Sembilan

1K 93 8
                                    

Lyodra adalah sahabat kecilku . Kami terpisah karena Papa dan Mamaku harus mengurus prusahaan mereka di Amerika.
Tak  disangka mama dan papa sudah terpikir sejak lama untuk menjodohkan kami tepatnya sejak kecil. Namun dalam perjalanannya aku menemui cintaku yang juga orang indonesia di amerika sana . Ia adalah Mahalini . Gadis berdarah bali yang membuatku jatuh cinta . Aku berhasil melupakan lyodra dan kisah masa kecil kami .
Narkoba aku mengenal hal itu sejak masuk SMA di amerika. Ya.  semua itu akibat salah bergaul . Aku menjadi sangat tertutup dan pemarah . Mama dan papa sudah tak tau lagi harus bagaimana. Dan akhirnya membawaku pulang ke Indonesia dan menikah dengan Lyodra. Pernikahan itu bukan tanpa alasan perjodohan kami adalah harapan kesembuhanku dari barang haram itu . Mama dan papa berharap Lyodra akan merubahku . Namun nyatanya tidak . Di hari pertama pernikahan aku sudah berlaku kasar padanya

"mau apa lo... haa ? jangan masuk kamar gua"
" mau ngobrol sama raja boleh kan ? kita udah lama lo nggak ketemu dan ngobrol "
"nggak usah sana lo pergi ... brak.......
.. aku membanting tubuh lyodra .
"aw.. hh hari itu lyodra menangis dan aku sama sekali tak menghiraukannya bagiku ia adalah petaka yang membuatku jauh dari mahalini . Begitu seterusnya . Aku selalu berbuat kasar pada Lyodra . Namun ia tal pernah berniat memberi tahu siapapun . Walau di malam hari hampir setiap hari aku memukulnya karena kesalahan spele seperti terlalu lama memasak atau lupa menyiapkan    air hangat untuk mandi . Lyodra benar -benar tak pernah marah atas perlakuanku ia hanya bisa menangis kecuali ketika ia tahu aku memakai narkoba ia sangat marah . Ia bahkan membentakku namun masih sangat sopan . Lyodra memang sangat lembut dan penyayang bahkan membentak pun masih bisa sopan sampai akhirnya ia berusaha begitu keras membantuku untuk sembuh . Hubungan kami yang mula beku perlahan mencair . Aku tak lagi seenaknya membentak dan menyiksanya.
Bertapa kagetnya aku ketika ia bahkan tak berat hati aku terus berpacaran dengan Mahalini Yang juga tiba -tiba pulang ke Indonesia .

Lyodra  juga tak pernah protes aku berkencan malam minggu dengan mahalini . Sikapnya padaku tak berubah  semua perhatiannya tak berkurang tak pernah ku dengar dan lihat ia cemburu dengan mahalini bahkan lyodra juga mengobrol seperti biasa dengan mahalini  di sekolah . Seluruhnya berjalan seperti biasa hingga saat lyodra memutuskan melanjutkan studi di negri kanguru ada hal tak biasa yg ku rasakan . Sangat kehilangan . Entah apa definisi rasa ini aku begitu berat melepas lyodra pergi bahkan hari -hari seterusnya aku makin sedih . Tak ada yang menyiapkan sarapan  spesial untukku karena mama memang tak sepandai Lyodra dalam memasak sebab mama adalah wanita karir bahkan sejak kecil dulu aku selalu numpang sarapan di rumah lyodra.
Tak ada yg bertanya mau makan apa dan mau di buatkan apa . Tidak ada yang memijit badanku ketika pegal dan masih banyak hal yang hilang . pembantu tidak mungkin melakukan hal itu dan aku termasuk tipe orang yg selalu sungkan menyuruh orang seenaknya kecuali lyodra yg memang sedari kecil juga selalu ku perintah -perintah seperti mengerjakanPR bahasa indonesiaku .

Rasa kehilangan itu makin menyruak ketika ku dapati pacarku Mahalini berselingkuh dengan pria lain . Aku tak kuasa bercerita pada Lyodra tentang hal menjijikan yg ku saksikan  bahwa mahalini main gila dengan laki -laki itu .

Lyodra aku makin merindukannya aku merasakan sesuatu yg berbeda . Definisi rindu yang mulai berubah . Bukan merindukannya untuk sekedar memasak dan memijit ketika badanku pegal . Bukan sekedar Rindu pada seorang sahabat . Sejak putus dengan Mahalini hampir setiap hari aku menelfon lyodra . Hingga akhirnya setelah dua tahun ia memutuskan pulang untuk liburan . Ia sejengkalpun tak berubah sikapnya masih tetap sama .

"ly.. raja malam ini nginep di sini ya? "
"ohoo tumben banget ee iya iya gpp nanti Lyo siapin kamar tamu "
"yah.. kok kamar tamu sih..."
"ya terus dimana masa di sofa sih.."
"ya dikamar lyo lah masa di kamar tamu "
"tapi..... jangan aneh -aneh.. tidurnya  harus jaga jarak....."
"iyaa emm tapi nggak janji yaaa haaaaahaa bercanda "
"dih... nggak boleh pokoknya haaaaa awas raja macem -macem "
"iya cuma satu macem doang kok "

Sayangnya perjanjian itu tidak berlaku entahlah ketika berdua dengan Lyodra dikamar itu aku tidak bisa mengendalikan diriku begitu juga Lyodra ia sama sekali tak memprotes atau berontak sedikitpun padahal sebenarnya sebelum menikah ada perjanjian dengan orang tua kami bahwa Lyodra tidak boleh hamil sebelum lulus kuliah itu artinya aku dan lyodra sebenarnya belum boleh tidur sekamar dulu tapi untuk malam itu ..

"loh.. raja masih disini ? " tanya papa mertuaku 
"iya pa katanya raja mau nginep "
"hehh loh.. kok nginep "
"eeee tenang dulu pak boss.. cuma mau  ngobrol doang kok nanti raja tidur di sofa ya kan rajaa"
"hmm iya pa "
"inget.... lulus kuliah dulu baru boleh.. yaaa"
"siap boss "

Tapi sayang realitanya di kamar kami malah tidak mengobrol sama sekali . Aku bukan lagi Sahabat lyodra. Di kamar itu aku mempososikan diriku sebagai suami Lyodra . Entahlah....malam itu Lyodra terlihat sangat cantik dan perasaanku yg sudah berubah membuatku tidak mengindahkan perjanjian itu .Dan memang tidak seharusnya ada perjanjian pikirku Lyodra adalah istriku namun sebenarnya orang tua kami punya maksud baik agar kami fokus dulu untuk pendidikan .
Nasi sudah menjadi bubur apapun yang terjadi nanti aku berjanji akan tetap disisi lyodra.

Aku sudah cukup menyakitinya sungguh jika mengingat perbuatanku di awal pernikahan kami aku terus menangis dan menutuk diriku bahkan sempat ingin meninggalkan Lyodra karena merasa tidak pantas namun perasaanku terlalu kuat dan akan makin hancur jika tidak dengannya.

Bersambung .....

LYO ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang