Goresan Keempat : Dia..

9 2 0
                                    

     Beberapa bulan kemudian,

"ar, udah yuk tidur.. ", ajak haris sambil menutup mulutnya yang sedang menguap.

     Sementara itu zhafran dan arkan masih asyik menatap langit yang penuh dengan taburan bintang yang bergemerlapan seakan tak ada habisnya.

  " bentar ah", jawabnya pendek.

  "haahh.. Kalian mau sampai kapan disini?, ini sudah hampir jam dua belas malam loh", ucap haris melirik jam tangannya sambil tidur tiduran di rooftop asrama, menikmati hembusan dingin angin malam yang hampir menina-bobokannya.

   "kalau udah ngantuk duluan aja", ucap zhafran sambil membenarkan posisi duduknya.

    "nggak ah, aku tungguin aja",

  "heleh ngaku aja takut sendirian..", goda arkan disusul tawa kecil zhafran.

  "nggak ya", bantah haris.

  "eh ris, ati ati ditangga lho, katanya kemarin abu habis ngeliat penampakan disana..", ucap arkan dengan nada yang dibuat buat untuk menakut nakuti haris.

    "apaan?, biasa aja tuh",

   "udah ar, kasihan ntar haris nggak bisa  tidur loh", ucap zhafran.

  "hehe.. Ok ok", ucap arkan nyengir

"zhafran, ntar kalau mau balik aku dibangunin ya", pesan haris pada sahabatnya itu yang lantas dijawab anggukan oleh zhafran.

  "eh ar, gimana hafalan kamu udah selesai belum?", tanya zhafran saat haris telah tertidur pulas.

   Arkan tersenyum, sedang tatapannya belum lepas dari cakrawala langit.

   "alhamdulillah sudah..", jawabnya.

  "alhamdulillah..", sahut zhafran senang, "berarti sudah selesai 30 juz nih?",

    Arkan hanya membalasnya dengan anggukan.

   "kalo gitu dijaga hafalannya, persiapan buat setor tiga puluh juz sekali duduk mu nanti",

    "ok, insyaAllah..",

  "hmm.. Nggak kerasa ya.., tinggal nunggu beberapa minggu lagi kita udah diwisuda", ucap zhafran, arkan pun menoleh sebentar.

    "ya..",

"malam malam selanjutnya akan menjadi malam yang akan kurindukan.. ", sambungnya lagi.

_#_#_#_

  "khey, aku pergi kekamar mandi dulu ya", ucap aisyah sambil menenteng baju dan sebuah pasta gigi.

   "hm", sahut kheyra pendek yang masih fokus mengerjakan pr miliknya.

Sesaat kemudian,

  "alhamdulillah..", gumam kheyra sambil menghela nafasnya lega. Ia menata kembali tumpukan buku yang berserakan di kasur ya lantas meletakkannya di atas meja.

   "eh, nggak ada orang?", tanyanya pada dirinya sendiri saat ia melihat ke sekeliling . Ia mengambil sebuah buku tulis nya dimeja dan membukanya sambil rebahan diatas kasur.

   Pluk ,

  Selembar kertas jatuh menimpa wajahnya tatkala ia membuka beberapa lembar kertas.

  "apa ini?, seingatku tak pernah menyimpan kertas di sini..", ia pun membuka dan membacanya.

________________--------_______________

   Maaf Karena aku tak sopan menyelipkan kertas tak berguna ini dibukumu..

Mi Infancia Mi Futuro (Proses Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang