조선 별 비~2

1.2K 88 0
                                    





"Banyak orang mengatakan pertemuan dengan seseorang yang pernah berarti di hidupnya, adalah kesenangan. Tapi nyatanya, kehadiranmu selalu membuat ku merasakan hal sebalik dan mengapa pertemuan itu bisa terjadi? Walau hanya sebentar saja. Bukanlah suatu kebetulan. Pasti ada rencana Indah Tuhan didalamnya."

• • •

Ting ....

"Aawwhhhh ...." Tubuhnya tersentak. Dengan refleks bangun dari tidur. Keringat bercucuran di keningnya iya ketakutan, atau lebih tepat ia akan mati.

Jantungnya memompa dengan tidak stabil. Telinganya berdengung dengan tidak normal ia akan. Tenggorokannya terasa kering, matanya berair, dan yang paling aneh kepalanya terasa berputar, benar-benar sakit.

"Gue tadi jatuh dari jembatan terus tiba-tiba ada mobil yang melaju dari arah lain, terus gue jatuh nimpah mobil itu dan anehnya gue malah berbicara hal yang aneh. Kalau mimpi ini benar-benar gak masuk akal?" Teriaknya dengan keras. Memijat kepalanya yang terasa akan terbelah menjadi dua.

"Tunggu gue periksa dulu. Denyut nadi aman. Tubuh lengkap. Dan yang paling penting gue masih bisa napas!" tangannya bergerak kearah dada sebelah kiri. Merasa jantungnya masi berdetak dengan bagus membuat ia semakin lega.

Beralih memeriksa dada sebelah kirinya. Berharap bahwa hatinya yang sangat berharga masi tetap aman. Iya berdecak sambil memukul jidatnya, "disini gak ada hati. Hati itu ada di bawah sini, bodoh banget si jadi orang." Lalu memeriksa semua anggota tubuhnya yang sangat berharga.

"Aahh.. syukur udah ngak sakit, berarti gue cuma mimpi dong." iya menghela napas lega, sembari mengelus dadanya. Ia sempat berpikir kalau tubuhnya akan hancur setelah menimpa mobil. Tapi ia bersyukur tak ada yang terlalu parah, atau mungkin itu hanya mimpi.

Ceklek.

Pintu terbuka. Menampilkan seorang gadis yang mengunakan pakean alah jama dulu. Menggaruk kepalanya tak mengerti, dengan apa yang tengah terjadi saat ini.

"Annyeong Hasimnikka, agashi," kata wanita yang baru saja masuk itu. Ia menunduk, menatap dengan sedih Aira yang malah kebingungan disana.

"Lah kenapa nih orang formal banget dah " batin Aira. Ia menundukkan kepalanya sebagai balasan. Tak mengerti dan tak ingin tahu, gadis itu malah meregangkan ototnya yang terasa kaku, entah sudah berapa lama ia tertidur.

Gadis itu mendekat, menatap Aira dengan tatapan yang sulit untuk dimengerti. Apakah gadis ini adalah orang gila yang tiba-tiba masuk kedalam kamarnya. Mana mungkin, pasti mamanya akan marah-marah tak jelas, kalau melihat orang asing masuk kedalam rumah.

"Iya, ada? Hahaha." Aira mengangkat alisnya bertanya. Masih rak mengerti dengan tatapan gadis itu.

Menepuk jidatnya, gadis itu mengerut. Ia hampir lupa memberi makan kucing. Mungkin majikannya itu sudah kelaparan di bawah. Semoga saja ibunya tak mengamuk karena membiarkan kucing itu kelaparan.

"Apa agashi sudah baikan?" Tanya wanita itu. Aira tersentak, hampir saja meluapkan kehadiran gadis yang berdiri disana dengan sedikit menunduk. Apakah punggungnya tak sakit? Aira yang melihatnya saja merasa kasihan.

"Ada apa dengan agashi tidak biasanya di tertawa" batin wanita itu. Ia merasa aneh melihat tingkah tuannya yang sangat berbeda dengan kelakuan biasanya. Atau mungkinkah ini adalah gejala yang sangat serius seperti yang dikatakan Tabit tadi

Rain of Stars in Joseon °조선의 별비°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang