5 Rencana indah untuk Sabita

8 4 0
                                    

 " Do aku mau ngomong penting " Kata Sabrina dengan raut wajah ditekuk. " Iya sayang kamu mau ngomong apa?, kok mukanya ditekuk gitu". Tanya Aldo sambil mengelus-elus rambut Sabrina. " Sebenernya Sabita itu udah lama suka sama kamu Do" .Jelas Sabrina. Dengan wajah kaget Aldo berkata " Apaaaaa, Sabita suka sama aku?. Tapi aku nggak suka sama dia, aku Cuma nganggep dia sahabat. Aku juga nggak tau kalau ternyata dia suka sama aku".

"Iya Do jadi setelah kamu nganter aku kemaren itu, aku kan langsung naik ke atas, aku mau masuk ke kamar, tapi ternyata kamarnya dikunci otomatis aku ketok-ketok pintu dong terus Sabita bukain pintu, aku lihat mukanya basah karena dia habis nangis, matanya merah, kelopak matanya bengkak. Selain itu yang bikin aku kaget kamar itu udah berantakan semua, barang-barang pada rusak. Terus aku tanya dong sama Sabita, aku tanya kenapa dia nangis terus kenapa kamar berantakan. Terus yang paling buat aku kaget ternyata dia udah lama suka sama kamu, dan kayaknya rasa cinta dia ke kamu udah dalam banget, sebenarnya aku udah tau lama kalau dia suka sama kamu, tapi aku pikir dia sekedar suka sama kamu, aku nggak tau kalau ternyata dia udah benar-benar cinta sama kamu." Jelas Sabrina dengan tatapan tajam menghadap ke Aldo.

Aldo terdiam mendengar penjelasan Sabrina, karena ia sama sekali tak menyangka bahwa Sabita yang selama ini hanya ia anggap sahabat ternyata mencintai dirinya. Kata Aldo berusaha menjelaskan. " Aku bingung Bri aku nggak tau harus berbuat apa, aku cinta sama kamu Bri. Aku sama sekali nggak suka sama Sabita, aku cuma nganggep dia sahabat, dan perlakuan aku selama ini sama dia, aku baik sama dia karena menurut aku dia itu cewek yang baik, makannya itu aku juga baik sama dia. Terus aku sahabatan sama dia, dia juga tau kalau aku cuma nganggep dia sahabat, iya cuma sekedar sahabat nggak lebih".

Setelah berfikir cukup lama Sabrina akhirnnya memutuskan bahwa ia akan merelakan Aldo untuk berpacaran dengan Sabita saudari kembarnya itu. Walau berat untuk meninggalkan Aldo, namun Sabrina akan tetap melakukan hal itu. Sabrina rela sengsara demi kebahagiaan Sabita. Setelah berfikir matang-matang ia berusaha menyampaikan keputusannya itu pada Aldo. Namun Aldo tidak setuju dengan keputusan Sabrina, karena menurutnya ada keputusan yang lebih baik lagi selain ia harus berpacaran dengan Sabita.

"Do aku punya ide, gimana kalau kamu itu pacaran aja sama Sabita, aku rela sengsara Do yang penting Sabita bisa bahagia. Sabita udah cukup sengsara Do, dan sekarang udah saatnya dia bahagia. Dulu Sabita pernah punya pacar namanya Rio, dia itu anak basket. Sabita cinta banget sama Rio, Rio itu laki-laki yang baik, cuma Rio yang bisa buat Sabita bahagia, tapi 2 tahun yang lalu Rio meninggal karena kecelakaan. Saat itulah seluruh kebahagiaan Sabita lenyap, dia sering mengurung diri di kamar sendirian. Namun kebahagiannya kembali saat dia kenal sama kamu Do". Jelas Sabrina seraya memberitahukan idenya pada Aldo.

Aldo terkejut mendengar ungkapan Sabrina yang mengatakan bahwa Sabita telah kehilangan seorang pria yang sangat ia sayangi. Aldo terdiam, namun seolah mulutnya ingin mengatakan sesuatu. Matanya juga terlihat merah, dan berkaca-kaca. Tak lama kemudian Aldo berkata, dan mengungkapkan rasa keprihatinnya.

" Astagaaa, aku sama sekali nggak tau kalau sebenernya Sabita pernah punya pacar, dan aku juga nggak tau kalau ternyata udah 2 tahun ia kehilangan sosok pria yang sangat ia cintai. Memangnya udah berapa lama Sabita pacaran sama almarhum Rio?". Ungkap rasa prihatin Aldo, sembari bertanya berapa lama Sabita berpacaran dengan almarhum Rio. Jawab Sabrina dengan tatapan nanar " Mereka udah pacaran selama 7 tahun, mereka pacaran dari pertama kali masuk SMP. Jadi nggak heran kalau Sabita sedih banget kehilangan Rio. Makannya sejak pertama kenal sama kamu dia langsung suka sama kamu soalnya kamu memiliki kepribadian yang hampir mirip dengan almarhum Rio. Selain itu kamu juga suka main basket kayak almarhum Rio".

***

Ketika sampai rumah Sabrina akhirnya memberikan penjelasan kepada Sabita bahwa ia telah merelakan Aldo untuknya. Sabrina rela menderita demi melihat Sabita bahagia. Namun Sabita tidak langsung percaya kalau belum ada buktinya, Sabita termasuk tipe cewek yang cerdas, dan tak dengan mudahnya mempercayai perkataan orang sebelum ia mendapatkan bukti yang akurat.

"Bi tadi aku ngajak Aldo ketemuan, dan aku bilang ke dia kalau kamu udah lama suka sama dia. Aku juga minta sama Aldo untuk mengakhiri hubungan dengan aku dan berusaha menerima kamu apa adanya." Ungkap Sabrina sambil menarik tangan Sabita. " Kamu nggak usah bohong deh sama aku, aku yakin kamu pasti nggak bilang gitu sama Aldo. Aku nggak percaya sebelum ada bukti yang akurat." Kata Sabita sambil melepaskan genggaman tangan Sabrina. " Bi tapi aku jujur, aku nggak bohong sama kamu, aku yakin Aldo perlu waktu untuk memikirkan semua itu". Ungkap Sabrina berusaha terus meyakinkan Sabita.

Usaha Sabrina untuk meyakinkan Sabita gagal, Sabita tak percaya tentang semua yang diungkapkan Sabrina sebelum ada bukti yang akurat. Akhirnya Sabita pergi meninggalkan Sabrina sebelum Sabrina selesai menjelaskan. Sabrina bingung harus berbuat apa, ia merasa gagal membuat Sabita bahagia. Akhirnya ia menelfon Aldo untuk mengetahui jawaban dari Aldo tentang perasaannya pada Sabita.

"Halo Do, gimana kamu udah fikirin semuanya?. Apa kamu mau pacaran sama Sabita?. Aku mau tanya deh sama kamu, tapi kamu jawab jujur ya, gimana perasan kamu sama Sabita selama ini?. Tanya Sabrina melalui telefon. " Aku sebenernya nggak suka sama Sabita, aku cuma kagum sama dia, dia sosok wanita yang ceria, ramah, baik, penyayang, dan ada satu hal lagi yang aku suka dari dia, dia itu nggak mau percaya sama omongan orang sebelum ia dapat bukti yang akurat. Itu artinya dia kan nggak tipe cewek yang suka asal nuduh tanpa bukti. Pantesan aja dia pacaran sama almarhuamah Rio langgeng banget sampai 7 tahun". Jawab Aldo, dengan rasa penuh kekaguman terhadap Sabita. " Iya bener Do, sampai aku aja yang saudari kembarnya sendiri sama sekali nggak dia percaya." Kata Sabrina berusaha menjelaskan. " Iya, benerkan kata aku, emm udah dulu ya Bri, aku masih ada kerjaan, bye. Celetuk Aldo sambil menutup telfon.

Tiada lelahnya aku nyampein sama kalian😂

Have fun guys, jangan lupa vote lho😉

Takdir CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang