah"
Pertanyaan seperti itu pasti akan segera kuhadapi sebentar lagi, bulan ramadhan kurang dua bulan, dan pastinya lebaran akan tiga bulan lagi.
Sejarah hidup menghadapi pertanyaan seperti itu sudah kulalui secara cumlaude, pasalnya di usiaku yang akan ke tiga puluh tahun, kurang lima bulan kedepan, sebagai anak dari keluarga besar yang notabenenya adalah keturunan Jawa, usiaku termasuk usia sangat matang bahkan hampir membusuk untuk memasuki dunia pernikahan.
Keluarga besar masih banyak yang meyakini usia dua puluhan adalah usia dewasa bagi seorang perempuan, dan wajib bagi mereka untuk segera menikah, sangat berbeda dengan orang luaran yang usia di atas tiga puluh hampir empat puluh, melajang adalah hal yang wajar saja.
Sebenarnya menikah bukan hal berat bagiku, dengan aku sekarang mungkin aku bisa saja menarik salah satu lelaki yang dekat denganku, tetapi aku tak mungkin jika tiba-tiba membawa salah satu dari mereka menghadap ayah, dan bilang akan menikah.
Hatiku terlalu sakit, jiwa terlalu rapuh kala menginggat masa-masa saat diri ini sayang-sayangnya, tetapi di tinggalkan oleh kekasih menikah dengan wanita lain, wanita pilihan keluarganya.
Ambyarrrrrr.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami tak Terduga (Tersedia Lengkap di Ebook Karya Karsa)
Romance21+ Rahasia takdir memang tidak ada yang pernah tahu, dimana kita akan berjodoh dengan siapa tidak akan bisa tentukan, mungkin kita sebagai manusia bisa berencana tetapi apa yang Tuhan takdirkan kita tak bisa mengikarinya. Seperti kisah Rahma dan Ri...