#part11 "Bali"

10 3 2
                                    

Happy Reading🖤
.
.
.
.
.

Hari ini Moza mengepakkan barang-barang keperluan nya untuk beberapa hari kedepan di Bali. Di ruang tamu nya sudah ada Andra sedang menunggu Moza berkemas.

Sedangkan Vano dan Sisil sudah kembali berangkat ke London untuk mengurusi pekerjaan mereka yang sempat tertunda.

"Yuk berangkat" Ajak Moza yang sudah siap sambil menuruni anak tangga. Di tangan nya sudah ada koper yang lumayan besar.

"Lah ngapain bawa koper, kaya mau pindah aja" Ucap Andra menatap koper yang dibawa Moza.

"Kan cewe mah beda" Ujar nya yang hanya ditanggapi tatapan malas oleh Andra.

Moza memakai kaos pink dan dengan dibarengi celana kodok jeans.

" Yaudah yuk berangkat" Ajak Andra keluar dari rumah Moza

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Yaudah yuk berangkat" Ajak Andra keluar dari rumah Moza.

Moza mengikuti Andra dari belakang sambil menarik koper miliki nya. Sampai di depan mobil merah milik Andra, Andra mengambil alih koper yang berada di tangan Moza dan memasukan nya ke bagasi mobil.

Kemudian mobil melaju menjauhi rumah Moza. Sampai di bandara Andra memarkirkan mobil nya lalu turun dengan diikuti Moza di belakang nya.

Andra memanggil orang suruhan ibunya dan menyerahkan kunci mobil nya. Lalu dia berlalu pergi masuk ke dalam untuk memesan tiket.

Setelah memesan tiket Andra dan Moza duduk di ruang tunggu, karena keberangkatan pesawat masih setengah jam lagi.

Setelah pesawat akan lepas landas sebentar lagi Moza dan Andra berjalan masuk ke dalam pesawat.

******

Mereka berdua memasuki sebuah villa besar dengan bangunan yang terkesan mewah. Moza langsung memasuki kamar nya setelah sebelumnya Andra memberi tahukan.

Moza merebahkan diri di atas kasur king size, dia menatap langit-langit sebentar lalu memejamkan mata.

Tok... Tok.. Tok..

Suara pintu diketuk dan berhasil mengusik tidur gadis yang sedang bergumul dengan selimut.

Andra yang berada diluar kamar itu pun langsung saja membuka pintu itu karena tidak ada respon di dalam nya.

Ceklek

Andra menelisik seluruh ruangan ini dan menemukan sahabat nya sedang mendengkur halus.

Andra langsung menghampiri Moza yang sedang tidur pulas lalu membangunkan nya.

"Moza bangun, ikut gue yuk ke pantai naik bananan boat" Ujar Andra membangun kan Moza sambil sesekali menepuk pelan pipinya.

Moza mengerjap beberapa kali menetralkan cahaya yang masuk ke retina matanya.

"Iya, gue mau Siap-siap dulu" Ujar nya berjalan menuju kamar mandi.
Andra langsung keluar dari kamar Moza dan menunggu di ruang TV.

Setelah selesai bersiap Moza turun dari kamar nya mencari Andra dan pergi jalan-jalan sore.

Mereka berdua berjalan bersama sambil tertawa  dan tangan mereka menaut menjadi satu sambil di goyang kan kedepan dan kebelakang.

Melihat Moza yang tertawa lepas seperti ini membuat Andra selalu ingin menjaga nya, menjadikan nya yang pertama dan terakhir. Membuat nya selalu bahagia dan berjanji bahwa nantinya Moza tidak akan mengeluarkan air mata sia-sia.

Sesampainya di tepi pantai, tempat bersandar nya para kapar pesiar mulai dari yang besar sampai yang kecil, Moza dan Andra berniat akan menaiki boat mini yang bersandar di dekat mereka.

Namun gerakan Moza terhenti saat melihat kapal pesiar melaju di depan nya.

"Woahh besar sekali" Gumam nya sampai menutup mulutnya yang terbuka kagum.

Eh tapi tunggu Moza  seperti mengenal para penumpang yang sedang berdiri di depan kapal. Empat cowok dan masing-masing membawa pasangan yah.

"Cih, ngapain Rian ada di bali dan apa itu pake segala peluk-peluk cewek lagi. Mau bikin gue cemburu hah" Protes nya sendiri.

Andra yang melihat Moza berbicara sendiri pun menghentikan aktifitas nya, dan mengikuti arah pandang Moza. Dia melihat anak geng Lion sedang menunggangi kapal besar.

Moza tidak henti-hentinya mengoceh.

Daniel yang menyadari kehadiran Moza meski dari jauh pun memberitahu Rian.

"Rian, lo liat kesana noh ada si Moza ngeliatin lo" Ucap nya sambil tangan nya menunjuk ke arah Moza yang sontak membuat anak Geng Lion mengikuti unjuk tangan  Daniel.

"Gue udah tau dari tadi" Balas Rian melambaikan tangan nya pada Moza sambil tersenyum.

Moza yang menyadari Rian melambaikan tangan nya pun merasa kesal dan menghentakkan kaki nya berkali-kali seperti anak kecil yang merajuk tidak dibelikan permen.

Moza pergi meninggalkan Andra begitu saja, membuat Andra berlari kecil mengejar Moza sambil berteriak. Bertepatan dengan itu Geng Lion turun dari kapal dan menghadang Moza. Sontak Moza langsung berhenti di depan jajaran para pangeran kampus.

Semua mata menatap Moza intens, sambil merengkuh pinggang para pasangan nya sendiri, begitupun dengan Rian. Moza yang melihat tangan Rian melingkar di pinggang perempuan lain pun entah mengapa hati nya tidak terima, apa dia cemburu. Eh

Kemudian semuanya pergi meninggalkan Moza satu persatu, Rian menatap Moza sebentar lalu pergi sambil bercumbu mesra dengan gadis yang di peluk nya tadi di depan Moza.

"Udah enggak usah diliatin, mereka cuma temenan kok" Ucap kak Tania  menyadarkan Moza yang tengah menatap punggung Rian.

"Dan nanti malem dateng yah ke pesta kita di pinggir pantai, oh iya nanti gue yang make-up in lo juga" Tambah nya yang di angguki oleh Moza. Kemudian kak Tania tersenyum lalu pergi sambil menautkan tangan nya dengan Kelvin.

Temenan dari mana? Kok peluk-peluk gitu sih. Mau bikin gue cemburu apa? Sorry yah Tuan Rian gue enggak semudah itu buat cemburu. Terus kak Tania apa-apaan pake segala pegangan tangan lagi sama Kelvin. Huu kan dedek sakit hatii. Moza membatin.

Andra yang berada di belakang Moza pun ikut termenung menatap punggung Moza yang menjauh pergi sambil mengepal kan tangan nya.

Apa Moza suka sama Rian, lah terus perjuangan gue buat deketin dia sia-sia dong. Apa tadi kata Tania nanti malem ada pesta. Oh oke gue ikut, kita liat permainan apa yang bakal di buat sama si curut Rian itu. Batin nya.



     To be continued.............

MozarellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang