Extra Part

14 2 0
                                    


Dikit aja, cuman buat bonus..., hehe

____________________________________

"kok nggak tidur?", tanya kheyra yang tiba tiba sudah berada di belakang arkan. Dilihatnya lelaki itu duduk bersandar sambil menatap langit malam di balkon belakang rumah.

Arkan menoleh, "belum bisa tidur aja..",

"oh..", jawab kheyra pendek lantas duduk disampingnya.

"kamu sendiri ngapain kesini?, lagian ini kan sudah hampir jam dua belas malam?", tanya arkan sambil melirik benda hitam yang melingkar di tangannya.

"mm.. Kebangun aja, trus lihat kamu disini ya udah kususul..",

Arkan tersenyum mendengarnya,
" kenapa senyum senyum sendiri? ", tanya kheyra sambil menatap arkan heran.

" hmm.. Insting seorang istri.. ", gumam arkan pelan. Sementara kheyra hanya melirikinya, " salah siapa bangun tengah malam kek gini? ",

"kalau begitu, tidur aja sana..", ucap arkan.

"nggak ah.. Aku nggak jadi ngantuk..", ucap kheyra. Ia menatap langit yang terlihat lebih indah dari sebelum ia tidur tadi.
Sementara arkan mulai menyenderkan kepalanya ke pundak istrinya.

"hmm.. Kumat deh manjanya..", ucap kheyra.

"terserah, kan aku suamimu..", jawab arkan enteng.

"hmm.. Iya deh, oh ya kenapa kamu nggak bisa tidur?",

" he eh.. lagi nostalgia..", jawabnya arkan kalem.

"siapa?", tanya kheyra langsung begitu arkan berhenti berucap.

"nggak ah ntar kamu cemburu..", ucap arkan memancing. Sementara kheyra hanya diam sambil menarik nafasnya.

Arkan masih belum berubah dari posisinya. Tiba tiba ia tertawa kecil.

"kenapa tertawa?", tanya kheyra.

"detak jantungmu cepat sekali ya..? ",

Psshh...,

Kheyra hanya diam tak bergerak. Ia tak menyangka bahwa detak jantungnya berdetak begitu kencang hingga arkan dapat merasakannya.

Arkan pun mulai menghentikan tawanya, "hampir sebulan kita menikah dan kau masih gugup saat berada disampingku?",

Kheyra hanya tersenyum tipis dan mengangguk. Tiba tiba arkan meraih tangan lembut kheyra dan meletakkannya di dada arkan. Hingga kheyra dapat merasakan degup jantung lelaki tersebut.

"kurasa apa yang kini kita rasakan sama..", ucapnya pelan. Kheyra mengangguk, kini arkan memeluknya, hingga perempuan tersebut merasa nyaman dalam pelukannya.

Teruslah seperti ini dan jangan pergi dari sisiku..

"always stay with me..",

_#_#_#_

15 tahun kemudian,

Suara pantulan bola basket masih terdengar di lapangan basket kecil dibelakang sebuah rumah.

Seorang pemuda menatap tajam kearah seorang lelaki yang tengah memainkan bola oranye di tangannya,
"ayo.., rebut bolanya kalau kau bisa..", ucap lelaki itu seraya tersenyum kecil seakan menantang.

"hm.. Lihat saja..", balas si pemuda dengan senyum seringainya.

Beberapa menit pun berlalu, pemuda itu tersenyum puas setelah ia berhasil merebut bola oranye dari tangan lelaki itu dengan bersusah payah.

Mi Infancia Mi Futuro (Proses Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang