PART 9

2.9K 424 7
                                    

Ruangan itu dipenuhi oleh suara monitor yang menggema dengan suhu ruangan yang begitu dingin dan lampu yang menyorot pada meja operasi. Pria itu tampak tengan dengan benang yang tengah ia gunakan untuk menyelesaikan operasi besar nya itu.

"Gunting—"

Kim Taehyung memberikan perintah pada dokter yang membantunya untuk menggunting benang itu agar operasi dapat diselesaikan. Ia menghela nafasnya, operasi itu sangat panjang dan juga lama—Matanya sedikit perih sekarang.

"Kalian bisa menyelesaikan sisanya kan?"

Dokter pembantu dan para perawat pun menganggukkan kepalanya, membuat Taehyung melangkahkan kakinya keluar dan melepaskan masker serta kacamata putih itu—Ia pun mengganti baju dan mencuci tangan sebelum ia melangkahkan kakinya keluar.

Taehyung terdiam—Ia melirik kearah suara brangkar dengan tubuh yang tertutup sempurna dari ruangan operasi. Taehyung berbalik dan melihat perawat yang tengah melangkahkan kakinya sambil mengenakan masker—Taehyung bisa menduga, ada yang meninggal di meja operasi.

"Apa ada pasien yang meninggal?" Tanya Taehyung yang membuat perawat itu terhenti dan membungkukan tubuhnya.

"Ya Dr Kim—pasien yang ditangani oleh Dr. Jeon meninggal di meja operasi karena pendarahan"

Taehyung membulatkan matanya—Lalu ia menganggukkan kepalanya pelan dan membuat perawat itu pergi memasuki ruangan operasi. Hanya ada satu nama dalam pikirannya—Jeon Jungkook—

Taehyung pun berlari kearah yang berlawan—membuka satu persatu ruangan bekas operasi untuk mencari pemuda itu. Namun, Taehyung tak bisa menemukannya hingga Taehyung pun berlari keluar ruang operasi.

Taehyung yakin jika saat ini Jungkook tidak baik- baik saja setelah pasiennya meninggal dimeja operasi—Itu adalah hal terburuk. Hingga, Taehyung pun bertanya pada salah satu perawat yang masih menggunakan pakaian operasi namun tak ada yang mengentahui keberadaan pemuda itu.

Taehyung kembali berlari keruangannya, mengambil jaket dan meniaki lift untuk mengantarkannya ke lantai teratas rumah sakit—Taehyung menyusuri anak tangga begitu cepat—Atap,  itulah tempat untuk Jungkook menenangkan diri setelah operasi—Hanya saja, ini musim gugur dan angin berhembus begitu kencang dan Taehyung pun tak yakin Jungkook mengingat tempat itu.

Nafasnya terengah- engah, namun kakinya tetap melangkah dengan angin musim gugur yang menerpanya begitu kencang—Sangat dingin hingga Taehyung pun mendengar suara isakan tangis dari balik dinding.

Taehyung terdiam—Ia menemukan Jungkook yang berada dibalik gudang penyimpanan dengan kaki yang ditekuk—Pandangannya disembunyikan pada tumpuan kaki dan lengan, kulitnya terlihat begitu pucat dengan lengan pendek itu.

Taehyung menekuk lututnya, menyentuh lengan Jungkook yang terasa begitu dingin hingga pemiliknya tersentak dan membentur pada tembok—Matanya basah, hidung memerah serta bibir yang begitu pucat membuat Taehyung segera memakaikan jaket yang ia bawa.

"Aku—Aku membunuhnya—"

Jungkook ketakutan—Pasien itu meninggal dimeja operasinya, dihadapannya membuat Jungkook tak bisa menghilangkan bayangan itu—Pendarahan itu begitu hebat dan Jungkook tak bisa menanganinya—Operasi jantung itu—Seharusnya Jungkook tak melakukannya.

"Aku—Itu kesalahanku—Aku bersujud didepan ibunya—"

Taehyung menggelengkan kepalanya pelan dengan jemari yang terulur menghapus jejak air mata itu—Taehyung tak tega mendengar suara tangisan hingga nafas itu tersenggal dan jemari yang terus menghilangkan jejaknya.

If We Were Destined [TAEKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang