#21

14 0 0
                                    

"Dar udah dong! Dari tadi lo mukulin gue. Nggak sakit tuh tangan?".  David tidak membela tubuhnya, atau menghentikan kegiatan adara saat ini. Yang sedang memukuli tangannya.

"Gue yang mukulin lo! Kok lo nanya tangan gue yang sakit si!..".

"Terus gue nanya ke siapa?..".

"Ya kan gue yang mukulin lo! Kenapa lo nggak kesakitan."

"Ppfft...ahaha!...".

"Dih malah ketawa lo!...nggak waras!".

"Ya! Emang gue nggak waras. Udah sana turun, entar lo telat cil".

"Cal-cil cal-cil!...lo kira gue bocil!". Ucapa adara setelah itu keluar dari mobil.
David masih tersenyum tak berdosa, lalu melajukan mobil nya meninggalkan sekolah adara.
.
.
Di rooftop, adara berjalan dengan tampang yang sangar, membuat semua orang tak berani melihat nya.

"Berhenti...".
Langkah adara terhenti saat seseorang ada yang menyuruhnya berhenti.

"Kenapa!". Balas adara jutek, tanpa berbalik arah menatap seseorang yang menyuruhnya berhenti.

Tanpa ba-bi-bu athala menggapai tangan adara lalu menariknya dari belakang. Alhasil adara berbalik, dengan tubuh yang tidak ada jarak dengan laki laki itu.
"Di ajarin sopan-santun nggak?".  Sarkas athala.

"Bisa lepasin tangan gue?!...".  Ucap adara dingin.

Athala langsung melepaskan genggaman tangan nya dari adara.
Dan gadis itu mundur dua langkah dari tempatnya.

"Ada perlu apa lo ngehalangin jalan gue!".

"Pulang sekolah ikut gue."  Ucap athala lalu pergi meninggalkan adara, tanpa menerima jawaban dari gadis itu.

"What!..pulang sekolah ikut gue. Kenapa semua cowo pada nggak jelas semua si hari ini".  Ucap adara jengkel.
.
.
.
"Adara. Kenapa dari tadi muka kamu jutek seperti itu, kalo kamu nggak suka sama pelajaran saya, kamu bisa keluar!". Ucapan guru itu membuat adara langsung merubah raut wajah nya, langsung menjadi cemas dan sedikit bingung.

"Eh...nggak gitu bu...".

"Bu, muka adara emang dari dulu kayak gitu. Bukannya dia nggak suka sama pelajaran ibu".  Belum sempat adara membela dirinya sendiri, temannya sudah duluan membelanya.

"Hmm...yasudah yasudah, 10 menit lagi kita pulang, kalian bisa lanjutkan tugasnya dirumah."

"Baik bu!". Balas semua anak-anak di kelas itu dengan semangat.
.
.
Kring!! Kringgg!
Bel sekolah sudah berbunyi,semua murid berbondong-bondong dengan semangat keluar dari kelas.

"Dar...seharian ini lo diem aja, kenapa?".  Ucap gadis manis yg tampangnya sedikit tomboy.

"Enggak...".  Balas adara singkat. Lalu ia beranjak dari kursinya, dan keluar dari kelas.

Teman-temannya sedikit heran dengan adara hari ini, yang terlihat kesal seharian.
.
.
Athala menarik tangan gadis itu, tanpa meminta persetujuannya.

Adara langsung menepisnya dengan kasar.
"Apaan sih lo!".

"Gue anter pulang". 

"Ey! Ey! Dia pulang bareng gue".  Tiba-tiba sudah ada david di hadapan mereka, dan merebut tangan adara dari genggaman athala.

"Gue udah nempah dari pagi".  Ucap athala dengan raut wajah yang santai.

"Gue udah dari kemarin!".  Balas david seperti tak mau kalah.

"Gue ada urusan sama dia".  Athala Masih terlihat santai.

"Gue lebih ada urusan sama dia!".

Perdebatan mereka membuat adara kesal, terlebih lagi saat athala mengucap kan kata nempah seakan menggambarkan bahwa adara itu barang.

"Bisa diem nggak si bangsat!. Gue mau pulang SENDIRI! No debat!".  Ucap adara terlihat kesal, lalu menghempaskan tangan david dari tangannya dan pergi mendahului mereka.

Dan mereka berdua masih tetap mengganggu adara. mereka mengikuti langkah gadis itu

Adara yang merasa langkahnya diikuti, berbalik arah melihat kebelakang.

"Astaga! Lo berdua kenapa si ngikutin gue".  Ucap adara kesal

"Dia nih yang ngikutin kita dar". Kata david dengan percaya diri mengarah kepada athala.

"Gue nggak ngikutin lo. Ini tempat parkir, dan mobil gue terparkir disini".  jelas athala dengan raut wajah cuek, setelah itu langsung menuju mobilnya.

"Songong! Banget tuh cowok". Umpat adara dalam hati.

"Lo ngapain masih disini?".

"Nggak usah sok judes gitu. Lo pulang bareng gue atau bodyguard ayah lo Hah?...".

Adara benar benar ingin bunuh diri rasanya.
Dia menghentakkan kaki nya lalu berjalan menuju mobil david dengan muka merah seperti iblis.

"Gitu dong".  Kata david pelan dan sedikit tertawa.
David pun juga ikut menuju mobilnya.

"Udah nggak usah cemberut gitu muka lo. Gimana pulang ini kita mampir dulu ke rumah danau?".  Kata david sambil melajukan mobil nya secara normal.

"Nggak."

"Beneran nggak mau?, sekalian kita bersihin balkon nya, udah lama kan nggak di bersihin, pasti kotor banget".

Gue si pengennya gitu, tapi takutnya tiba-tiba ketemu raka.  Batin adara.
"Nggak ah! Gue capek, mau langsung pulang aja".

"Emm...baiklah tuan putri, kita pulang ke rumah.......danau". 

"DAVID! Iih! Gue bilang nggak ya nggak. Gue beneran capek".

"Umm oke oke".

"Oke oke apa!".

"Iyaa iyaa kita nggak ke rumah danau. Sensi amat si". 

"Gue denger david".  Balas adara sambil menyender di kursi mobil lalu memejam kan matanya.
Membuat laki-laki yang sedang menyetir di samping nya memandangi dengan tatapan tenang.

"Fokus nyetir aja pak, gue tau gue cantik. Nggak perlu di liatin gitu".  Ucap adara masih dengan posisi mata yg tertutup.

"Idihhh....lo tau aja gue liatin".

"Iya lah. Gue kan punya mata batin, udah sana fokus nyetir"

.
.
.
#david atau athala nih
#cuap cuap author
#comeback

WITH TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang