Aku ingat saat pertama kita saling mengenal dan ketika kita bercanda dan saling menggoda satu sama lain aku sangat senang dan tertawa aku ingat sekali saat itu aku bisa tersenyum bahagia sekali.
aku hanya ingin kamu mengerti bahwa kamu telah mendapatkan perhatianku di awal perjumpaan kita, aku juga mengingat saat itu hatiku sangat-sangat bahagia karena besok lusa adalah acara penerimaan mahasiswa baru dimana kita akan bertemu di satu tempat yang sama iya tempat itu.. tempat pertama kali aku melihatmu, tempat yang membuat semakin antara satu lain tapi saat ini tempat sebuah kenangan yang tak bisa aku lupakan.
Jangan khawatir aku baik-baik saja kok ketika mengetahui kamu memiliki kekasih yang baru meski aku memerluka tenaga ekstra menjadi orang yang pura-pura bahagia di hadapanmu dan kekasihmu tapi jika aku boleh jujur itu semua adalah kebohongan yang aku lakukan, kebohongan yang membuat hatiku menangis tetapi aku berharap dengan pilihanmu.
Setelah kejadian itu hari demi hari aku lalui tanpa sedetik tidak memikirkan tentangmu, iya tentangmu kebahagiaanmu dan suka cita yang kamu dapatkan, aku masih berterima kasih karena aku juga dapat melihat kebahagiaanmu saat kamu berhasil mencapai suatu hal aku berterima kasih kamu memberi aku kesempatan untuk berbagi bahagia bersamamu meski aku masih merasakan sakit melihatmu dengan yang lain.
Sampai suatu hari kamu menghubungiku dan bercerita kepadaku bahwa wanita itu telah menyakitimu ketika aku mendengar itu aku marah sekali dengan dirinya yang menyakitimu.
Waktu terus berlalu sampai rasa yang kumiliki kini mulai kembali utuh tetapi aku ingat kamu tidak menyediakan ruang di hatimu untukku yang sudah lama kutunggu yang sudah lama ingin kuketuk dan aku akhirnya menyerah. Aku menyerah bukan berarti aku tidak mencintaimu lagi tetapi aku menyerah karena aku hanya ingin kamu bahagia dengan pilihanmu kelak meski bukan aku orangnya.
terima kasih ya kamu sudah hadir dalam duniaku,
kamu membuat aku lebih kuat, kamu membuatku bahagia mesti hanya sesaat tapi aku tidak akan selalu menyimpannya dalam hatiku.
" Terkadang kita bertemu seseorang bukan untuk menjadi pemeran utama di hatinya melainkan hanya menjadi pemeran tambahan dalam kebahagiaanya"
YOU ARE READING
Dear You
Contomencintai meski tak harus memiliki, terkadang aku bertanya apakah aku harus memilih? berusaha atau melepaskannya? jika saja aku bisa bertanya pada langit bagaimana cara merelakan hujan yang jatuh tanpa rasa sakit? aku juga ingin bertanya pada bulan...