Fajar menyapa seluruh penduduk desa pagi ini tanpa awan mendung yang biasanya membalut langit di musim hujan ini, setelah sarapan aku langsung bergegas merapikan perlengkapan untuk mencari sesuatu yang berguna di hutan. Tak begitu jauh dari kampung tempatku tinggal, terdapat hutan yang penuh misteri dan masih jarang di jamah oleh manusia. Kadang warga sekitar masuk kehutan hanya untuk mencari tanaman untuk dijadikan obat-obatan, meskipun disini masih banyak terdapat satwa liar seperti kelinci dan hewan konsumsi lainnya namun penduduk disini enggan untuk memburu mereka. Selain karena ada larangan tak tertulis secara adat, warga memang takut untuk mengusik hutan ini. Jangankan untuk sekedar berburu hewan dan mencari kayu bakar, berlama-lama dipinggir hutan pun warga disini seperti tak berani. Karena kata dari sesepuh di kampung ku, hutan ini begitu misterius dan di sana bersemayam sesosok makhluk yang dikatakan menyerupai harimau namun dengan badan yang sangat tinggi dan besar, belum ada bukti keberadaan mahkluk ini. Namun masyarakat disini percaya kalau ada yang berlama-lama dan masuk terlalu dalam di hutan dia bisa tak pernah kembali ke rumah, bisa saja tersesat atau bahkan diterkam harimau raksasa menurut mitos tersebut. Namun tetap saja dari semua penduduk yang percaya akan hal itu, ada saja beberapa orang yang tak mengindahkan mitos itu dan tetap nekat untuk masuk kehutan untuk sekedar mencari harapan bertahan hidup meskipun dari mencari kayu bakar dan mencari beberapa tanaman herbal serta jamur liar yang bisa dikonsumsi untuk dibawa pulang. Dan diantara beberapa orang itu adalah aku sendiri, seorang anak yatim piatu dari kampung yang tinggal di rumah peninggalan orang tuanya. Hari ini sudah mulai libur panjang sekolah setelah usai masa ujian, hingga akhirnya aku memutuskan untuk sekedar mencari kayu bakar dan beberapa bahan yang mungkin saja bisa ku jual. Berada diantara belantara hutan dengan pohon-pohonnya yang menjulang tinggi, sebenarnya aku pun memiliki rasa khawatir saat masuk kedalam hutan ini, namun urusan perut tidak bisa diajak kompromi dan memaksaku harus tetap mencari pundi-pundi uang hanya demi bisa melanjutkan kehidupanku dalam keadaan seorang diri.
Wangi angin yang berhembus sesekali membuat kepalaku segar menghirup oksigen yang belum tercemar oleh polusi industri perkotaan, meskipun hutan ini terbilang lebat namun tak jauh dari kampung ku terdapat kota industri yang sebagian besar berdiri pabrik-pabrik berbagai jenis industri yang sangat banyak. Menyebabkan udara diperkotaan terbilang cukup pengap bercampur polusi-polusi yang makin kesini makin tidak terkontrol, pabrik-pabrik berjamuran dimana-mana hampir di setiap penjuru kota. Maka dari itu aku sangat menikmati kegiatanku memasuki hutan ini karena bisa mendapatkan udara bersih yang segar, dan juga mendapatkan ketenangan dengan semua kedamaian yang bisa kudapatkan dari hutan ini. Karena yang terdengar hanyalah suara kicauan burung dan beberapa teriakan-teriakan mamalia kecil yang saling sapa menyambut hari baru di hutan yang damai. Asyik menyusuri trek yang biasa ku lewati sambil memikirkan gadis yang selalu ku impikan, aku bertanya-tanya apakah eksistensi gadis itu benar-benar ada di dunia nyata atau hanya sekedar mimpi saja. Begitu sampai di anak sungai yang berasal dari gunung tiba-tiba saja kudengar suara auman seekor hewan dari kejauhan, tak jelas memang suara hewan apa itu. Namun kini aku merasakan ada hal yang tidak beres sedang terjadi di hutan ini, karena rasa penasaranku yang tengah memuncak ku putuskan untuk mencari sumber suara tadi. Kini aku semakin merangsek masuk kedalam hutan dan hampir tak mengenali lagi pepohonan yang sudah ku lewati. Sudah bertahun-tahun aku menelusuri hutan ini dan memetakan area mana saja yang sudah ku telusuri, dan kini aku pergi kebagian hutan yang belum pernah ku injak sebelumnya. Ragu antara melanjutkan atau kembali ke tempat semula, aku terpaku di pohon pinus yang merupakan akhir penjelajahan ku sebelumnya, aku sedikit khawatir akan tersesat kalau melanjutkan langkahku. Kini ranselku pun terasa semakin berat seolah mencegahku untuk semakin masuk kedalam hutan, kemudian suara auman tadi terdengar lagi ditengah ragu ku, namun kali ini terdengar lebih keras. Mungkin sudah tak jauh lagi dari arah suara itu, seolah tersihir aku pun melanjutkan langkah dan nekat mencari tahu hewan apa yang memiliki auman seperti itu. Namun semakin ku berpikir aku tiba-tiba teringat dengan cerita sesepuh tentang mitos sesosok makhluk yang tinggi besar, harimau raksasa. Kakiku kembali terpaku mendapati pemikiran liar ku membayangkan hal itu, namun pikiran kembali berkecamuk untuk menentukan melangkah maju atau tidak. Karena tak masuk akal di hutan ini bisa hidup seekor harimau, karena di hutan ini tidak ada hewan yang bisa dimangsa oleh seekor harimau seperti kancil atau bahkan rusa. Kebanyakan hewan yang tinggal di hutan ini hanya mamalia-mamalia kecil, beberapa spesies burung dan beberapa hewan nokturnal seperti musang, dan juga kelelawar. Tak mungkin rasanya harimau bisa bertahan hidup dengan memangsa mamalia kecil selama ini, apalagi dengan tubuh yang besar pasti memiliki rasa lapar dan porsi makan yang banyak. Namun hutan ini masih memiliki banyak misteri, apakah itu memang harimau atau hanya kucing hutan seperti macan tutul. Mungkin saja ada orang dimasa lalu yang melihatnya dan karena panik terlalu berlebihan kemudian menyebutnya harimau raksasa. Kini suara itu terdengar lagi untuk yang ketiga kalinya, kini terasa semakin dekat dan langkahku berjalan sangat pelan dan hati-hati memilih pijakan menghindari ranting-ranting pohon yang berjatuhan agar tak menimbulkan suara yang tiba-tiba. Meskipun sangat nekat tapi aku butuh jawaban itu, apakah hewan ini sebenarnya, karena bagaimanapun juga aku akan tetap mengunjungi hutan ini dan aku harus tahu apa saja yang menghuninya agar bisa lebih waspada. Andai saja memang ada hewan pemangsa seperti harimau atau macan tutul aku bisa menyiapkan diri dengan keberadaan hewan buas ini, karena sifat mereka sebagai pemakan daging akan menjadikanku sebagai menu utama mereka kalau aku tidak waspada dan disergap begitu saja.
Di depanku kini terlihat sebuah batu yang berukuran sangat besar hampir seukuran mobil, dan terdengar suara seperti derap langkah kaki diantara dedaunan kering yang berasal dari balik batu besar itu. Dengan reflek aku terdiam sejenak dan mendekati batu itu lagi secara perlahan karena semakin penasaran dengan apa yang ada dibalik batu itu, perlahan namun pasti aku berhasil mencapai batu besar itu dengan kakiku yang bergetar hebat. Seluruh badanku seakan terbujur kaku mematung di samping batu, isi kepalaku menyadari bahwa dibalik batu ini bisa jadi merupakan sebuah ancaman besar yang bisa saja berakibat fatal bagiku, namun rasa penasaran yang amat besar mendorongku untuk perlahan mengintip sedikit dari batu besar ini. Keringat terasa mengucur deras dan aku bisa merasakan kaos yang tengah kupakai ini melekat dengan punggungku yang sudah basah, jari-jariku mulai menggapai batu yang berlumut dan terasa sangat dingin kala itu. Aku menghitung mundur saat ingin mulai mengintip, namun selalu gagal kulakukan saat hitunganku habis, mungkin disanalah letak batas keberanian ku. Ditengah ketidakberdayaan ku itu kembali terdengar suara dibalik batu ini, kali ini terdengar seseorang berlarian diantara dedaunan kering dan suara itu terdengar semakin kencang seolah berada tepat disisi batu yang lain.
Tak lama kemudian dari jauh terdengar sesuatu yang mendekat seperti berlari, namun jelas sekali itu bukan derap langkah atau lari dari manusia. Lebih terdengar seperti suara lari hewan yang sangat besar, seperti kuda namun bisa kubayangkan dengan suara hentakan kaki yang seperti ini terdengar layaknya kerbau namun dua kali lipat kencangnya. Pikiranku semakin tak karuan berada ditengah situasi yang sangat aneh untuk dibayangkan, suara-suara itu kini telah hilang dan dengan perlahan aku berani untuk mulai mengintip apa yang ada dibalik batu ini. Setelah aku paksakan untuk melihat sekeliling ternyata tidak ada apa-apa selain tumpukan daun kering yang berjatuhan, mataku kini liar melihat sekeliling namun tetap tak mendapatkan sosok apapun. Perlahan aku pun keluar dari batu itu dan berjalan pelan sambil tetap memperhatikan dedaunan kering, akhirnya aku menemukan sesuatu yang ganjal setelah melihat beberapa jejak yang terdapat diantara dedaunan ini. Beberapa daun kering ada yang hancur dan ranting patah seperti telah terinjak seseorang, dan juga ada tanah basah yang memiliki jejak hewan besar. Keanehan demi keanehan terus bermunculan dan membuatku ingin bersegera pulang, meskipun belum mendapat jawaban dari sumber suara yang dari tadi kudengar ditambah dengan jejak-jejak ini. Ketegangan ku sudah berkurang dan berniat untuk cepat kembali, namun tiba-tiba "Brak..." terdengar bunyi benturan yang sangat keras, tapi aku tak melihat apa-apa sampai beberapa detik aku kembali tegang dan terpaku dan kembali bersembunyi di balik batu besar tadi. "Brak... brak..." suara benturan itu terdengar lagi dan lebih sering. Kemudian pohon didepanku tiba-tiba menggugurkan daun-daunnya begitu saja tanpa ada angin yang berhembus. Dan hanya pohon itu saja yang daunnya berguguran, sementara yang lain tidak. "Ada apa ini?" aku menyaksikan fenomena aneh dan semakin aneh hingga kulihat pohon yang disampingnya ikut mengalami kejadian yang sama. Dan kemudian bunyi-bunyi itu kembali hilang hingga batu tempatku bersembunyi yang kini bersuara keras seperti ada sesuatu yang menabrak batu ini hingga aku merasakan batu ini bergetar. Saking kagetnya aku terjatuh dan terduduk, sesekali aku melihat lagi kebalik batu ini namun tetap tidak ada apapun yang nampak, hingga sesuatu yang semakin aneh terjadi lagi saat kuperhatikan dedaunan kering ditanah bergerak-gerak seolah ada sesuatu yang menyentuhnya, bahkan terlihat seperti sedang diinjak sesuatu. Tetapi tidak ada apa-apa disana baik orang ataupun hewan, tapi sangat jelas kalau ada sesuatu yang berpijak disana. Aku menyipitkan mata dan alangkah kagetnya sesuatu bayangan tembus pandang tertangkap oleh mataku, seperti air yang melayang di udara. "Astaga apa yang sebenarnya terjadi disini." Gumamku dalam hati, dan sebuah benturan kembali terdengar dari sebuah pohon didepanku dan daun keringnya juga berguguran. Diantara guguran daun itu ada beberapa daun yang tertahan diudara bergerak melayang tak tentu arah, seperti sedang menempel pada sesuatu namun sangat sulit dijelaskan oleh nalar.
![](https://img.wattpad.com/cover/224560661-288-k191121.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis didalam mimpi
ContoSebuah pertemuan didalam mimpi dengan seorang gadis yang belum pernah ditemui, hingga akhirnya bisa bertemu di dunia nyata lewat berbagai kejadian supranatural yang tak pernah terpikirkan sebelumnya. Hari-hari biasa yang normal berubah menjadi petua...