PART 17

3.1K 392 7
                                    

Malam telah larut—Ruangan itu terasa begitu sunyi namun juga hangat secara bersamaan—Lampu temaram yang dihasilkan oleh lampu tidur itu tampaknya membuat pemuda yang sedari tadi tidur begitu nyenyak mengerjapkan matanya—

Ia menatap langit- langit kamarnya sebelum matanya mengedar dengan tubuhnya yang perlahan bangkit—Jungkook menatap tubuhnya yang kini telah berganti menggunakan piyama serta sweater rajut yang hangat—

"Taetae?"

Jungkook terdiam—Ia melirik menemukan bekas infusan pada punggung tangannya—Ia melangkahkan kakinya ketika tak mendengar jawaban—Nafasnya memburu dengan jemari yang berkeringat—Jungkook takut—Jika apa yang dialaminya tadi siang adalah halusinasi belaka.

"Taetae?"

Jungkook berpegangan pada dinding dengan kakinya yang kini melangkah keluar kamar, hingga Jungkook pun menemukan ruangan yang begitu sepi—Tirai pun tertutup dengan lampu temaramnya.

Jungkook melangkahkan kakinya kearah pantry dan menemukan ponselnya disana—Jungkook menggenggam erat ponsel itu dan melangkahkan kakinya kearah pintu keluar—Jungkook terdiam dan melirik pada waktu yang menunjukkan pukul 11 malam—

Jungkook terdiam—Ia menemukan sebuah pesan dari Kim Taehyung yang mengatakan jika pria itu berada dirumah sakit.

Jungkook menghela nafasnya dan memilih untuk menggunakan sepatu slip on putihnya dan melangkahkan kakinya keluar—Ia menyusuri lorong apartement dan menaiki lift itu seorang diri—

Matanya kini mengedar dan tersenyum ketika petugas keamanan tersenyum kearahnya—Jungkook pun mendekat pada petugaas keamanan dan membungkukan tubuhnya—

"Bisakah tolong aku mencarikan taksi?—Yang aman?" ucap Jungkook tersenyum canggung dan membuat petugas keamanan itu menganggukkan kepalanya sambil melangkahkan kakinya keluar—Jungkook pun mengikutinya dari belakang.

"Hanya ada satu taksi Tuan Jeon—tapi, saya tidak terlalu mengenal taksi itu—Saya akan menemani Anda untuk menunggu taksi lainnya—" ucap petugas keamanan itu membuat Jungkook menggelengkan kepalanya pelan dan tersenyum—

"Tak apa—Aku akan naik taksi itu—Terima kasih—" ucap Jungkook yang kini melangkahkan kakinya dan memasuki taksi—Jungkook pun terdiam dan menggenggam erat ponselnya—

Taksi itu melaju bahkan sebelum Jungkook mengatakan kemana arah yang ia tuju sebelum ponselnya bergetar—

"Taehyungie—"

"Kau sudah bangun? Aku sedang dalam perjalanan ke apartement mu—"

"Ah—Aku berada di taksi untuk bertemu denganmu hyungie—"

"Taksi?—"

"Ya—Apakah aku harus turun? Aku belum jauh—"

"Ya—Turunlah—Aku akan menjemputmu—"

Jungkook pun menepuk pelan pria yang tengah melajukan taksi—Namun, Jungkook terdiam ketika ia melirik kearah kaca spion menemukan sosok pria yang menatapnya dengan senyum seringai—

"Turunkan aku Paman—"

"Paman—"

Taehyung mempercepat laju mobilnya ketika Jungkook tak lagi bersuara—Ia melanggar rambu lalu lintas hingga Taehyung pun menghubungi petugas keamanan dan menanyakan perihal Jungkook—

"Taehyungie—Tolong aku—"

Jungkook berucap dengan suaranya yang gemetar ketakutan ketika ia melihat supir taksi itu mengambil sebilah besi dari bawah joknya—Besi yang pernah memukulnya hingga menghasilkan luka dikepala.

If We Were Destined [TAEKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang