조선 별 비~11

349 38 3
                                    





"Hari itu telah hilang, hari dimana ku dambakan sebuah rembulan kini telah lenyap, hilang bahkan tak tersisa seperti saat ini. aku Mulai ingin menutup mata tapi bayangan akan dirimu hadir, bayangan itu terus saja mengguncang dunia ku, hingga saat mata lelah ini ingin terpejam lagi guncang itu semakin terasa bahkan dunia yang mulai hancur kini bersatu lagi hanya karena secercah harapan darimu."

Syreek.

Anak panah melaju dengan sangat cepatnya, mengenai tali yang menggantung leher hye-bi, tubuh kecil itu jatuh di saat anak panah itu memutusnya dan dengan sigap raja Yeongjin-san berlari ke arah gadis itu.

Iya mengendong tubuh lemah itu dan  membawanya pergi dari tempat yang di penuhi lautan manusia. Orang-orang yang berada di sana sangat terkejut dengan apa yang baru saja terjadi, bahkan secara hembusan angin tubuh keduanya sudah hilang meninggalkan tempat eksekusi yang kosong.

Sedangkan di lain tempat, di dalam sebuah ruang tubuh kecil itu di diletakkan dengan perlahan di atas kasur bercorak merah, oleh yeonsan-gun dan di bantu oleh pangeran Yinseong. Tangan pria itu bergerak menyentuh bekas tali yang menyisakan warna merah kebiruan di leher seputih salju milik gadis yang masih terbaring lemah itu.

Iya mengucap darah yang keluar dari sana, mungkin itu terjadi akibat gadis itu terlalu memberontak, hingga gesekan kulitnya dengan permukaan tali yang kasar membuatnya melukai kulit sendiri.

"Panggil Tabit istana," titah raja yeonsan-gun pada pangeran Yinseong yang langsung saja di laksanakan oleh pria itu. Iya berlari keluar dari ruangan dengan tergesa-gesa, sepertinya pria itu juga sangat khawatir, melihat tubuh itu terbaring tak berdaya di atas kasur.

"Buka matamu jangan tinggalkan aku, jangan pergi seperti yang di lakukan oleh eommeoni pada ku hye-bi, Jo hye-bi so buka matamu!! atau aku akan membunuh mereka semua hiks.. jangan tinggalkan aku," pria itu mengguncang tubuh kecil tak berdaya itu, air matanya sudah turun membanjiri pipinya tirus dan terjatuh tepat di tubuh hye-bi yang di tutupi selimut.

Perlahan mata itu terbuka, mengedip-ngedipkan matanya beberapa kali. Iya sedikit bergerak membuat iya dapat merasakan lehernya sangat sakit, dan telinganya juga menangkap suara isakan yang terdengar sesegukan tak jauh darinya.

Tubuhnya kembali mengeliak saat, iya semakin merasa sesuatu itu mencengkram dengan kuat jari-jarinya, rasanya sangat sakit, di tambah lagi lehernya yang serasa akan putus, membuat tubuh itu kesulitan bergerak.

Iya menoleh kearah samping di mana seorang pria duduk dengan kepala tertunduk, "Jeonha tangan ku sakit," katanya dengan sangat lemah, saat mengetahui siapa seseorang yang ada di sampingnya saat ini.

Yeongjin-san mendongakkan kepalanya melihat hye-bi yang sedang memandangnya dengan tatapan yang lemah, dengan sigap Yeongjin-san memeluk tubuh kecil itu dengan erat seakan tak ingin kehilangan hye-bi lagi. Sudah cukup iya penderita akan kehilangan sosok ibu, kali ini iya tak akan kehilangan sosok ini lagi

"Aku hampir saja membunuh mereka karena kau tak kunjung membuka matamu tapi untungnya kau bangun dan-"ucapnya yang langsung di jawab oleh gelengan lemah gadis itu, di pundaknya.

"Jangan katakan itu lagi, aku merasa takut dan iya selama aku ada disini jangan pernah melukai seseorang atau aku akan marah padamu dan pergi dari-" ucapan gadis itu terhenti saat pria yang sedang mendekapnya ini ikut menggeleng.

Rain of Stars in Joseon °조선의 별비°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang