#part9 "bolos"

27 5 0
                                    

Happy Reading 🖤
.
.
.
.
.
.
.

Di Taman samping gedung kampus terdapat dua sejoli yang sedang duduk menghadap air mancur.

"Lain kali hati-hati" Ucap Kelvin sembari membersihkan baju Moza yang terkena bumbu sayur dengan tissu basah.

Sedang sang gadis hanya menunduk memperhatikan Lelaki di depan nya yang sangat telaten membersihkan pakaian nya.

"Maaf" Ujar nya.

Kelvin langsung menghentikan kegiatannya dia menatap Moza datar.

"Enggak usah dipikirin, gue enggak pa-pa" Balas nya sambil melanjutkan kegiatannya.

"Tapi ini semua salah gue, lo mutusin persahabatan sama Rian itu karena gue, gue sadar gue emang gadis pembawa sial" Ucap dengan bibir gemetaran dan bulir-bulir bening yang mulai berjatuhan menerobos benteng pertahanan.

Kelvin membuang tissu basah yang kotor kemudian mengambil nya yang baru dan membersihkan tangan nya sendiri.

Dia menatap Moza datar kemudian tersenyum " Enggak usah ngomong yang enggak-enggak " Ucap nya lalu beranjak bangun dari duduk nya kemudian melangkah pergi dari taman.

"Terimakasih" Moza tersenyum dan menatap Kelvin lekat.

Baru beberapa langkah Kelvin menengok kebelakang dia menyunggingkan senyum manis nya dan kembali berjalan ke depan tanpa membalas perkataan Moza.

Sedang Moza hanya menatap punggung lebar milik Kelvin menjauh dari nya sembari tersenyum senyum sendiri.

"Udah acara senyum senyum sendiri nya? " Sentak Lelaki berambut Hitam legam.

Moza langsung menoleh ke samping mendapati lelaki yang membuat hidup nya serasa berantakan, lelaki menyebalkan yang asal memutuskan persahabatan nya demi mempermalukan dia,  lelaki yang sangat ingin Moza jauhi saat ini dan seterusnya.

"Hah" Moza mengeluarkan napas kasar dan melirik sinis ke arah Rian lalu langsung membuang muka.

"Lo jangan pernah suka sama kelvin, dia itu udah dijodohin sama Tania sejak kecil" Ucap Rian dingin.

Mendengar penuturan Rian barusan membuat sedikit goresan sakit di hati Moza. Dia baru sadar bahwa dia melupakan Tania kakak senior nya yang memang sudah jelas-jelas kalau mereka berpacaran sejak lama.

" enggak ada urusannya  sama lo" Sarkas Moza menahan air matanya agar tidak jatuh di depan Rian.

"Terserah Lo aja gue cuma ngasih tahu, jauhin Kelvin atau lo bakal kena masalah" Ucap Rian sembari memberi senyum smirk khas nya.

Melihat senyum licik Rian Moza langsung menatap tidak suka, kemudian Moza langsung beranjak pergi meninggalkan taman dan juga menghiraukan Rian yang berkicau memanggil namanya.

Rian tersenyum senyum sendiri melihat Moza yang menangis meski dia tidak melihat jelas itu. Rian menatap kepergian Moza yang terburu - buru menjauh dari taman kampus.

"Gue bakal buat lo jatuh paling dalem ke hati gue za" Gumam nya lirih sembari senyum smirk licik.

******

MozarellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang