Sheila membuka matanya, dia ingin berdiri namun badannya terasa berat. Seperti ada sesuatu yang menahannya. Saat dia melihat apa yag menahannya betapa terkejutnya Ryan tidur disampingnya sambil memeluk dirinya.
"Haaaa," teriak Sheila
Mendengar teriakan itu Ryan pun bangun, Ryan melihat Sheila sudah duduk dengan menutup badannya.
"Apa yang bapak lakukan? Bapak jahat. Bapak sudah mengambil masa depanku, bagaimana kalau aku hamil?"
Ryan memutar bolanya malas, Sheila sudah berpikiran kalau sudah dia sudah di apai-apain. Padahal kan nggak.
"Siapa juga yang mau memperkosa kamu, gr banget"
"Apa bapak bilang gr?! Lalu mengapa bapak memeluk saya?"
"Kalau saya memperkosa kamu sudah pasti kamu sekarang telanjang, lihat ada yang telanjang?"
Sheila mengintip selimutnya.
"Bisa aja kan setelah selesai lalu bapak memakai baju saya"
"Dengar ya saya tidak mau memperkosa kamu, kenapa saya memeluk kamu? Karena kamu semalam mengingau dminta peluk sama mama kamu, jadi jangan berpikir negatif"
"Masa sih kok gue nggak percaya"
"Cepat mandi sana, lau berangkat sekolah"
"Tapi baju saya gimana pak?"
"Semalam saya kerumahmu
"Kapan kakak kerumahku?"
"Waktu aku sudah selesai makan"
****
Sheila dan Ryan keluar dari mobil Ryan, Ryan memegang tangan Sheila. pasang mata memperhatikan mereka. Menatap suka dan iri.
"Sumpah demi apa, pak Ryan jalan Sheila. Dia pacaran sama MIirzha sekarang jalan sama pak Ryan, kegatelan banget sih jadi orang. Semua aja di embat," cibir salah satu murid yang ada didekat Sheila dan Ryan
Sheila terlalu sensitif mendengar kata Mirzha, seperti sekarang ini. Rasanya dia ingin menangis, tapi tidak mungkin dia menangis.
Sheila meremas tangan Ryan, Ryan yang merasakan tangannya keras pun sadar bahwa Sheila tidak baik-baik saja.
"Nggak usah di dengerin, angap aja angin lalu," ujar Ryan
Sheila hanya tersenyum tipis.
"Ya sudah kamu sana masuk kelas, jangan lupa hari ini tunangan kita. Aku kan jemput kamu"
Sheila mengangguk dan berjalan kembali.
"Sheila lo jalan sama Pak Ryan. Kok bisa, bagaimana mungkin,"
Sheila membisikan kepada Angel dan Fariz, mereka pun berteriak karena terkejut.
"What? Yang serius lo Sheil," tanya Fariz tak percaya
"Kok gue nggak yakin," ujar Angel
"Gue ngapain bohong,," ucap Sheila
Fariz menggepalkan tangannya.
"Brengsek Sih Mirzha, gue akan mukul lo. Berani-beraninya lo disakitin ama dia, udah dikasih kesempatan malah disia-siakan" Raut Wajah Firzha sudah marah saat dia mau melangkahkan kakinya, tangannya dicekal oleh Sheila.
"Jangan Riz, gue mohon jangan," punta Sheila
"Kenapa? Dia udah bikin lo sedih"
"Gue mohon jangan ya" pint Sheila sekali lagi
Rasanya dia ingin menghajar Mirzha, bisa-bisanya dia membuat Sheila menangis. Tapi karena itu permintaan Sheila, dia tidak jadi.
"Demi lo gue nggak akan ngehajar dia, tapi kalau sekali lagi dia buat nangis lo. Jangan halang gue buat hajar dia"
"Iya," ucap Qiara lirih
Angel merasa kasihan kepada Sheila dan juga dia merasa sangat marah kepada Mirzha.
"Jadi lo dijodohin sama Pak Ryan?" Tanya Angel
"Iya Ngel," jawab Sheila
"Jadi kapan kalian akan nikah?"
"Nggak lama lagi Ngel," jawab Sheila lirih
Angel dan Fariz merasa kasihan kepada Sheila.
Halo-halo come back lagi dengan authour cetar membahana, maaf kalau lama. Authour juga sibuk buat belajar buat SMBPTN, doain aku dapat ya guys.
Salam cinta buat kalian, tetap vote ya 😚😚😚😚
KAMU SEDANG MEMBACA
WALI KELASKU ADALAH SUAMIKU.
RomansaSheila dijodohkan dengan anak sahabat Papanya yang ternyata wali kelasnya sendiri, dia terpaksa menerima perjodohan itu karena dia tidak mau fasilitas dicabut. Apa yang akan terjadi jika Sheila menikah tanpa cinta? Apakah Sheila akan mencintai laki...