Part 2

113 12 8
                                    

Ryusha saat ini tengah memainkan piano menikmati malam nya yang tenang. Walaupun orang tuanya saat ini tidak ada di jepang, dia tidak mempermasalah ku. Dia masih punya kakaknya yang selalu bersama nya, hanya saja dia merasa sedikit khawatir dengan kakaknya.

Biasanya kakak memainkan alat musik diruang musik bersama nya setiap malam, sekarang malah dia sendiri diruang musik itu.

"Jhon, dimana kakakku?" tanya Ryusha pada butler kepala pelayan di rumahnya.

"Nyonya, Tuan Muda saat ini tengah di ruang baca, katanya dia sedang mencari sesuatu, jadi tidak mau diganggu..." jawab butler itu dengan sopan.

"Ooh, baiklah..." Ryusha berjalan menuju ke dapur untuk mengambil satu camilan kesukaan nya.

Dia lagi gabut nggak ada kerjaan lain lagi, padahal dia selalu mengharapkan setiap hari akan ada pr sekolah, tapi sayang sekali pr sekolah disekolah nya jarang muncul.

Ryusha lalu mendapatkan satu ide yang bagus untuk dihari liburnya ke depan. Dia langsung berlari menuju ruang baca dengan cepat.

Dan yang benar saja, kakaknya sedang membaca buku didalam ruangan itu. Dia bahkan melihat ada banyak sekali buku di atas meja.

"Kakak, kau mencari apa?" tanya Ryusha melihat banyak buku yang terbuka daripada tertutup di atas meja.

"Bukan sesuatu yang penting sis" jawab Ryuho dingin.

"Kalau memang tidak penting, lalu kenapa banyak sekali buku berserak di atas meja?"

"Bukan apa - apa... Tambah lagi kenapa kau kemari?"

"Oh, ya! Aku hampir lupa!... Boleh tidak kalau aku mengundang Haruhi dan Elli untuk sleep over disini dihari libur kak?"

"Hmm..."

"Ayolah kak, aku tidak punya teman ajak bicara di rumah... Kalau di wa aja aku gabut banget... Boleh dong kak..."

"Huh, baiklah..."

"Yeepppyyy!!!"

"Tapi jangan buat keributan nanti nya, saat sleep over besok." peringat Ryuho.

Ryusha mengangguk dengan senang. Dia pun keluar dari ruangan baca itu, meninggalkan kakaknya sendirian didalam.

"Kalian bisa keluar sekarang teman - teman," kata Ryuho dengan napas leganya.

"Astaga, kita seperti seorang penyusup saja masuk tanpa sepengatahuan orang..." ucap Eden keluar dari bawah meja tempat dia bersembunyi tadi.

"Untung Ryusha kagak sadar tadi" kata Haruto keluar dari sudut lemari buku yang agak sempit.

"Untung saja pergerakkan kalian cepat tadinya, kalau tidak entah apa yang akan terjadi..." ujar Ryuho lega kalau persembunyian teman - teman nya berhasil.

"Apalagi Eden. Saking kagetnya langsung menyelinap bawah meja, untung tuh meja luas, ama kursinya lagi nggak ada tempat mu masuk tadi," kata Haruto tertawa mengingat nya.

"Kau sendiri mau mencium dinding ya? Ampe sembunyi disudut lemari sempit itu? Padahal ada yang luas, ngapain ambil yang sempit?" balas Eden nggak mau ngalah.

"Udah udah udah, jangan bertengkar pula kalian lagi. Ingat, aku lagi tengah sekarang ini..." ucap Ryuho dan baru disadari Eden dan Haruto kalau Ryuho berada ditengah - tengah mereka.

"Maaf..." balas Eden dan Haruto serentak.

"Ya udah, sekarang kita lanjutkan aja yang kita lakuin tadi" ajak Ryuho berjalan ketempat lain yang mestinya masih berada didalam ruangan baca.

Eden dan Haruto hanya mengikuti nya dari belakang.

***
"Ibu... Apa kau melihat kakak bu?" tanya Haruhi sambil berlari kecil turun tangga.

"Tadi katanya dia mau pergi keluar ada urusan!" jawab ibunya dari dapur.

Haruhi kembali lagi naik keatas masuk kedalam kamar nya. Tujuan nya mencari kakaknya hanya untuk minta perbaiki benang gitarnya yang terlepas saat dia mainin tadi.

Haruhi mendengar ponselnya berbunyi, dia pun segera mengambil nya dan melihat orang yang menelpon nya adalah Ryusha. Dengan sigap dia langsung mengangkatnya.

"Hei, Ryu-chan! Ada apa?"
-"..."
"Sleep over? Tentu, kenapa tidak"
-"..."
"Ooh, benarkah?"
-"..."
"Ya, itu terdengaran sedikit menjengkel kan..."
-"..."
"Piyama? Aku mungkin akan menggunakan piyama beruang ku, aku rasa..."
-"..."
"Kalau tidak salah minggu besok libur kita bakal bertambah deh,"
-"..."
"Aku mendapatkan kabar di gc guru, yang katanya rencananya libur minggu besok bakal ditambahin karna bakal ada idol baru yang akan gunain sekolah itu,"
-"..."
"Ya, aku dengar Kevin teman Amerika mu juga berurusan dengan idol baru ini..."
-"..."
"Aku juga penasaran itu siapa, tapi kayaknya bakal jadi dibuat sing and dance atau drama mungkin..."
-"..."
"Tentu, aku akan datang."
-"..."
"Sampai jumpa besok,,,"

Haruhi menutup telpon nya, lalu berjalan ke lemari pakaian nya memeriksa apakah masih ada piyama yang bisa dia bawa untuk sleep over nya besok di rumah Ryusha.

***
Elli merasa terganggu dari baca buku nya karna kakak tertua nya.

"Kak Sonia, ku mohon! Kecil kan suara music mu itu... Aku sedang membaca buku disini!" peringat Elli merasa kesal dengan kakak tertua nya sama sekali tidak mendengarkan nya.

"Maaf adik kecil, aku tidak bisa mendengar mu..." balas Sonia sama sekali tidak mempedulikan.

"Ibu!!!" teriak Elli di depan pintu kamarnya.

"Maaf sayang, ibu sedang memasak makan malam!!!" balas ibunya Elli.

Elli masuk kembali dalam kamar dengan kesal. Kakaknya sama sekali tidak mendengarkan nya, kalau ada Eden pasti Eden bisa membuat kakak tertua mereka itu diam.

Elli mendengar ponselnya berbunyi. Dia pun langsung menjawab setelah melihat Ryusha yang menghubungi nya.

"Hei, Ryu-chan! Ada apa?"
-"..."
"Tentu, kenapa tidak"
-"..."
"Baiklah, aku rasa aku akan menggunakan piyama doraemon ku sepertinya..."
-"..."
"Baiklah, tapi... Apakah para kakak saudara kembar kita juga akan melakukan sleep over?"
-"..."
"Aku harap tidak, karna itu hanya akan merusak moment sleep over kita"
-"..."
"Oh, ya! Ngomong - ngomong, kakakku sama kakakmu nggak?"
-"..."
"Ooh, ya udah deh."
-"..."
"Daah"

Elli menutup telpon itu dan langsung mencari penutup telinga tidur nya, dan lalu langsung melemparkan diri nya diatas tempat tidur.

***
Karin, Koga, Sora, dan Soma saat ini secara kebetulan bertemu di pasar malam. Mereka memiliki tujuan yang sama juga mendatangi pasar malam.

"Jadi, bagaimana dengan hukuman kalian tadi?" tanya Koga memulai pertanyaan konyol.

"Bukankah kau juga memiliki hukuman yang sama dengan kami?" tanya Sora balik.

"Yup!" jawab Koga dengan wajah tidak berdosa nya itu.

"Dia mengharapkan mendapat double hukuman, jadi kita buat dia kena hukuman sehari penuh besok pagi" ucap Soma yang langsung disetujui kedua adik perempuan.

"Hei, bukan itu maksudku! Hanya saja kita memang tidak melakukan hal apa pun bahkan berbicara aja jarang kalau kita berempat... Jadi tidak ada salahnya kan, malam ini mengambil beberapa kesenangan? Tambah lagi kita juga tidak dikasih pr hari ini," jelas Koga.

Soma hanya menyetujui nya saja, begitu pun dengan Karin. Tapi Sora kelihatan masih agak ragu untuk itu. Dia khawatir bagaimana kalau ayahnya nanti mengkhawatirkan mereka pulang terlambat nantinya, dan Soma sangat tahu alasan adiknya diam.

Soma mengeluarkan ponselnya, lalu mengirimkan pesan pada ayahnya.

"Selesai! Ayah bilang kita boleh mengambil kesenangan malam ini, dan batas waktu kita pulang adalah tengah malam pas." ucap Soma penuh percaya diri.

"Baiklah, ayo kita bermain!" ucap Sora langsung menyetujui nya.

Bersambung

Jangan lupa vote and comment ceritanya guys...

New Life New StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang