13. Sabrina diculik

14 2 1
                                    

Hari ini Riko telah selesai menyiapkan sebuah rencana untuk menculik Sabrina. Riko adalah mantan pacar Sabrina jauh sebelum ia mengenal Aldo. Riko berniat menculik Sabrina karena hingga detik ini ia masih belum bisa melupakan Sabrina. Ia masih mencintainya, karena Sabrina memiliki paras yang cantik, dan menawan. Sabrina juga perempuan yang menarik jadi tak heran jika banyak laki-laki yang tertarik dengan dirinya termasuk Riko mantan pacarnya.

Riko : "Hallo, gimana lu udah berhasil culik Sabrina".

Anak buah Riko : "Hallo bos, siap bos gue udah culik Sabrina. Sekarang gue sekap dia di gudang kosong bekas gudang pabrik rokok".

Riko : "Ok, gue kesana sekarang. Jagain Sabrina jangan sampai dia kabur".

Anak buah Riko : "Siap bos".

"Heh lu tunggu sini dulu, gue pergi sebentar awas aja kalau lu sampe kabur, gue bunuh lu". Ancam anak buah Riko. Sabrina yang mulutnya telah diplester tidak bisa berbuat apa-apa, ia hanya bisa memberontak seraya menjerit-jerit minta tolong namun dengan suara yang tidak jelas. Setelah laki-laki itu pergi Sabrina berusaha melepaskan ikatan di tangannya, dan berusaha menelepon Aldo suaminya untuk meminta bantuan. Takdir berkehendak akhirnya tali ikatan itu terlepas, Sabrina juga bergegas melepas plester di mulutnya, dan langsung menelepon Aldo.

Sabrina : "Hallo Do, Do tototolong aku. Aku diculik Do. Aku diculik di gudang kosong bekas gudang rokok. Kamu buruan kesini bawa polisi ya Do. Aku takut Do".

Aldo : "Iya sayang, kamu jaga diri disana, kalau kamu udah bisa ngelepasin diri kamu tolong ngumpet dimanapun yang menurut kamu aman".

Sabrina : "Iya Do".

Sabrina pun bergegas pergi dari gudang itu ia berusaha keluar dari gudang itu, namun belum sempat ia keluar dari gudang itu Riko berhasil masuk kedalam gudang itu, dan menemukan Sabrina. Sontak Riko langsung menggendong Sabrina, dan membawanya ketempat semula untuk menyekapnya lagi. "Kamu mau kemana Sabrina cantik, kamu mau kemana sih sayang. Udah ayok ikut aku". Sabrina kaget melihat keberadaan Riko. "Rikoooo....., kakakamuu. Jadi kamu yang culik aku?". Tanpa permisi Riko langsung menggendong Sabrina. "Iya ini aku Riko, kamu masih inget kan". Sabrina memukul-mukul dada Riko . "Dasar laki-laki brengsek, lepasin aku nggak, lepasin". Ucapnya seraya terus memukul-mukul dada Riko. "Udah deh diam aja, sebentar lagi kamu akan jadi milikku Sabrina". Ungkapnya seraya tertawa jahat.

Riko pun bergegas mengikat tangan, dan kaki Sabrina, namun Sabrina hampir lolos akhirnya Riko pun mengeluarkan sapu tangannya yang sudah diberi obat bius, dengan perlahan Sabrina pun kehilangan kesadarannya. Riko lantas menggendong Sabrina dan membaringkannya di ranjang. Setelah membaringkan Sabrina diranjang Riko terus memandangi Sabrina mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki, Riko memiliki niat jahat untuk memiliki Sabrina seutuhnya dengan cara memperkosanya. Perlahan Riko membuka kancing baju Sabrina. "Sabrina sebentar lagi kamu akan menjadi milikku selamanya". Ucapnya seraya tertawa penuh kekejaman.

Ketika hampir semua kancing baju Sabrina terbuka tiba-tiba Aldo datang membawa para polisi, dan segera menangkap Riko. "Angkat tangan, anda sudah terkepung". Sontak Riko kaget, dan akhirnya ia pasrah dan menyerahkan diri ke polisi. Di sisi lain Aldo sangat kaget karena kancing baju Sabrina sudah terbuka setengah, sontak Aldo menangis, dan merasa sangat khawatir, dan takut bilamana istrinya itu sudah dinodai oleh Riko. Aldo pun lantas bergegas menggendong Sabrina dan membawanya ke mobil. Di tengah perjalanan Aldo terus meneteskan air mata kekecewaan karena tidak bisa total menjaga istrinya itu. Di tengah perjalanan Aldo terus memandang ke arah Sabrina.

"Sayang maafin aku ya, maafin aku yang nggak bisa jadi suami yang baik buat kamu, maafin aku yang nggak bisa jagain kamu sepenuhnya. Aku nyesel nggak jagain kamu. Aku nyesel tadi nggak anterin kamu pulang sampe rumah". Batinnya seraya mengingat kejadian beberapa jam yang lalu.

Takdir CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang