12

7K 187 7
                                    

"Mirzha tungguin aku," teriak Sheila mengejar Mirzha

Mirzha tidak mendengar Sheila, dia masih melangkahkan kakinya. Sheila pun cepat-cepat berjalan dan dia berhasil mengejar Mirzha, sekarang Sheila menahan lengan Mirzha.

Mirzha pun langsung melepaskan cekalan tangannya dan menatap tajam Sheila.

"Mirzha aku pulang sama kamu ya"

"Nggak bisa gue sibuk"

Mirzha melangkahkan kakinya, tapi tangannya dicekal kembali. Mereka tal sadar ada sepasang mata memperhatikan mereka dari kejauhan.

Sebenarnya Fariz dan Angel telah memberi tumpangan kepada Sheila tapi Sheila menolak karena dia ada kegiatan osis.

Sheila sebenarnya salah-satu anggota osis dan juga pacarnya, eh maksud saya teh mantan pacarnya. Sekarang rapat osis telah berakhir, dia ingin meminta tumpangan kepada Mirzha.

Mirzha melepaskan cekalan tangannya dengan kasar sampai-sampai dia terjatuh kebawah tanah

"Gue bilang nggak ya nggak, lo paham yang gue bilang"

Mirzha kini membentak Sheila, untuk pertama kalinya dia membentak seoarang Sheila. Sheila sangat terkejut, untuk pertama kalinya seorang Mirzha membentak dia.

Mata Sheila pun berkaca-kaca, sungguh dia tidak bisa menahan ini semua ini. Hatinya sungguh sangat sakit sekarang, Sheila pun menangis.

Sheila pun bangkit berdiri

"Kenapa? Kenapa kamu sekarang berubah? Apa salah ku padamu. Waktu itu kamu janji setelah kita putus kita akan jadi teman, tapi kenapa kamu sekarang melanggar janjimu. Jawab aku Mirzha kenapa sekaramg kamu berubah," tanya Sheila menangis histeris sambil memukul dada Mirzha

Mirzha pun mengcengkram tangan Sheila begitu kuat, sampai-sampai pemilik tangan tersebut merintih kesakitan.

"Dengar gue baik-baik, jangan pernah sentuh gue lagi. Gue bukan teman lo lagi, dan lupakan semua kenangan kita. Anggap saja kita tidak pernah bertemu"

Si pengawas yang melihat mereka dari kejauhan pun sudah emosi sekarang, dia menuju kearah Mirzha dan Sheila.

si pengawas itu adalah Ryan. Ryan sebenarnya ingin mengajak Sheila pulang tapi kata kata siswa yang anggota osis yang sudah siap pulang itu mengatakan Sheila sudah keluar jadi Ryan menyusul untuk kedepan.

Tak sengaja dia melihat Sheila melihat mengejar-ngejar siswa lain, Ryan tak tau dia siapa tapi dia memperhatikan dari jauh, karena mereka sepertinya bicara serius.

BUKGKH

Sheila pun terkejut melihat Mirzha terjatuh karena Ryan datang dan langsung melayangkan tumbukan.

Mirzha melihat siapa yang berani menijunya, dia melihat Pak Ryan. Mirzha sudah tau nama Ryan walaupun dia tak pernah mengajar dikelasnya. Dia sudah tau karena Ryan merupakan guru yang disukai sama murid-murid karena ketampanannya.

"Pak Ryan," ujar Sheila

Bugkh

Ryan kembali melayangkan pukulannya kepada Mirzha, Ryan sungguh sangat emosi sekarang.

"Dasar laki-laki bajingan"

Ryan lagi-lagi melayangkan pukulannya kepada Mirzha

"Beraninya kamu kasar sama perempuan, dasar pengecut"

Ryan tak memberi celah kepada Mirzha, dia terus-menerus melayangkan pukulan kepada Mirzha sampai-sampai Mirzha terkujur lemah di bawah.

"Pak sudah!!!, hentikan!!! Kasihan Mirzha pak"

WALI KELASKU ADALAH SUAMIKU.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang