Sudah sejak lama aku berjualan aneka buah tangan seperti hari ini, namun baru kali ini daganganku banyak sekali yang terjual. Ini semua berkat bantuan dari sahabatku, dan aku bisa membeli kebutuhan setidaknya untuk satu bulan kedepan. Dan si Badud bisa mulai makan makanan yang bergizi baginya, tidak ikut-ikutan makan singkong atau jamur goreng sepertiku lagi. Untuk beberapa saat aku rebahan dilantai yang dingin, rasa sejuknya sangat nyaman setelah seharian berpanas-panasan berjualan. Keringat yang mengalir sedari tadi sudah mengering dan membuat badanku terasa lengket, dan itu tandanya aku harus memasak air yang banyak untuk mandi air hangat lagi malam ini. Namun aku tak ingin berlama-lama rebahan karena itu bisa membuatku masuk angin, kemudian aku membuka ransel dan mengeluarkan makanan untuk si Badud. Begitu kuberikan si Badud langsung memakannya sampai habis dan mendekatiku mungkin ingin meminta lagi, karena baru pertama dia memakannya akupun memberikannya sedikit lagi, karena mungkin baginya makanan kucing ini sangat enak dibanding makanan yang selama ini kuberikan padanya, karena kasihan hanya untuk malam ini saja aku memberinya porsi lebih. Aku berjalan menuju dapur dengan kaki yang sudah kelelahan, meskipun sedang turun hujan dan udara sangat dingin tapi aku ingin mandi agar bisa tidur dengan lelap nantinya. Karena jika aku tidak mandi pasti akan gatal-gatal, sekarangpun sudah begitu, begitu air masak aku langsung mandi dan membasuh semua peluh keringat ini.
Setelah mandi air hangat yang membuat semua otot ku rileks dan juga mengusir semua lelahku tadi, sekarang tempat yang kutuju adalah alam mimpi. Namun terasa sesuatu yang aneh ditenggorokanku, rasa kering dan gatal yang begitu mengganggu, mungkin akan flu. Aku minum saja air kopi yang sudah hangat sambil ditemani gemericik hujan yang setia menemani malam ini, namun seiring rasa kantuk datang badanku kini menggigil dan bersin-bersin. Hidungku terasa sangat gatal, satu jam bersinku tak berhenti dan membuat hidungku terasa perih. Kemudian aku teringat dengan obat flu yang masih tersisa satu di kotak obat, dan setelah kutemukan obat itu langsung saja ku meminumnya agar bersin-bersinku bisa segera reda. Kemudian kepalaku yang mulai merasakan efeknya mulai mengantuk lagi dan ku rebahkan saja badanku agar bisa segera tidur, ku pegangi kening yang terasa lebih panas dari biasanya, mataku pun terasa perih dan kurasakan juga pegal menyerang seluruh sendi. Mungkin benar kalau aku memang sedang masuk angin, dan badanku malah makin terasa dingin dan gerah disaat yang bersamaan. Yang bisa kulakukan adalah mengelus-elus keningku sendiri karena hal ini selalu membuatku tidur disaat sakit seperti ini, kemudian si Badud menghampiriku dan memasang wajah seperti sedang sedih. Apakah dia mengetahui kalau aku sedang sakit, kini dia mendekati tanganku dan mengelus-eluskan badannya. Bulunya yang halus dan hangat membuatku terlelap begitu saja, kehangatan nya membuatku merasa nyaman dan tenang seolah ada yang sedang menjagaku.
Sambil memaksa memejamkan mata, kemudian aku bisa tenang dan perlahan aku mulai bisa tertidur. “Kak… kakak, kakak kenapa, badanmu demam begini.” ucap si gadis. Tiba-tiba aku berada ditaman alun-alun kota dan sudah malam, aku sedang duduk dikursi dan disampingku sudah ada gadis manis yang selalu hadir dalam mimpiku. “Gapapa kok, cuman masuk angin aja.” yah meskipun kini aku sadar ini adalah mimpi, namun kondisi badanku yang demam masih bisa kurasakan. Dia seperti tak mempercayai ucapanku dan terlihat sangat khawatir, kemudian dia mendekatiku dan menggandeng tangan dan juga jemarinya menggenggam erat jemariku. “Maaf yah kak, aku gak bisa menemui dan merawatmu saat sedang begini.” ucapnya dengan nada menyesal. “Tak perlu minta maaf, dengan kamu datang dimimpiku juga udah seneng kok.” Jawabku mencoba menenangkannya. Namun kenyataannya aku sedikit merasa sedih, karena ini bukanlah suatu realita. “Kak, taman ini indah banget, gimana kalau besok kita ketemuan disini.” ucap gadis itu. Aku sedikit kaget mendengar perkataannya, “Maksudnya gimana, aku mimpi kesini lagi? Kayanya sulit.” aku bertanya kebingungan. Badanku kini menggigil karena udara disini begitu dingin dan terlihat kalau kondisi taman yang sedikit becek seperti sudah diguyur hujan, terlihat sedikit seperti apa yang terjadi malam ini. “Hihi, bukan gitu, Dunia nyata, kita ketemuan didunia nyata kak.. Besok sore kita janjian disini, ditempat ini, gimana kak.” jelasnya. Aku makin bingung dengan ucapannya, dunia nyata, apakah mungkin. Aku terdiam meskipun aku senang dengan ucapannya itu, tapi apakah itu akan menjadi realita yang sebenarnya. Aku sudah cukup bingung dengan kondisi saat ini yang bahkan hampir sama dengan dunia nyata, namun faktanya ini adalah dunia mimpi. Mungkin apa yang dibilang si Lily Merah waktu itu tentang raga sukma adalah benar, dan sekarang aku sedang melakukan perjalanan raga sukma itu dan berada dialun-alun dan bertemu dengan gadis yang selama ini muncul dalam mimpiku, namun apakah sosok gadis ini merupakan sosok yang berasal dari jiwa seseorang juga atau hanya murni imajinasiku saja, yang jelas meskipun sebenarnya aku memang sangat ingin menemuinya didunia nyata, tapi aku tak bisa begitu saja percaya perkataannya yang mengajak ku untuk bertemu.
“Katanya ingin tahu nama aku.”
“Katanya ingin ketemu sama aku.”
“Katanya ingin tahu aku nyata atau enggak.”
Dia makin mendesakku, dan memang benar apa yang dia katakan, aku ingin membuktikan keberadaannya didunia ini, apakah dia hanya lahir dari khayalanku atau memang memiliki eksistensi yang nyata. “Tapi, kenapa besok, memangnya ada apa?” tanyaku. “Hmm... Rahasia hihi.” Meskipun sedikit ragu aku mencoba mempercayainya. “Yaudah, besok kita ketemu disini.” Aku pun mengiyakan ajakannya. “Asyik… Akhirnya bisa ketemu kakak lagi.” Dia amat kegirangan dan kini memelukku dengan erat. Pelukan hangatnya ini menghilangkan rasa dingin yang dari tadi aku rasakan, kami terdiam dan bermandikan sinar rembulan malam ini. Angin yang berhembus sesekali membelai dengan rasa dinginnya, namun karena pelukan gadis ini membuatku tak ingin beranjak dan rasanya aku tak ingin bangun dari mimpi ini. Dia sesekali menatapku dan tersenyum, lagi-lagi senyumnya yang manis itu seakan menyihir ku dan membuatku tak tahu lagi perbedaan antara mimpi dan realita. Kemudian kami memberi nama pada beberapa bintang yang tersaji dilangit yang cerah ini, dia menjelaskan beberapa rasi bintang yang terlihat saat ini, dan pengetahuannya di bidang astronomi membuatku terkagum. Dia mempelajari nya secara otodidak karena dia sangat menyukai segala sesuatu yang berhubungan dengan ruang angkasa, bahkan dia tahu nama-nama gugus bintang dan sangat antusias menunjukannya padaku.Lama sudah kami menatap langit, dan terpaku pada pemandangan yang sangat indah ini tiba-tiba lampu taman redup satu persatu. Mulai dari yang terjauh dan merembet hingga ke lampu yang dekat dengan kami. “Kayanya udah waktunya kita pulang kak, sampai ketemu nanti yah, aku udah gak sabar.” ucapnya berpamitan sambil tersenyum dan perlahan lenyap begitu saja. Hatiku terasa sesak saat dia menghilang, meskipun aku tahu ini hanya mimpi namun tetap saja aku merasa demikian. Namun kami akan bertemu didunia nyata, entah itu benar atau tidak, entah dia nyata atau tidak namun aku tetap akan datang ke taman alun-alun untuk memastikannya. Aku akan membuktikan keberadaannya, semoga saja dia memang ada juga didunia nyata. Mungkin itu akan menjadi hal yang sangat luar biasa dan mengupas sedikit misteri tentang kemampuan raga sukma yang disebutkan oleh si Lily Merah, namun tetap saja aku tak ingin berharap terlalu banyak. Karena begitu harapan yang begitu tinggi tidak tercapai maka aku akan terjatuh sangat jauh dan merasakan sakit yang teramat sangat, begitulah manusia dengan segala keinginannya. Begitu pikiranku sudah tenang aku terbangun dan mendapati si Badud tengah tidur diatas badanku dengan pulasnya, tubuhnya sangat hangat dan membuatku nyaman semalaman. Mungkin karena dia aku bisa lama memimpikan si gadis, karena biasanya durasi mimpiku dengannya begitu pendek.
Badanku yang semalam tadi demam sudah kembali normal, dan tenggorokanku sudah tidak terasa sakit lagi, begitu pula hidungku yang sudah berhenti bersin-bersin. Mungkin obat yang kuminum semalam memberikan khasiat yang optimal, ditambah si Badud yang membuat tubuhku tetap hangat dan nyaman, dan juga si gadis yang terus memelukku dalam mimpi. Kondisi yang sempurna untuk bertemu seorang gadis pikirku, namun seingatku ini pertama kalinya aku berencana melakukan pertemuan dengan seorang gadis, meskipun hanya lewat mimpi. Hal ini cukup membuatku tegang dan tanpa sadar aku malah berpikir kalau dia memang nyata dan kami memang akan bertemu sore ini. Seolah mempunyai semangat baru aku kembali beraktivitas seperti biasa pagi ini, dan membuat sarapan yang biasa ku santap. Pagi ini cukup cerah dan sinar mentari yang begitu hangat memanjakan tubuhku saat berjemur, tentunya ditemani secangkir kopi hangat. Pegal-pegalku kemarin seolah hilang semua bersama embun pagi yang menguap terbakar sinar matahari, si Badud menghampiriku dan ikut berjemur disampingku. Setelah cukup menghangatkan tubuhku aku mengajak si Badud jalan-jalan berkeliling kampung, hingga tanpa sadar langkahku malah sampai pada pinggir hutan. Kehidupan hutan terdengar sangat ramai setelah diguyur hujan semalam, para burung tak hentinya saling bersahutan dengan kicaunya. Aku sangat ingin masuk ke hutan ini, namun aku takut terlambat dengan janjiku nantinya. Karena saat aku masuk hutan aku sangat menikmatinya hingga sering kali lupa waktu, dan bisa saja aku malah kembali ke gua aneh tempo hari. Lagi pula si Lily merah sudah menasehatiku agar jangan dulu berkeliaran dihutan, mungkin ini merupakan skenario terbaik saat ini. Meskipun tetap saja aku ingin mengungkap semua misteri ini, karena saat aku menemukan jawaban, hal itu malah menggiringku pada misteri baru yang lain. Dan semoga dipertemuan nanti memberikan sedikit petunjuk padaku tentang kemampuan yang dinamakan raga sukma ini, dan kenapa aku bisa melihat mereka yang tak bisa dilihat oleh orang lain. Ah, mungkin aku sudah gila karena mempercayai sebuah janji yang dibuat didalam mimpi dengan seseorang yang masih tanda tanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/224560661-288-k191121.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis didalam mimpi
Cerita PendekSebuah pertemuan didalam mimpi dengan seorang gadis yang belum pernah ditemui, hingga akhirnya bisa bertemu di dunia nyata lewat berbagai kejadian supranatural yang tak pernah terpikirkan sebelumnya. Hari-hari biasa yang normal berubah menjadi petua...