PART 15

3K 395 8
                                    

Taehyung tersentak dengan pandangannya yang terangkat setelah mendengar suara yang memanggilnya begitu lembut—Ia membulatkan matanya menemukan Jungkook yang sepertinya baru saja mengunjungi lantai dua rumahnya—

Taehyung mencoba kembali bangkit dari duduknya—namun kepalanya terasa cukup pening dengan tubuhnya yang terasa cukup sakit—

"Apa yang kau lakukan disana?—"

Jungkook seolah tak mendengar—Ia melangkahkan kakinya mendekat dan mengulurkan lengannya—Air matanya menetes dan menatap Taehyung dari ujung kepala hingga ujung kakinya—

"Apa yang terjadi? Eoh?" ucap Jungkook yang kini melangkahkan kakinya—Ia berlari kesisi lain ruangan dan mengambil kotak P3K disana—Taehyung terdiam ketika Jungkook mengetahui letak kotak obat itu—

"Bibi Im—Tolong bawakan air hangat dan handuk—"

Jungkook berteriak—Lalu duduk disamping Taehyung dengan jemarinya yang sedikit gemetar—Ia membuka jaket leather yang Taehyung gunakan dengan pemiliknya yang masih tak mengerti apa yang terjadi—Hingga, Taehyung pun menggenggam pergelangan tangan Jungkook.

"Apa yang kau lakukan disini?" ucap Taehyung membuat Jungkook terdiam—Jungkook menundukan pandangannya dan menggenggam pergelangan tangan Taehyung begitu erat—Sebelum akhirnya air serta handuk yang di minta pun datang—

"Aku akan membersihkan lukamu—" ucap Jungkook yang kini melepaskan genggaman tangannya—Taehyung terdiam—Ia tak bisa memikirkan apapun saat ini—Taehyung membiarkan Jungkook membersihkan luka- lukanya dengan air mata yang terus menetes disana—

"Kumohon—Tetaplah tinggal dirumah—eoh?" ucap Jungkook yang kini menyentuh pipi Taehyung yang memiliki luka sayaatan disana—Jungkook mengusapnya begitu pelan sebelum akhirnya—Jungkook mendekatkan wajahnya—Ia mengecup bibir Taehyung dengan tangisnya yang tak dapat ia sembunyikan.

Jungkook tak mengira jika Taehyung akan terluka seperti ini setelah mendapatkan berita dari Jimin jika Taehyung membantu Hoseok untuk menangkap pelaku pemerkosaan itu—Taehyung tersentak—Air matanya menetes begitu saja dengan perkataan Jimin yang terus berputar dalam benaknya—

"Jangan terluka—Aku tidak bisa melihat Taehyungie terluka seperti ini, eoh?" ucap Jungkook dengan Taehyung yang kini meneteskan air matanya—Benar—Apa yang diucapkan Jimin benar jika Jungkook berpura- pura melupakan ingatannya—

Jungkook mengatakan hal itu ketika ia berencana masuk kepolisian—Dan, Taehyung pun mengubah mimpinya—Bersama masuk dunia kesehatan bersama dengan Jungkook—

"Apa alasanmu? Kenapa berbohong? Apa aku seburuk itu?" ucap Taehyung membuat Jungkook terisak dengan lengannya yang terus mengusap pipi Taehyung yang terluka disana—Jungkook menggelengkan kepalanya pelan.

"Tidak—"

"Apa kau benar- benar membenciku?" Tanya Taehyung yang kini menatap Jungkook penuh luka—Taehyung tak yakin untuk mendengar jawabannya—Hanya saja Taehyung ingin tahu jika memang Jungkook membencinya—

"Aku minta maaf—Aku melakukan kesalahan dan aku tidak bisa menjagamu dengan baik—" ucap Taehyung yang kemudian mengulurkan lengannya—Menghapus jejak air mata pada pipi Jungkook hingga Jungkook pun menunduk—

"Bahagialah—Terima kasih telah jujur padaku seperti ini—" ucap Taehyung yang kini mencoba untuk tersenyum dengan Jungkook yang kembali menggelengkan kepalanya—

"Tidak—Jangan mengatakan hal itu—Aku tidak membencimu Taehyungie—" ucap Jungkook yang kini menatap manik hazel yang menatapnya penuh luka—Taehyung pun menganggukkan kepalanya dan menangkupkan jemarinya pada pipi Jungkook.

If We Were Destined [TAEKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang