조선 별 비~18

246 31 0
                                    







Flashback

"Pangeran bangun lah ini sudah pagi," kata hye-bi lembut. Senyum terbit di wajahnya saat melihat wajah hye-bin yang tersenyum lebar kepadanya. Hanya seperti itu tapi sanggup mengalihkan dunianya.

"Aniyo aku masih ingin seperti ini biar aku seperti ini beberapa menit, ini begitu nyaman." hye-bi hanya mengangguk lalu mengelus rambut pangeran Yinseong lembut.

Seketika ingatan tentang ia dan Yeongjin-san muncul di kepalanya. Pria itu juga sering melakukan hal itu padanya, ia merindukan momen itu lagi. Hye-bi dengan cepat menggeleng, untuk apa ia mengingat pembunuh tak berperasaan seperti dia.

Mencoba menghapus pikiran yang mengarah ke pria itu. Hye-bi lebih memilih memejamkan matanya ikut masuk ke alam mimpi seperti pangeran Yinseong, dan berharap mimpi tak mendekatinya.

"Hye-bi ya ... kau sudah tertidur?" Tanyanya berbisik. Gadis itu menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. Membuat Yinseong mengangguk dan kembali mencari tempat yang nyaman.

"Hye-bi ya kau ingin menikah dengan ku aku begitu menyukai mu bahkan sebelum hyungnim," jelasnya dengan malu-malu. Jantungnya seakan memompa dua kali lebih cepat. Ia belum siap untuk semua jawaban yang keluar dari bibir tipis itu.

"Maaf pangeran, kau tahu kan aku sangat menyukai kakakmu itu." Tak ada maksud lain, hye-bi hanya mencoba jujur saja, agar pria itu tak terlalu berharap.

Pangeran Yinseong bangun dari pangkuan hye-bi, "ambil ini jika kau berubah pikiran pakai ini supaya aku bisa mengetahuinya." hye-bi mengangguk dan itu membuat pangeran Yinseong sangat bahagia walaupun dirinya di tolak oleh hye-bi.

Flashback end.

Hye-bi di seret oleh prajurit kedalam penjara lalu melempar tubuh kecil hye-bi masuk ke dalam penjara. Ia menatap telapak tangannya yang tergores lantai penjara yang tak mulus, dan dingin.

Hye-bi melihat sekeliling tempat itu, lalu tersenyum karena iya di simpan di tempat yang sama lagi. Tak berselang lama selir suk-won dan selir suk-ui masuk kedalam. Ia tahu apa yang akan dilakukan para orang-orang munafik ini, seketika rasa menyesal timbul di hati hye-bin.

"Aigho ternyata tak sulit membuat mu pergi dari kehidupan jeonha, lihat selir suk-ui, selir hye-bi yang bodoh ini sedang menderita hahahah ...." Tawa selir suk-won. Ia mendorong kepala hye-bin dengan gemas. Sangat benci melihat wajah yang benar-benar dipuja oleh orang-orang ini.

Bahkan saat dirinya sudah dibawa pergi oleh prajurit. Para rakyat masih tetap memuji keberaniannya. Mereka benci dengan itu, apa si istimewanya gadis bodoh ini dibandingkan mereka?

"Iya, eonnie lihat dia begitu menyedihkan kasihan. Aku sampai ingin tertawa melihatnya," ucap selir yang lainnya. Hye-bi hanya bertingkah acuh merasa tak peduli dan tak terlalu mementingkan ucapan mereka.

"Aku pikir kalian orang baik ternyata kau sama saja dengan raja kalian," balas hye-bi sambil tersenyum kearah mereka. Rasanya ingin muntah melihat wajah-wajah mereka, iblis hanya cocok dengan iblis.

Menghela napas hye-bin menoleh kearah ia lain. Muak melihat wajah mereka semua. Terimakasih, karena Tuhan sudah membuka matanya yang sempat tertutup.

"Kenapa harus wajah mereka pertamakali kulihat di tempat istimewa ini!" Gerutunya dengan malas. Gadis itu berdecak tak menyangka membuat para selir yang lain menatapnya dengan benci.

Rain of Stars in Joseon °조선의 별비°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang