#20

47 3 0
                                    

"Udah malem, kita pulang yuk ta".  Ucap ferdi.

"Telpon anak-anak, suruh tunggu di tempat kita ketemu sama raka tadi".  Athala langsung bangkit dari duduknya.

"Eh tunggu.......Sa lo ga mau pulang?".  Sahrul menghentika athala dengan tindakannya.

Baru saja elsa mau menjawab Ponsel adara tiba-tiba berdering di sakunya, membuat perhatian semua orang beralih pada ponselnya.

Saat adara melihat ponselnya, panggilan masuk dari ayahnya.
Ia sangat merutuki kebodohannya ini, gadis itu lupa jika ayahnya ada dirumah malam ini, apa lagi ia tidak mengabari orang dirumahnya.

Saat mau mengangkat telponnya Ia mengisyaratkan teman-temannya agar tak bersuara.

Halo! Kamu dimana adara!
*
"Iy...iya ayah adara lagi di jalan ini mau pulang".
*
Saya nanya kamu dimana!!
*
"Adara ada di rumah danau yah...ini lagi mau jalan pulang".
*
Tunggu sampai david jemput kamu! Jangan membuat david tidak menemukanmu disana! Mengerti?!
*
"Wht! Kenapa harus david?. Mampus lo adara!". Batin adara sebelum menjawab ayahnya.

"Iya yah. Adara bakal tungguin dia".

Huft!
Adara menghela nafas kasar, dan kembali duduk.

"Kenapa dar? Ayah lo ngamuk lagi?".  Tanya nadia.

"Seperti yg lo tau". Jawab adara terlihat sedikit cemas.

Adara tiba-tiba terbangkit dari duduknya karena tangannya ditarik oleh athala. Membuat ia tersentak kaget.

"Kalo ayah lo udah nyuruh pulang, kenapa masih duduk santai disini."  Kata athala. Jarang sekali lelaki ini bicara banyak pada cewek.

"Ajaib!". Gumam sahrul.
Adara masih diam menatap athala

"Ehemm!...".  Athala langsung melepaskan genggamannya dari tangan adara, dan gadis itu langsung mengalihkan tatapannya.

"Duluan aja. Gue masih mau disini".

"Lo gila dar! Nanti pasti raka sama temen-temennya bakal keseni".  Jawab elsa khawatir

"Bokap lo udah nyuruh pulang, tapi lo masih mau santai-santai disini?. Ga ngotak lo emang".  Ujar kevin langsung nyosor.

"Ck! Terserah gue lah. Mending kalian buruan pulang". 

"Kita pulang. Geret dia ke mobil gue". Dengan tampang dinginnya athala athala langsung beranjak.
Yg lainnya masih diam mencerna ucapan athala tadi. Dan tatapan teman-teman athala beralih pada adara. Membuat gadis itu langsung memberikan tatapan tajam pada mereka, seperti sudah tau apa yg akan mereka lakukan pada adara.

"Dar...mending ikut kita pulang sekarang, dari pada mereka bawa lo ke mobil athala dengan paksa".  Elsa membujuk adara.

"Lo ngancem gue?".

"Bukan gitu dar...."

"Akhh!....turunin gue! Beraninya lo nyentuh guee!!".  Ferdi mengankat adara seperti karung beras di pundaknya. Gadis itu memberikan perlawanan dengan cara memukul punggung laki-laki itu dengan tenaga yg menurutnya tenaga tingkat dewa, tapi itu sama sekali tidak terasa. "Gue mau ngeluh nih, tapi bukan karena lo mukulin gue. Tapi badan lo berat banget!". 

"Apa!!....lo bilang gue gemuk!".  Adara semakin menjadi-jadi memukul ferdi.

Dan saat ferdi mau memasukan adara ke mobil temannya, tiba-tiba ada sebuah mobil datang, membuat ferdi langsung menurunkan adara.  Semua orang terkejut saat seseorang dari mobil itu keluar dari mobil itu. Kecuali adara, ia harus membuat alasan lagi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yg pastinya akan keluar dari mulut teman-temannya.

WITH TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang