Part 9

71 8 0
                                    

Ryusha tengah sibuk mencari baju pesta dansa yang cocok untuk Elli, sedangkan Haruhi tengah menemani Elli yang sedang mengubah gaya rambutnya.

Ryusha menemukan satu baju gaun hitam yang menurutnya akan sangat cocok untuk Elli, dan juga dia mencoba mengambil baju gaun ungu pudar untuk di coba oleh Elli kedua - duanya.

"Wow! Aku rasa gaya pony nya sangat cocok untuk mu yang seperti itu Elli!" kata Haruhi suka melihat rambut pony Elli yang di pendekkan dan di agak kesampingkan yang kelihatan agak menutupi alis mata sebelahnya.

"Terima kasih, aku rasa seperti ini saja sudah cukup." ujar Elli tidak ingin ada lagi tambahan apa pun.

Elli suka dengan rambut panjang nya, jadi dia tidak ingin rambutnya nanti berakhir pendek lagi. Elli jadi teringat saat dimana dia pergi potong rambut dengan ibunya, rambutnya jadi pendek karna ibunya terus mencoba berbagai gaya untuk rambut panjang padanya sampe pada akhirnya rambut nya sependek bahu.

"Elli!!! Coba 2 baju ini! Aku rasa ini akan kelihatan bagus untukmu!" ucap Ryusha berlari kecil sambil memberikan baju yang di pilihnya pada Elli.

"Disana ada tempat ruang ganti pakaian, cobalah dulu." ucap Haruhi menunjuk tempat yang dimaksud nya.

"Baiklah..." balas Elli menerima dua baju itu lalu pergi mencoba nya.

Elli memasuki salah satu tempat ruang ganti, dan mengeluarkan hp nya untuk mencoba menghubungi Ryuho.

"Aku harap dia tidak terlalu sibuk saat ini," ujar Elli menunggu jawaban yang di telponnya saat ini.

Belum lama Elli menunggu, nomor itu sudah mendapatkan jawaban dari sang pemilik yang ditelpon saat ini.

"Ryuho! Apa kau sedang sibuk sekarang?"
-"..."
"Ini tentang hubungan perjanjian kita..."
-"..."
"Bukan... Bukan begitu... Ini tentang Ryusha."
-"..."
"Aku memberitahu Ryusha tentang hubungan kita, dan aku tidak bisa mengatakan yang sebenarnya kalau ini cuman sesaat..."
-"..."
"Aku tahu itu! Tapi aku memang tidak bisa merahasiakan nya pada Ryusha bahkan Haruhi."
-"..."
"Baiklah... Kita bahas saja saat dipesta dansa nanti..."
-"..."
"Ok, daah..."
-"..."

Elli menutup telponnya dan segera mencoba baju yang Ryusha pilihkan untuknya.

***
Yuki dan Yuna tengah berkerja Part Time di sebuah caffe. Yuki tengah membersihkan lantai yang berantakkan, dan Yuna tengah mencuci piring bersama teman kerjanya.

Saat ini caffe mereka sudah tutup, jadi para karyawan yang hanya berjumlah 6 orang ini tengah membereskan semuanya.

"Yuki, apa kau pernah jatuh cinta pada seorang sebelum nya?" tanya seorang teman kerja Yuki yang tengah membantunya membersihkan lantai yang ada banyak debu dan sampah.

"Tidak pernah, memang nya kenapa?" tanya Yuki kembali.

"Bukan apa - apa, aku hanya bertanya saja..."

"Jika kau ingin saran, lebih baik kau menanyakan itu pada teman orang yang mu sukai, bukan padaku..."

"Astagaaaa, aku tidak pernah menyukai orang mana pun, hanya saja aku pernah bertemu dengan seseorang gadis yang hampir kelihatan seperti laki - laki!"

"Siapa???"

"Hmm, aku tidak tahu dia siapa. Tapi dia memiliki rambut berwarna jeruk, dan kulit kecoklatan... Dia hampir seperti laki - laki, dan juga... Dia punya kakak yang kelihatan sangat mirip dengannya,"

"Maksudmu, Sora???"

"Apa kau tahu siapa dia? Boleh aku minta nomor nya?"

"Apa wanita seperti itu adalah tipe mu?"

"Aku tidak tahu... Hanya saja aku agak tertarik dengannya, dia sangat kuat saat itu. Benar - benar kelihatan berbeda dengan wanita yang biasa aku temui!"

"..."

Yuki hanya bisa diam tanpa berkata sama sekali pun. Dia tidak terlalu yakin kalau orang yang teman kerjanya maksud ini adalah Sora, tapi mendengar semua yang dikatakan teman kerjanya seperti ciri khas Sora.

Yuki ingat kalau Sora dan kakaknya berkerja Part Time di bengkel mesin, tapi dia berpikir dia mana kira - kira tempat teman kerjanya menemui wanita yang dimaksud nya ini? Apa mungkin beneran Sora yang dimaksud nya?

Yuna tengah mengobrol sambil mencuci piring dengan teman kerja terbaiknya. Yuna sangat dengan teman kerjanya itu, nama teman kerjanya adalah Aria.

Aria adalah gadis yang berasal dari sekolah yang berbeda dengan Yuna, Aria tinggal didekat rumah Yuna dan Yuki, hanya saja berbeda jarak 4 rumah dengan mereka.

"Kau punya saudara laki - laki yang cuek seperti itu, bukankah agak sulit rasanya?" tanya Aria pada Yuna.

"Yaa, memang agak sulit banget kalau barengan dengan Yuki... Tapi dia adalah adikku, aku tahu kalau dia memiliki hati yang baik, bukan seperti pria cuek yang nggak peduli sama sekali itu..." jawab Yuna seperti tengah meledek seseorang.

"Hahaha, aku juga berpikir begitu tentang Yuki... Dia memang kelihatan cuek, tapi isi hatinya baik banget seperti kakaknya yang ramah di sampingku ini," balas Aria sambil tertawa kecil.

Yuna merasa sangat nyaman dengan Aria, setiap kali berkerja Part Time begini, dia pasti memiliki tugas yang sama dengan Aria. Tambah lagi, Aria orang yang sangat ramah dan tahu bagaimana caranya berkomunikasi dengan orang.

***
Sora dan Soma tengah berada di bengkel dan melakukan perkerjaan mereka sekarang. Kedua saudara kembar itu tengah memperbaiki mobil yang mesin nya sudah terasa panas saat ini.

Sora mendengar suara hp Soma berbunyi, dan langsung mengambil hp kakaknya dan melihat siapa yang tengah menghubungi kakaknya. Ternyata orang itu adalah ayahnya, Sora langsung mengangkat telpon itu dan membiarkan kakaknya berkerja sendirian.

"Halo ayah, ada apa?"
- "..."
"Iya ayah, ini aku Sora. Kakak sedang berkerja saat ini,"
- "..."
"Ooh, benarkah? Aku tidak tahu kalau kakak mulai berkerja menjadi pembangun khusus peliharaan???"

Mendengar itu Soma langsung membulat terkejut, dan melihat kearah adiknya yang tengah menggunakan hp nya.

"Soraaaaaaa! Berapa kali aku harus bilang padamu untuk tidak memegang hp ku tanpa seizin ku?" tanya Soma kesal.

"Salah kakak sendiri, ngapain rahasiain kerja baru mu padaku!" jawab Sora memberikan hp kakaknya pada sang pemilik yang tengah kesal padanya saat ini.

"Itu hanya untuk sementara Sora, aku hanya menjadi pengganti Paman Garroth saat Paman Garroth tidak bisa melakukan perkerjaan nya," jelas Soma.

Soma berjalan menjauh dari adiknya yang sekarang mengambil kendali memperbaiki mobil itu, sedangkan Soma berbicara dengan ayahnya di telepon.

Paman Garroth merupakan teman sedesa ayah mereka, jadi hal yang wajar jika Soma mau menggantikan nya saat Paman Garroth mereka tidak bisa berkerja. Paman Garroth mereka akhir - akhir ini agak sering sakit, jadi dia membutuhkan bantuan.

Soma tidak keberatan berkerja tanpa dibayar oleh Paman Garroth nya, yang penting bagi Soma saat ini, dia bisa membantu orang yang disayangi nya.

Terkadang pemikiran kedua saudara ini sama. Sama - sama merasa tidak ada membantu sama sekali dan hanya merepotkan orang - orang, dan juga ada pemikiran kalau yang mereka lakukan saat ini ada juga yang namanya membantu.

Bersambung

Jangan lupa vote dan comment ceritanya ini ya~ 😁

New Life New StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang