Chapter 7

8.2K 240 8
                                    

Hari ini Sheila masih duduk sebelahan dengan Fariz, karena sudah terlanjur.

Selama pelajaran berlangsung, Sheila hanya diam. Bahkan pelajaran Pak Ryan yang telah banyak mengoceh dia tetap diam, melihat hal itu teman sekelas Sheila. merasa aneh dengan sikap Sheila.

Semenjak Sheila putus dengan Mirzha, dia menjadi pendiam. Yang biasanya biang onar di kelasnya, kini menjadi pendiam.

"Tumben lo nggak buat biang onar, jangan-jangan job lo lagi sepi lagi,"ucap salah satu teman sekelas Sheila.

"Maksud lo apa dan job apa Dina,"tanya Sheila binggung

"Alah sok nggak tau..., lo pikir gue nggak tau kalau lo sering sama om-om kan,gue juga tau lo nggak lebih dari jalang" ucap Dina

Tak terima dengan ucapan Dina, Sheila pun menghampiri meja Diana.

"Maksud lo apa bilang gue jalang dan sering bareng om-om, lo pikir gue kayak gitu,"ucap Sheila memukul meja Dina

"Alah dasar munafik lo,"ucap Dina

Sheila pun menjambak rambut Dina, dia sungguh tak terima dengan ucapan Dina. Teman-teman sekelas Sheila langsung melihat mereka

"Dengar ya baik-baik gue itu bukan jalang, lo sadar diri lihat penampilan lo seperti tante-tante dan gue juga tau kalau lo itu sering bareng-bareng sama om-om. Gue punya buktinya kalau lo sering ditidurin sama om-om, apa perlu gue sebarin foto-foto lo ha!!!!" Ucap Sheila sangat marah sambil menjabak rambut Dina

Sekelasnya kini pun riuh semangat melihat adegan ini, mereka senang melihat adegan ini. Sepertinya inilah adegan yang ditunggu-tunggu

"Gue pasti tebak pasti Sheila menang,"tebak anak laki-laki sekelas Sheila dengan antusias

"Dina lah,"tebak anak laki-lain tidak mau kalah dengan antusias

"Sheila lah goblok, lo nggak tau aja kalau Sheila lebih bar-bar daripada Dina. Dina nggak ada apa-apa dengan Sheila, lo nggak tau aja kalau Sheila tahun lalu pernah buat kakak kelas sampai masuk kerumah sakit selama seminggu, dia juga pernah mengalahkan 10 Preman-preman yang badannya besar-besar. Dia juga selalu memenangkan juara bela diri. Bahkan dia dari SMP selalu juara 1 setingkat Indonesia,"ucap anak laki-laki itu

Kelas pun menjadi riuh semangat , ada yang memberikan dukungan kepada Sheila ada juga yang memberikan dukungam kepada Dina.

Mendengar dan melihat hal itu Ryan pun mendekati mereka dia mencoba memberhentikan perkelahian mereka.

Satu dua teriakan mereka juga tak mendengar ucapan Ryan.

"Berhenti saya bilang!!!!" Teriak Ryan ketiga kalinya

Mereka pun akhirnya berhenti, mereka langsung melihat Gurunya itu.

Dandanan mereka sangat berantakan, baju yang keluaran dan juga rambut mereka sudah seperti sarang tawon.

"Maaf Pak,"ucap mereka kompak

"Sekarang jumpain saya keruang saya,"ucap Ryan dan meninggalkan mereka berdua

Fariz dan Angel pun langsung mendekati Sheila. Mereka khawatir dengan keadaan Sheila.

"Lo nggak papa kan Sheil,"tanya Fariz panik

"Ada yang terluka nggak,"tanya Angl nggak kalah panik

"Gue nggak papa kok, yang terpenting sekarang kita akan buka kedop orang munafik,"Sindir Sheila setenang mungkin

"Pasti dong,"ucap mereka berdua senyum kemenangan

****

"Kalian tau dengan kelakuan kalian seperti itu bisa membuat malu nama sekolah,"

WALI KELASKU ADALAH SUAMIKU.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang