12. Hari Pernikahan

10 2 0
                                    

Pagi ini hari yang sangat bersejarah bagi Sabita, Sabrina, Raka, dan Aldo. Mereka berempat akhirnya resmi menjadi pasangan suami istri yang sah dimata agama, dan dimata Tuhan. Disaksikan oleh ratusan umat di gereja, dan disaksikan oleh keluarga mereka. Kini Raka dan Sabita, Aldo dan Sabrina hidup bahagia menjadi pasutri yang bahagia. Mereka mulai membuka lembaran baru yang bahagia. Sabita sangat bahagia hingga meneteskan air mata.

"Sabita seneng banget kita bisa jadi pasangan suami istri. Sekarang kita udah lengkap, Sabita udah sama kak Raka, Sabrina udah sama Aldo. Sabita harap kita hidup bahagia selamanya. Kita membuka lembaran baru yang lebih indah di masa depan, amin.". Ucap Sabita. Sabrina menatap Sabita "Ya Bi, aku juga seneng banget kita bisa jadi satu, puji Tuhan. Tuhan udah mempersatukan kita di gereja ini. Gereja ini jadi saksi pernikahan kita, dan disaksikan ratusan umat. Aku bahagia banget". Sahut Sabrina.

Aldo tersenyum seraya melihat Sabrina, Sabita, dan Aldo. "Puji Tuhan kita semua sekarang sudah menjadi keluarga, semoga hari-hari kita semakin cerah, amin.". Ucap Aldo. Raka tersenyum seraya menengadah ke langit. "Puji Tuhan, aku harap Tuhan selalu menyertai kita semua. Selalu membimbing kita, dan menegur kita bila kita salah". Sahut Raka.

Dibalik kerumunan tamu undangan terdengar teriakan keras "First kiss dong". Sontak Sabita, Sabrina, Raka, dan Aldo, serta para tamu undangan langsung melihat kearah empunya suara. Sabita sangat kaget ternyata itu adalah Fiola sahabatnya yang mendapat beasiswa kuliah di Jerman. "Fiola". Teriak Sabita seraya memeluk Fiola. "Sabita, nggak nyangka aku Bi, bener-bener nggak nyangka sekarang sahabatku udah nikah. Selamat ya'. Ucap Fiola seraya menatap Sabita. "Iya Fi, makasih". Ucap Sabita dengan senyuman tipis. "Ya udah karena sekarang kalian udah resmi menikah, kalian first kiss dong". Ucap Fiola sekali lagi dan menegaskan kata first kiss pada ucapannya.

Sontak para tamu undangan langsung ikut-ikutan meneriaki pasutri itu, dan menyuruhnya untuk first kiss. "First kiss, first kiss, first kiss". Fiola tersenyum pada Sabita. "Tuh, para tamu aja minta biar kalian first kiss, masak udah resmi nikah masih malu-malu aja sih". Goda Fiola seraya menyenggol Sabita.

Karena para tamu undangan juga Fiola menyuruh mereka first kiss akhirnya mereka melakukannya dengan senang hati. Raka dan Aldo juga sudah bersiap-siap untuk menyium istri mereka masing-masing. Mereka saling mendekatkan wajah mereka masing-masing, hingga akhirnya tercipta sebuah ciuman yang tulus. Sontak Fiola, dan para tamu undangan bertepuk tangan. "Cie.... cie..., akhirnya aku bisa lihat kalian first kiss juga". Ucap Fiola seraya tertawa cengengesan. "Kamu bisa aja sih Fi". Ucap Sabita, dan Sabrina kompak. Sontak seluruh tamu undangan tertawa melihat kekompakan mereka.

Merekapun kemudian masuk ke mobil yang telah dihias indah, dan sedemikian rupa. Mereka pergi mengendarai mobil menuju rumah keluarga Raka untuk merayakan resepsi pernikahan disana. Mereka telah mengundang sekitar 1000 tamu undangan. 800 tamu undangan yaitu teman-teman Raka, Sabita, Aldo, dan Sabrina. Sisanya 200 tamu undangan dari teman-teman keluarga mereka masing-masing.

Salah satu teman mereka memberi selamat. "Selamat ya Bi, Bri, Ka, Do. Temen-temen gue sekarang udah pada nikah gue kapan ya nyusulnya. Pacar gue aja sibuk terus sama kerjaan". Mereka kompak tersenyum. "Makasih ya". Jawab mereka kompak. "Cie yang baru sah jadi pengantin udah kompakan aja". Goda salah satu teman mereka. "Ya iyalah emang harus kompak, namanya aja udah jadi keluarga." Sabita menimpali. Mereka semua tertawa bahagia.

Takdir CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang